Nihilisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
Para penganut nihilisme mungkin menganggap nihilisme hanya sebagai label yang diterapkan pada beberapa pandangan filsafat,<ref name=terBorg1988>{{cite journal|last=ter Borg|first=Meerten B.|year=1988|title=The Problem of Nihilism: A Sociological Approach|journal=Sociological Analysis|volume=49|issue=1|pages=1–16|jstor=3711099|doi=10.2307/3711099}}</ref> atau sebagai konsep sejarah berbeda yang berkembang dari nominalisme, skeptisisme, dan pesimisme filosofis, serta mungkin juga dari agama Kristen itu sendiri.<ref name="Nihilism Before Nietzsche">{{unbulleted list|{{cite book|title=Nihilism Before Nietzsche|first=Michael Allen|last=Gillespie|year=1996|publisher=University of Chicago Press|isbn=9780226293486}}|{{cite book|title=Nietzsche and Philosophy|last=Deleuze|first=Gilles|publisher=The Athlone Press|year=1983|isbn=978-0-231-13877-2|location=London|translator-last=Tomlinson|translator-first=Hugh|orig-year=1962}}}}</ref> Pemahaman kontemporer tentang gagasan tersebut sebagian besar berasal dari 'krisis nihilisme' Nietzschean, yang darinya muncul dua konsep sentral nihilisme: penghancuran nilai-nilai yang lebih tinggi dan penentangan terhadap afirmasi hidup.<ref>{{cite book|title=Nihilism Before Nietzsche|first=Michael Allen|last=Gillespie|year=1996|publisher=University of Chicago Press|isbn=9780226293486}}</ref><ref name="IEP" /> Bentuk-bentuk awal nihilisme sebelum [[Friedrich Nietzsche|Nietzsche]], mungkin lebih selektif dalam meniadakan hegemoni tertentu dari pemikiran sosial, moral, politik dan estetika.<ref>{{unbulleted list|{{cite book|title=Nihilism Before Nietzsche|first=Michael Allen|last=Gillespie|year=1996|publisher=University of Chicago Press|isbn=9780226293486}}|{{cite journal|title='Strike out, right and left!': a conceptual-historical analysis of 1860s Russian nihilism and its notion of negation|first=Kristian|last=Petrov|year=2019|journal=Stud East Eur Thought|volume=71|issue=2|pages=73–97|doi=10.1007/s11212-019-09319-4|s2cid=150893870|doi-access=free}}}}</ref>
Istilah ini kadang-kadang digunakan dalam kaitannya dengan [[anomie]] untuk
Dalam budaya populer, istilah ini umumnya mengacu pada bentuk-bentuk nihilisme eksistensial, yang menganggap kehidupan sebagai sesuatu tanpa nilai intrinsik, makna, atau tujuan.<ref>[[Alan Pratt|Pratt, Alan]]. "[https://www.iep.utm.edu/nihilism/#H3 Existential Nihilism | Nihilism]." ''[[Internet Encyclopedia of Philosophy]]''. {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100412132711/http://www.utm.edu/research/iep/n/nihilism.htm|date=2010-04-12}}: Existential nihilism is "the notion that life has no intrinsic meaning or value, and it is, no doubt, the most commonly used and understood sense of the word today."</ref> Pandangan utama lainnya dalam nihilisme termasuk penolakan terhadap semua pandangan normatif dan etis (nihilisme moral), penolakan terhadap semua institusi sosial dan politik (nihilisme politik), pandangan bahwa pengetahuan itu tidak ada (nihilisme epistemologis), dan sejumlah padangan metafisik yang menegaskan bahwa objek non-abstrak itu tidak ada (nihilisme metafisik), bahwa objek komposit tidak ada (nihilisme mereologis), atau bahkan [[kehidupan]] itu sendiri tidak ada.
|