Media massa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Amanda Amalia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Land on the Moon 7 21 1969-repair.jpg|jmpl|ka|325px|Seorang gadis kecil membaca berita melalui [[surat kabar]] (koran) yang diantarkan kerumahnya tentang pendaratan di bulan pada tahun 1969]]
'''Media massa''' atau '''Pers''' adalah istilah yang mulai digunakan pada tahun [[1920-an]] untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi '''[[media]]'''.<ref>{{Cite web|last=|first=|title=Peranan Pers dalam Pergerakan Nasional Indonesia {{!}} Website Resmi Pemerintah Kabupaten Pati|url=https://www.patikab.go.id/v2/id/2013/04/01/peranan-pers-dalam-pergerakan-nasional-indonesia/|website=www.patikab.go.id|language=ID|access-date=2021-12-08}}</ref>
 
Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang terbatas.<ref>{{Cite journal|last=Sucahya|first=Media|date=2013|title=RUANG PUBLIK DAN EKONOMI POLITIK MEDIA|url=https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/LONTAR/article/download/344/388/|journal=Jurnal Komunikasi|volume=2|issue=2|pages=15-22}}</ref> Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu.
 
== Pengertian Pers menurut para ahli ==
Baris 25:
Pada tahun 1615 atas perintah Jan Pieterzoon Coen, yang kemudian pada tahun 1619 menjadi Gubernur Jenderal VOC, diterbitkan “Memories der Nouvelles”, yang ditulis dengan tangan. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa “surat kabar” pertama di Indonesia ialah suatu penerbitan pemerintah VOC.
 
Pada Maret 1688, tiba mesin cetak pertama di Indonesia dari negeri Belanda. Atas intruksi pemerintah, diterbitkan surat kabar tercetak pertama dan dalam nomor perkenalannya dimuat ketentuan-ketentuan perjanjian antara Belanda dengan Sultan Makassar. Setelah surat kabar pertama kemudian terbitlah surat kabar yang diusahakan oleh pemilik percetakan-percetakan di beberapa tempat di Jawa. Surat kabar tersebut lebih berbentuk'' koran iklan. fungsinya untuk membantu pemerintahan kolonial belanda.''
 
=== Masa Pendudukan Jepang ===
Pada masa ini, surat kabar-surat kabar Indonesia yang semula berusaha dan berdiri sendiri dipaksa bergabung menjadi satu, dan segala bidang usahanya disesuaikan dengan rencana-rencana serta tujuan-tujuan tentara Jepang untuk memenangkan apa yang mereka namakan “Dai Toa Senso” atau Perang Asia Timur Raya. Dengan demikian, pada zaman pendudukan Jepang pers merupakan alat Jepang. Kabar-kabar dan karangan-karangan yang dimuat hanyalah pro-Jepang semata.<ref>{{Cite book|last=Yuliati|first=Dewi|last2=et al|date=1999|url=http://eprints.undip.ac.id/21724/1/554-ki-fs-99-a.pdf|title=Pengawasan terhadap Pers Bumiputera di Jawa pada masa Pendudukan Jepang 1942-1945|location=Semarang|publisher=Universitas Diponegoro|pages=1-5|url-status=live}}</ref>
 
=== Masa Revolusi Fisik ===
Peranan yang telah dilakukan oleh pers kita di saat-saat proklamasi kemerdekaan dicetuskan, dengan sendirinya sejalan dengan perjuangan rakyat Indonesia. Bahkan tidak sedikit dari para wartawan yang langsung turut serta dalam usaha-usaha proklamasi. Semboyan “Sekali Merdeka Tetap Merdeka” menjadi pegangan teguh bagi para wartawan.<ref>{{Cite web|title=MASS MEDIA {{!}} FREE FIFA {{!}} p2k.unhamzah.ac.id|url=http://p2k.unhamzah.ac.id/en4/2-3073-2970/Media_24481_p2k-unhamzah.html|website=p2k.unhamzah.ac.id|access-date=2021-12-08}}</ref> Periode tahun 1945 sampai 1949 yang biasa dinamakan periode “revolusi fisik”, membawa coraknya tersendiri dalam sifat dan fungsi pers kita. Dalam periode ini pers kita dapat digolongkan ke dalam dua kategori, yaitu pertama, pers yang terbit dan diusahakan di daerah yang dikuasai oleh pendudukan sekutu, kemudian Belanda, dan kedua pers yang terbit diusahakan di daerah yang dikuasai oleh RI yang kemudian turut bergerilya.
Periode tahun 1945 sampai 1949 yang biasa dinamakan periode “revolusi fisik”, membawa coraknya tersendiri dalam sifat dan fungsi pers kita. Dalam periode ini pers kita dapat digolongkan ke dalam dua kategori, yaitu pertama, pers yang terbit dan diusahakan di daerah yang dikuasai oleh pendudukan sekutu, kemudian Belanda, dan kedua pers yang terbit diusahakan di daerah yang dikuasai oleh RI yang kemudian turut bergerilya.
 
