Vagueness: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Add 2 books for Wikipedia:Pemastian (20211209)) #IABot (v2.0.8.3) (GreenC bot |
||
Baris 41:
''Artikel utama: [[:en:Epistemicism|Epistemicism]]''
Pendekatan keempat, dikenal sebagai " pandangan [[:en:Epistemicist|ahli epistemis]] ", dikemukakan [[:en:Timothy_Williamson|Timothy Williamson]] (1994),<ref>{{Cite book|last=Williamson|first=T|title=Vagueness|location=London|publisher=Routledge|url-status=live}}</ref> R. A. Sorensen (1988)<ref>{{Cite book|last=Sorensen|first=R. A|date=1988|title=Blindspot|location=Oxford|publisher=Clarendon Press|url-status=live}}</ref> dan (2001),<ref>{{Cite book|last=Sorensen|first=R. A.|date=2001|title=Vagueness and Contradiction|url=https://archive.org/details/vaguenesscontrad0000sore|location=Oxford|publisher=Oxford University Press|url-status=live}}</ref> dan [[:en:Nicholas_Rescher|Nicholas Rescher]] (2009).<ref>{{Cite book|last=Rescher|first=Nicholas|date=2009|title=Unknowability|location=|publisher=Lexington Books. Menggunakan predikat pengembara untuk mengurangi masalah.|pages=|url-status=live}}</ref> Mereka berpendapat bahwa predikat kabur memang menghendaki adanya batas-batas yang tepat, tetapi orang tidak dapat mengetahui di mana letaknya. Kebingungan seseorang tentang apakah beberapa kata kabur berlaku atau tidak dalam sebuah kasus terjadi karena ketidaktahuan dirinya. Misalnya, dalam pandangan epistemis, ada fakta masalah, untuk setiap orang, bahwa orang-orang tidak tahu apakah dia itu termasuk tua ataukah tidak.
=== Sebagai properti objek ===
Satu kemungkinan lain yaitu bahwa kata-kata dan konsep seseorang sangat tepat, tetapi objeknya sendiri adalah kabur. Pertimbangkan contoh [[awan]] [[Peter Unger]] (dalam makalahnya yang terkenal tahun 1980, "''The Problem of the Many''"): letak batas awan itu tidak jelas. Untuk setiap butir uap air, orang bisa berdebat apakah itu bagian dari awan atau bukan; dan untuk seberapa banyak uap air disebut awan, orang tidak tahu bagaimana cara menjawabnya. Jadi istilah 'awan' bagi seseorang adalah tepat meski objeknya adalah kabur. Strategi ini tidak diterima dengan baik, sebagian karena makalah singkat [[:en:Gareth_Evans_(philosopher)|Gareth Evans]] "''Can There Be Vague Objects?''" (1978).<ref>{{Cite journal|last=Evans|first=Gareth|date=1978|title=Can there be vague objects?|url=https://academic.oup.com/analysis/article-abstract/38/4/208/131350?redirectedFrom=fulltext|journal=Analysis|volume=38|issue=4|pages=208|doi=10.1093/analys/38.4.208}}</ref> Argumen Evans tampaknya menunjukkan bahwa identitas kabur itu tidak ada (misal "Princeton = wilayah Princeton "), tetapi seperti yang dijelaskan oleh Lewis (1988), Evans menerima begitu saja identitas-identitas yang sebenarnya kabur, dan bahwa bukti apa pun yang bertentangan tidak ia anggap benar. Karena bukti yang dikemukakan Evans mengandalkan asumsi bahwa istilah bisa secara tepat menunjukkan objek yang kabur; implikasinya adalah bahwa ketika asumsinya salah, maka pandangan terhadap objek yang kabur itu pun menjadi keliru.
Masih terkait, beberapa filsuf yang ingin mempertahankan konsep '''kekaburan ontologis''' sebagai fenomena metafisik, menganjurkan aturan-aturan deduksi alternatif melibatkan [[:en:Identity_of_indiscernibles|hukum Leibniz]] atau aturan-aturan lain untuk validitas. Mereka antara lain yaitu, [[:en:Peter_van_Inwagen|Peter van Inwagen]] (1990),<ref>{{Cite book|last=Van Inwagen|first=Peter|date=1990|title=Material Beings|url=https://archive.org/details/materialbeings00vani|location=Ithaca, NY|publisher=Cornell University Press|url-status=live}}</ref> [[:en:Trenton_Merricks|Trenton Merricks]] dan Terence Parsons (2000).<ref>{{Cite book|last=Parsons|first=Terence|date=2000|title=Indeterminate Identity - Metaphysics and Semantics|location=Oxford|publisher=Clarendon Press|url-status=live}}</ref>
== Prinsip hukum ==
|