D. B. Cooper: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20211109)) #IABot (v2.0.8.2) (GreenC bot
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: beresiko → berisiko (bentuk baku)
Baris 123:
Cooper juga tampaknya cukup lazim dengan pesawat Boeing 727-100. Pesawat jenis itu merupakan pilihan ideal pada zaman itu, tidak hanya karena tangga udaranya, tetapi juga posisi mesin belakang yang cukup tinggi, membuatnya dapat melompat dengan aman tanpa khawatir akan terkena pembakaran jet pesawat. Pesawat tersebut memiliki "sistem bahan bakar satu-pokok" yang membuat bahan bakar dapat diisikan ke seluruh mesin melalui satu lubang pengisian. Termasuk kemampuan untuk tetap terbang tanpa gangguan pada kecepatan dan ketinggian minimum (yang tidak umum untuk sebuah pesawat komersial). Cooper juga berhasil memikirkan cara mengendalikan kecepatan dan ketinggian pesawat tanpa perlu memasuki kokpit, di mana ia dapat dengan mudah disergap oleh dua pilot dan seorang teknisi.{{sfn|Gunther|1985|p=46}} Sebagai tambahan, Cooper familiar dengan detail penting, seperti pengaturan kemiringan sayap sebesar 15º (yang sebenarnya jarang digunakan pada pesawat seperti itu) dan tipikal waktu pengisian bahan bakar. Dia tahu bahwa tangga buritan dapat dibuka selama di udara (fakta yang tidak pernah diberikan kepada kru penerbangan biasa, karena tidak ada situasi yang memerlukan hal tersebut pada pesawat penumpang) termasuk cara penggunaannya, yaitu melalui sebuah saklar manual di kabin belakang yang tentu tidak dapat dibatalkan oleh sistem kokpit.{{sfn|Gunther|1985|p=136}} Bahkan jika dia ataupun kenalannya pernah mengikuti perang Vietnam, dia mungkin mengetahui fakta bahwa [[Central Intelligence Agency|CIA]] pernah menggunakan Boeing 727 untuk menurunkan pasukan dan logistik ke belakang garis musuh di Vietnam.{{sfn|Himmelsbach|Worcester|1986|p=43}}
 
Tetapi bagaimanapun, FBI menduga kuat bahwa dia kurang memiliki keahlian dan pengalaman dalam terjun payung. “Kami awalnya berpikir bahwa dia adalah pelompat berpengalaman, atau bahkan pasukan penerjun payung,” kata Agen Khusus Carr, kepala investigator sekarang. “Setelah beberapa tahun kami menyimpulkan bahwa hal tersbut tidak benar. Tidak ada penerjun payung yang berpengalaman yang akan melompat di kegelapan malam, di tengah hujan dengan angin berkecepatan 200 Mph yang menerpa wajahnya, dengan hanya mengenakan pakaian santai dan jas hujan tentara. Itu sangat beresikoberisiko. Dia juga melewatkan bahwa parasut cadangannya hanya untuk pelatihan, sesuatu yang tidak akan terlewat oleh orang berpengalaman.”<ref name="isodbc" /> Dia juga tidak meminta helm{{sfn|Gunther|1985|p=15}} dan memilih menggunakan parasut yang lebih tua yang secara teknis lebih rendah mutunya.<ref name="new" />
 
Berasumsi Cooper bukanlah anggota pasukan penerjun payung, melainkan seorang veteran AU, Carr percaya bahwa dia mungkin pernah bekerja di pesawat kargo, sebuah pekerjaan yang akan memberinya pengetahuna dan pengalaman di bidang penerbangan. Dan juga karena pemuat kargo bertugas melemparkan kargo keluar dari pesawat, mereka mengenakan parasut darurat mencegah jika mereka terjatuh dari pesawat, sehingga dapat membekali Cooper mengenai cara kerja parasut — tetapi tidak cukup pengetahuan untuk selamat dari lompatannya."<ref name="isodbc">In Search of D.B. Cooper: New Developments in the Unsolved Case (March 17, 2009). [http://www.fbi.gov/news/stories/2009/march/dbcooper_031709 FBI.gov] Retrieved January 31, 2011.</ref>