Gugon tuhon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 2:
''Gugon tuhon'' merupakan sebuah larangan atau petuah yang ditinggalkan [[Leluhur|nenek moyang]] diwariskan pada anak cucunya, ''Gugon tuhon'' berisi ajaran serta petuah yang bertujuan menjadikan kehidupan yang lebih baik.<ref>{{Cite book|first=Purwadi|date=2009|title=FOLKLOR JAWA|location=Yogyakarta|publisher=Pura Pustaka Yogyakarta|isbn=978-979-17061-2-5|pages=133|url-status=live}}</ref> ''Gugon tuhon'' sering disebut [[takhayul]] yang dipercayai kebenarannya dengan sungguh-sungguh, ajaran yang tidak ada sumber yang jelas akan tetapi ''digugu'' 'dipercaya' dan ''satuhu 'benar-benar'.'' Adat istiadat menggunakan ''gugon tuhon'' sebagai fakta yang sulit diungkap secara nalar, akan tetapi sulit untuk diingkari.<ref>{{Cite journal|last=S. Padmosoekotjo|date=2009-12|title=Gugon tuhon|url=http://www.ukm.my/terjemah|journal=Jurnal Terjemahan Alam & Tamadun Melayu|language=en|volume=1|issue=1|pages=167–171|issn=2180-043X}}</ref>
 
''Gugon'' (gugonan) berarti sifat yang sangat sederhana dari percaya pada sesuatu yang dikatakan orang lain atau dalam dongeng. ''Tuhon'', di sisi lain, memiliki sifat mudah menuruti apa yang dikatakan orang lain dan dongeng. Oleh karena itu, definisi kata ''gugon tuhon'' adalah sebagai berikut: Tidak perlu dikatakan bahwa sifat dari apa yang orang katakan dan hanya percaya dan melaksanakan [[dongeng]] yang sebenarnya tidak perlu dipercaya dilakukan, sebagai kata benda kata ini berarti bahwa percakapan, dan dongeng (oleh mereka yang percaya pada gugon tuhon) dianggap sebagai kekuatan.<ref>{{Cite journal|last=Nurhidayati|first=Siti|date=2014-01-29|title=GUGON TUHON PADA MASYARAKAT JAWA (SUATU KAJIAN SOSIOPRAGMATIK)|url=http://repository.unej.ac.id//handle/123456789/27282|language=other}}</ref>
 
== Jenis ''Gugon Tuhon'' ==
 
=== ''Gugon Tuhon Kang Salugu'' ===
''Gugon tuhon'' yang berkaitan langsung antara orang tua dan anak. Berikut beberapa contoh ''Gugon Tuhon Kang Salugu:''<ref>{{Cite journal|last=Diah Siti Wulandari|date=2012|title=Gugon Tuhon dalam Masyarakat Jawa di Kabupaten Rembang|url=http://lib.unnes.ac.id/14427/|language=en|publisher=Universitas Negeri Semarang}}</ref>
 
* ''Aja mangan koredan, mundhak guneme mencla-mencle '''jangan menyisakan makanan di piring, apa yang akan dikatakan nanti selalu berubah atau ragu-ragu'.
Baris 24:
=== ''Gugon Tuhon Pepali'' atau ''Wewaler'' ===
Petuah leluhur yang berisi larangan atau pantangan melakukan sesuatu.
 
*
 
== Rujukan ==