=== Masa Demokrasi Liberal ===
Baris 39 ⟶ 38:
 
=== Masa Demokrasi Terpimpin ===
Periode yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin sering disebut sebagai zaman Orde Lama. Periode ini terjadi saat terbentuknya Kabinet Kerja yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, sebagai tindak lanjut dikeluarkannya Dekret Presiden 5 Juli 1959 hingga meletusnya Gerakan 30 September 1965.<ref>{{Cite journal|last=Suwirta|first=Andi|date=2008|title=Dinamika Kehidupan Pers di Indonesia pada Tahun 1950–1965: Antara Kebebasan dan Tanggung Jawab Nasional|url=http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/196210091990011-SUWIRTA/l.artikel.suwirta.sosiohumanika.november.2008.ok.pdf|journal=Sosiohumanika|volume=1|issue=2|pages=48-71|doi=10.2121/sosiohumanika.v1i2.336}}</ref>
 
=== Masa Orde Baru ===
Baris 45 ⟶ 44:
 
Ketika alam Orde Baru ditandai dengan kegiatan pembangunan di segala bidang, kehidupan pers kita pun mengalami perubahan dengan sendirinya karena pers mencerminkan situasi dan kondisi dari kehidupan masyarakat di mana pers itu bergerak. Pers sebagai sarana penerangan/komunikasi merupakan salah satu alat yang vital dalam proses pembangunan.
Pada masa Orde Baru, ternyata tidak berarti kehidupan pers mengalami kebebasan yang sesuai dengan tuntutan dan aspirasi masyarakat. Terjadinya pembredelan pers pada masa-masa ini menjadi penghalang bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasi dan memperjuangkan hak-hak asasinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.<ref>{{Cite journal|last=Imron|date=2016|title=Pembredelan Pers Pada Masa Pemerintahan Orde Baru Dan Relevansinya Bagi Mata Kuliah Sejarah Indonesia Mutakhir|url=https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sejarah/article/download/12083/8583|journal=Jurnal Candi|volume=13|issue=1|pages=144-148}}</ref>
 
=== Masa Reformasi ===
Salah satu jasa pemerintahan B.J. Habibie pasca Orde Baru yang harus disyukuri ialah pers yang bebas. Pemerintahan Presiden Habibie mempunyai andil besar dalam melepaskan kebebasan pers, sekalipun barangkali kebebasan pers ikut merugikan posisinya sebagai presiden.<ref>{{Cite journal|last=Syam|first=Nia Kurniati|date=2006|title=Sistem Media Massa Indonesia di Era Reformasi: Perspektif Teori Normatif Media Massa|url=https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/download/1224/775|journal=Mediator|volume=7|issue=1|pages=71-75|doi=10.29313/mediator.v7i1.1224}}</ref>
 
== Perkembangan Pers Di Indonesia ==
Baris 58 ⟶ 57:
* Sesudah itu, surat kabar nasional yang memuat teks proklamasi adalah surat kabar ''Tjahaja'' (Bandung), ''Asia Raja'' (Jakarta), dan ''Asia Baroe'' (Semarang).
* Corak kehidupan politik, ideologi, kebudayaan, tingkat kemajuan suatu bangsa sangat mempengaruhi sistem pers di suatu negara.
Secara umum, di seluruh dunia terdapat pola kebijakan pemerintah terhadap pers yang otoriter dan demokratis. Di antarakeduanya terdapat variasi dan kombinasi, bergantung tingkat perkembangan masing-masing negara. Ada yang quasi otoriter, ada yang quasi demokratis, dan sebagainya.<ref>{{Cite web|title=Sejarah Pers di Indonesia – Momentum|url=https://lpmmomentum.com/2021/05/sejarah-pers-di-indonesia/|language=en-US|access-date=2021-12-08}}</ref>
 
== Jenis-jenis media massa ==
=== Media massa tradisional ===
Media massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan memiliki organisasi yang jelas sebagai media massa. Secara tradisional media massa digolongkan sebagai berikut: [[surat kabar]], [[majalah]], [[radio]], [[televisi]], [[film]] (layar lebar).<ref>{{Cite journal|last=Stefanone|first=Michael A.|last2=et al|date=2010|title=The Relationship between Traditional Mass Media and “Social Media”: Reality Television as a Model for Social Network Site Behavior|url=https://www.researchgate.net/publication/238400716_The_Relationship_between_Traditional_Mass_Media_and_Social_Media_Reality_Television_as_a_Model_for_Social_Network_Site_Behavior|journal=Journal of Broadcasting & Electronic Media|volume=54|issue=3|pages=508-525|doi=10.1080/08838151.2010.498851}}</ref> Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri seperti:
# Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan didistribusikan
# Media massa menjadi perantara dan mengirim informasinya melalui saluran tertentu.
Baris 69 ⟶ 68:
 
=== Media massa modern ===
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa seperti [[internet]] dan [[telepon seluler]].<ref>{{Cite journal|last=AIKAT|first=DEB|date=2009|title=TRADITIONAL AND MODERN MEDIA|url=https://www.eolss.net/sample-chapters/C04/E6-33-02-04.pdf|journal=Journalism and mass communication: Encyclopedia of life support systems|volume=1}}</ref> Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri seperti:
# Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima (melalui SMS atau internet misalnya)
# Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh individual