Pemulung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
demografi dan pendapatan para pemulung |
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan |
||
Baris 11:
=== Pendapatan ===
Pendapatan pemulung sangat bervariasi menurut lokasi, bentuk pekerjaan, dan jenis kelamin. Beberapa pemulung hidup dalam kemiskinan yang ekstrem, tetapi banyak lainnya yang berpenghasilan berkali-kali lipat dari upah minimum negara mereka. Studi terbaru menunjukkan bahwa pemulung di [[Beograd]], [[Serbia]], menghasilkan sekitar US$3 per hari,<ref name=Belgrade>{{cite book|last=Simpson-Hebert|first=Mayling, Aleksandra Mitrovic and Gradamir Zajic|title=A Paper Life: Belgrade's Roma in the Underworld of Waste Scavenging and Recycling|year=2005|publisher=[[WEDC]] |location=Loughborough}}</ref> sementara pemulung di [[Kamboja]] biasanya hanya menghasilkan $1 per hari.<ref name="ILO Child labor">{{cite web|last=ILO/IPEC.|url=http://www.ilo.org/ipecinfo/product/download.do|title=Addressing the Exploitation of Children in Scavenging (Waste Picking): A Thematic Evaluation of Action on Child Labour (2004)|publisher=International Labour Office|access-date=15 December 2011}}</ref> Statistik resmi di Brasil menunjukkan bahwa pria berpenghasilan lebih tinggi daripada wanita, tanpa memandang usia. Sekitar dua pertiga pemulung Brasil adalah laki-laki secara keseluruhan, tetapi proporsi ini melonjak menjadi 98% pada kelompok pemulung berpenghasilan tinggi (mereka yang berpenghasilan antara 3-4 kali upah minimum). Tidak ada perempuan yang ditemukan di kelompok berpenghasilan tertinggi (mereka yang berpenghasilan lebih dari 10 kali upah minimum).<ref name=Brazil>{{cite book|last=Tarchi Crivellari|first=Helena Maria, Sonia Maria Dias and André de Souza Pen|title="Informação e trabalho: uma leitura sobre os catadores de material reciclável a partir das bases públicas de dados" in Catadores na Cena Urbana: Construção de Políticas Socioambientais (V. H. Kemp, & H.M.T. Crivellari, ed)|year=2008|publisher=Autêntica Editora|location=Belo Horizonte}}</ref>
== Penyebab ==
== Di negara berkembang ===
[[Berkas:Jakarta_slumlife62.JPG|thumb|Pemulung di [[Indonesia]]]]
Selama setengah abad terakhir, migrasi dalam negeri dan peningkatan tingkat kesuburan telah menyebabkan populasi kota-kota di negara berkembang menjamur. Populasi global penduduk perkotaan diperkirakan akan berlipat ganda antara tahun 1987 dan 2015, dengan 90% dari pertumbuhan ini terjadi di negara berkembang.<ref name="UN Habitat">{{cite book|last=UN Habitat|title=The Challenge of Slums: Global Report on Human Settlements|year=2003|publisher=Earthscan|location=London}}</ref> Sebagian besar penduduk baru telah menetap di daerah kumuh perkotaan dan pemukiman liar, yang telah berkembang pesat tanpa perencanaan pusat. Laporan Habitat Perserikatan Bangsa-Bangsa menemukan bahwa hampir satu miliar orang di seluruh dunia tinggal di daerah kumuh, sekitar sepertiga dari penduduk kota dunia.<ref name="UN Habitat" />
Urbanisasi yang cepat sangat meningkatkan permintaan akan layanan pengumpulan sampah informal, karena kota kekurangan infrastruktur dan sumber daya untuk mengumpulkan total sampah yang dihasilkan oleh penduduknya. Meskipun menghabiskan 30-50% anggaran operasi untuk pengelolaan sampah, kota-kota berkembang di dunia saat ini hanya mengumpulkan 50-80% sampah yang dihasilkan oleh penduduk. Penduduk dan bisnis sering kali terpaksa membakar sampah atau membuangnya di jalan, sungai, lahan kosong, dan tempat pembuangan sampah terbuka.<ref name="Medina 2000">{{cite journal|last=Medina|first=Martin|title=Scavenger cooperatives in Asia and Latin America|journal=Resources, Conservation and Recycling|year=2000|volume=31|pages=51–69|doi=10.1016/S0921-3449(00)00071-9|citeseerx=10.1.1.579.6981}}</ref> Sampah-sampah ini merupakan sumber pencemaran udara, tanah, dan air yang mengancam kesehatan manusia dan lingkungan. Pengumpul sampah informal membantu mengurangi bahaya ini dengan mengumpulkan bahan yang dapat didaur ulang dengan berjalan kaki atau dengan kereta dorong, becak, kereta keledai, kereta kuda, dan truk pikap.<ref>{{cite journal|last=Medina|first=Martin|title=Co-operatives benefit waste recyclers|journal=Appropriate Technology|year=2005|volume=32|series=Buckinghamshire, U.K.|issue=3}}</ref>
Di sisi penawaran, urbanisasi telah memfasilitasi perluasan pemilahan sampah dengan menciptakan kumpulan besar penduduk yang menganggur dan setengah menganggur dengan sedikit cara alternatif untuk mencari nafkah. Dikenal sebagai "satu-satunya industri yang selalu mempekerjakan", pemilahan sampah memberikan perlindungan bagi banyak orang yang kehilangan pekerjaan selama masa perang, krisis, dan penurunan ekonomi di negara-negara yang tidak memiliki sistem kesejahteraan. Ini juga merupakan salah satu dari sedikit peluang kerja yang tersedia bagi orang-orang yang tidak memiliki pendidikan formal atau pengalaman kerja.<ref name="Medina book" />
== Bahaya pekerjaan ==
|