Embung Alobewa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ludger Sore (bicara | kontrib)
Kepala Desa Wologai Timur Adrianus H. Mbusu atau yang akrab disapa Adrian menjelaskan yang paling utama tujuan dibangunnya Embung Alobewa yaitu untuk "Investasi Air" sehingga dapat memenuhi kebutuhan terhadap air untuk pertanian, hortikulutal, perkebunan, peternakan dan juga sebagai tempat rekreasi rakyat. Embung yang dibangun diatas puncak berbatasan langsung dengan hutan rakyat ini langsung menampung mata air "Alobewa" dan air permukaan sekitarnya.
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis tanpa kategori [ * ]
 
menghapus yang tak perlu + Upaya pengkategorian artikel berawalan E
Baris 1:
{{Rapikan}}{{Wikifikasi}}
'''Judul artikel saya''' adalah...Embeung Alobewa
 
'''Embung Alobewa''' adalah [[embung]] atau cekungan penampung yang terletak di desa [[Wologai Timur, Lepembusu Kelisoke, Ende|Wologai Timur]], Kecamatan Lepembusu Kelisoke, Kabupaten Ende.
"Ata Ende" sebutan untuk orang kabupaten Ende tentunya mengetahui dengan baik desa Wologai Timur. Sebuah desa di Kecamatan Lepembusu Kelisoke (Lepkes) yang berada di ruas jalan negara trans Ende - Maumere. Desa yang langsung berbatasan dengan desa Nduaria dan Desa Wologai Tengah kecamatan Kelimutu dan kecamatan Detusoko dan merupakan gerbang masuk ke desa - desa lainnya di kecamatan Lepkes. Sebelum merger ke kecamatan Lepkes, Wologai Timur (Woltim) termasuk bagian dari kecamatan Detusoko.
 
Beberapa tempat wisata yang terdapat di desa Woltim seperti Kampung Adat Wolobewa, Muru Taga, Muru Wari Le'ja, Hamparan Sawah tadah hujan, hutan adat "otoleke" dan beberapa embung. Dengan luas wilayah 1,65 KM² atau sekitar 1,21% dari luas wilayah kecamatan Lepkes, Woltim sangat menonjol perubahan pembangunan desanya..
 
Embung atau cekungan penampung (retention basin) adalah permukaan tanah yang lebih rendah dari daratan sekitarnya dengan area cukup luas sebagai penampung air. Secara umum, Embung digunakan sebagai sarana pengendali air untuk keperluan tertentu. Sebagai tempat penampung air, Embung memiliki banyak fungsi. Selain bermanfaat bagi manusia, Embung juga difungsikan untuk keseimbangan alam. Secara Nasional, Embung menjadi program prioritas Kementrian Desa dan Daerah Tertinggal diberbagai desa di Indonesia.
Secara operasional embung berfungsi mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan pasokan air untuk keperluan tanaman ataupun ternak dimusim kemarau dan mencegah banjir dimusim penghujan. Tak hanya itu, dalam embung juga dapat disebar ikan untuk usaha perikanan dan mencegah perkembangan jentik nyamuk.
 
Pembuatan embung untuk pertanian bertujuan antara lain untuk menampung air hujan dan aliran permukaan ( run off ) pada wilayah sekitarnya serta sumberair lainnya yang memungkinkan seperti mata air, parit, sungai-sungai kecil dan sebagainya. Juga menyediakan sumber air sebagai suplesi irigasi di musim kemarau untuk tanaman palawija, hortikultura semusim, tanaman perkebunan semusim dan peternakan.
 
Embung Alobewa
 
Dibangun tahun 2011 dengan APBN dan APBD I NTT. Sama seperti embung - embung yang lain, Embung Alobewa juga dibangun dengan tujuan untuk menampung air untuk berbagai keperluan masyarkat desanya juga untuk menjaga keseimbangan alam.
Baris 16 ⟶ 7:
Kepala Desa Wologai Timur Adrianus H. Mbusu atau yang akrab disapa Adrian menjelaskan yang paling utama tujuan dibangunnya Embung Alobewa yaitu untuk "Investasi Air" sehingga dapat memenuhi kebutuhan terhadap air untuk pertanian, hortikulutal, perkebunan, peternakan dan juga sebagai tempat rekreasi rakyat. Embung yang dibangun diatas puncak berbatasan langsung dengan hutan rakyat ini langsung menampung mata air "Alobewa" dan air permukaan sekitarnya.
 
== Penggunaan Embung ==
Di waktu musim hujan, debet air sangat besar. Embung Alobewa dapat digunakan mengairi sawah tadah hujan yang ada di wilayah desa Wologai Timur. Beberapa anak sungai mengaliri air dari Embung Alobewa.
 
Di musim kemarau, embung Alobewa dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mengairi area sawah (rano) yang berganti dari padi sawah ke jenis sayuran dan hortikultura lainnya. Embung Alobewa juga telah ditabur dengan beberapa benih ikan. Ada ikan Mas, ikan Mujair dan beberapa jenis ikan. Kedepannya diminta pengelola BUMDES Wologai Timur lebih mengoptimalkan lagi maanfaat lain dari Embung Alobewa. Bisa digunakan sebagai kolam pemancing, bisa digunakan sebagai tempat wisata view alam. Karena dari letaknya ditinggian, kita bisa melihat pemandangan yang sangat menakjubkan. Pemandangan matahari terbenampun sangat menakjubkan. Lanjut Kades Adrian (sapaan akrab masyarakat setempat) disekitar embung Alobewa juga telah dibangun beberapa embung mini dari Dana Desa.
 
Saat mengakhiri diskusi singkat, kades Adrian mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang dengan caranya masing - masing telah membantu desa Wologai Timur selama ini sehingga banyak pembangunan yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Pemerintah Provinsi NTT yang telah mengalokasi dana untuk pembangunan embung Alobewa, Pemerintah Kabupaten Ende yang telah merekomendasikan desa Wologai Timur untuk pembangunan embung Alobewa. Para Kepala Dusun, RW, RT dan semua masyarakat Wologai Timur yang tak henti - hentinya menyuarakan melalui perencanaan partisipatif untuk pembangunan di Wologai Timur. Tak lupa juga saya menyampaikan terima kasih kepada Ketua Tim Penggerak PKK desa Wologai Timur yakni istri saya tercinta yang selalu mendukung setiap program kerja desa saya ini.
 
 
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
*https://www.gerunioncreator.web.id/2018/12/embung-alo-bewa.html
*
*
[[Kategori:Embung]]