Aksara Makassar Kuno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Azman Johar (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 19518901 oleh PAJAPPA BANGKENG (bicara)
Tag: Pembatalan
Azman Johar (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 19518898 oleh PAJAPPA BANGKENG (bicara)
Tag: Pembatalan
Baris 38:
Lontara Bilang ini mulai dipakai pada akhir abad ke-16, merupakan suatu perubahan yang sangat besar dari Lontara Tua sebelumnya. Bunyi dan susunan abjadnya masih tetap sama, tetapi bentuk hurufnya sudah berubah. Selain di rubah bentuknya, Lontara Tua ini telah di sempurnakan pula dengan menambahkan huruf H (dengan demikian sudah 19 buah abjad).
 
3.Lontara Baru
3.Lontara Baru adalahHuruf Lontara Makassarketiga generasi ketiga,disebut Lontara Baru karenayang jenisdipakai inilahsekarang yang dipakaiini sebagaimana yang kita lihat, saat ini. Bahwabahwa Lontara Tua itu telah disempurnakan lagi sehingga rupanya sudah menjadi lain sekali. Huruf-huruf yang kemudian ini mempunyai dua sifat yang baik, sudah mudah dan sederhana.
 
Dengan penyempurnaan ini, maka jumlah abjad huruf Lontara berubah dari 18 +1, untuk keperluan penulisan dalam bahasa Bugis, maka ditambah 4 huruf baru yaitu NCA, NGKA, MPA dan NRA menjadi 23 huruf (19 untuk berbahasa Makassar dan 23 untuk berbahasa Bugis). Ada 6 buah huruf Lontara Tua masih tampak dalam barisan abjad dalam huruf Lontara sekarang ini. Adapun huruf Lontara yang sekarang ini tidaklah bersumber dari sesuatu bentuk huruf, tapi sumber bentuknya adalah sebuah segi empat belah ketupat. Dalam Lontara Makassar ada dinamai Anrong Hurupu (induk huruf), ada juga disebut anak huruf yaitu tanda bunyi