Vagueness: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Agung Snd (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Agung Snd (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Vagueness atau kekaburan makna dalam [[linguistik]] dan [[filsafat]] , berkaitan dengan '''predikat samar (vague)''' yang terjadi pada saat menetapkan batas-batas suatu definisi. Misalnya, kata sifat "tinggi" itudefinisinya kabur definisinya ketika diterapkan dalam kasuspada seseorang yang memiliki postur "tinggi sedang". Sebaliknya, bilangan "prima" tidak kabur karena setiap bilangan pasti [[Bilangan prima|prima]] atau bukan. Kekaburan makna biasanya didiagnosis dengan kemampuan predikat untuk memunculkan contohkondisi [[Sorites paradoks|paradoks Sorites]] . Kekaburan makna berbeda dengan [[ambiguitas]], yaitu ekspresi yang memiliki banyak arti. Misalnya "bank" dalam bahasa Inggris yang dapat merujuk padaberarti tepi sungai atau lembaga keuangan. Akan tetapi tidak ada kasus batas di antara kedua interpretasi tersebut.
 
Kekaburan makna adalah topik utama penelitian dalam [[logika filsafat]] yang telah menjadi tantangan potensial bagi [[logika klasik]]. Kajian [[semantik formal]] dilakukan untuk menyajikan semantik tersusun bagi ekspresi kabur dalam bahasa. Kajian dalam [[filsafat bahasa]] telah membahas implikasi kekaburan dalam teori makna, sementara ahli [[metafisika]] mempertimbangkan bahwa realitas itu sendiri bersifat kabur.