Jalan Raya Pos: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
menghapus {{Inuse}}
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: seringkali → sering kali (bentuk baku)
Baris 19:
 
== Latar belakang ==
Sistem perposan kolonial di [[Hindia Belanda]] pertama kali diperkenalkan di masa pemerintahan [[VOC]]. Saat itu, sudah ada korespondensi dari Hindia Belanda ke [[Belanda]] tetapi tujuannya dibatasi pada pejabat-pejabat resmi dan tidak boleh berisi aktivitas VOC di Hindia Belanda untuk menjaga kerahasiaan sumber [[rempah-rempah]] dari para pesaingnya. Sarana pengirimannya saat itu bergantung pada [[kapal perang]] VOC yang berlayar ke berbagai pulau dan belum ada sistem yang terorganisasi.{{Sfn|Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi|1980|p=47}} Kantor pos baru pertama kali didirikan pada 26 Agustus 1746 di [[Batavia]] oleh Gubernur Jenderal yang ke-26, [[Gustaaf Willem baron van Imhoff|Gustaaf Willem van Imhoff]], untuk menjamin keamanan surat-surat penduduk terutama bagi para pedagang yang berdagang di luar Jawa dan orang-orang yang pulang pergi dari dan ke Belanda. Empat tahun kemudian, kantor pos Semarang didirikan dan rute pengirimannya melalui [[Karawang]], [[Cirebon]], dan [[Pekalongan]].{{Sfn|Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi|1980|p=50}} Sementara itu, transportasi daratan sudah ada setidaknya pada sekitar 1750, yaitu jalan yang menghubungkan [[Batavia]] ke [[Kota Semarang|Semarang]] dan seterusnya ke [[Kota Surabaya|Surabaya]]. Jalan yang menghubungkan Semarang, [[Kota Surakarta|Surakarta]], dan [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] juga sudah ada pada waktu itu. Namun, hujan tropis yang deras seringkalisering kali menghancurkan jalannya.{{Sfn|Nas|Pratiwo|2002|p=709}}
 
Pada 28 Januari 1807, Daendels diangkat menjadi [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda]] oleh [[Louis Bonaparte]], adik [[Napoleon Bonaparte]] yang diangkat menjadi raja di [[Kerajaan Hollandia|Belanda]] semasa [[Peperangan era Napoleon|Peperangan Napoleon]], dimana [[Kekaisaran Pertama Prancis|Prancis]] saat itu berperang dengan [[Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia|Inggris]].{{Sfn|Tim Ekspedisi Kompas Anjer-Panaroekan|2008|p=16}} Cemas akan masa depan Jawa, khususnya setelah [[Isle de France (Mauritius)|Isle de France]] (kini [[Mauritius]]) diserbu Inggris pada 1807, Louis memberi dua tugas utama (yang berupa instruksi-instruksinya) kepada Daendels, yaitu mempertahankan Jawa dari serbuan Inggris dan membenahi sistem administrasi pemerintahannya.{{Sfn|Hidayat dkk.|2015|p=28}} Instruksi yang serupa juga diterimanya dari [[Napoleon Bonaparte]] saat bertemu di [[Paris]], sesaat sebelum pergi ke Jawa.{{Sfn|Tim Ekspedisi Kompas Anjer-Panaroekan|2008|pp=26-27}}