Drumblek: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 4:
== Asal-usul ==
[[Berkas:Drumblek (5).jpg|jmpl|280x280px|Drumblek dapat digolongkan sebagai seni budaya asli
Menurut Supangkat, drumblek memang bisa dikatakan sebagai salah satu jenis kesenian baru, tetapi cikal bakal dari kesenian drumblek sebenarnya adalah ''klothekan'' yang sudah tergolong sebagai budaya lokal dan sudah lama ada dalam masyarakat [[Jawa]].{{sfnp|Supangkat|2014|p=20|ps=}} Drumblek dapat digolongkan sebagai seni budaya asli yang berasal dari Kota Salatiga apabila kehadirannya dikatakan sebagai “penyempurnaan” dari budaya ''klothekan'' yang sudah diturunkan dari generasi ke generasi.{{sfnp|Humas Sekretariat DPRD Kota Salatiga|2015|p=31|ps=}}{{sfnp|Humas Sekretariat DPRD Kota Salatiga|2017|p=21|ps=}}
Baris 52:
=== Komposisi pemain ===
[[Berkas:Mayoret Drumblek (1).jpg|jmpl|280x280px|Kostum yang digunakan oleh para pemain drumblek sebagian besar terpengaruh dari kostum kesenian
<!--[[Berkas:Ragam Kostum Pemain Drumblek (4).jpg|jmpl|280x280px|Kostum pemain dalam sebuah kelompok drumblek biasanya dibedakan atas tiga jenis, yaitu kostum untuk pemain alat musik atau instrumen drumblek, kostum untuk para penari drumblek, serta kostum untuk mayoret drumblek ({{harvnb|Kampoeng Salatiga|2013||p=16}}).]]-->
Komposisi pemain drumblek sebelum tahun 2000-an lebih banyak menggunakan penari daripada pemain instrumen musik, tetapi sejak tahun 2005 komposisi pemain tersebut diubah dengan cara mengurangi penari dan menambahkan pemain instrumen musik.{{sfnp|Rohman|2019|p=19|ps=}} Komposisi pemain dalam instrumen drumblek dapat diubah-ubah sesuai keperluan masing-masing grup drumblek, tetapi komposisi standar dalam pementasan drumblek adalah 50 orang pemain ''snare drum'', 30 orang pemain kentungan, 20 orang pemain tong kecil plastik (drum tenor), 10–15 orang pemain tong besar plastik (drum bass), dan 5 orang pemain ''bellyra'' atau ''glockenspiel''. Selain itu, juga terdapat pemain pendukung seperti penari dan [[mayoret]].{{sfnp|Humas Sekretariat DPRD Kota Salatiga|2014|p=22|ps=}}{{sfnp|Kampoeng Salatiga|2013|p=28|ps=}}
Baris 62:
Lagu-lagu yang dimainkan oleh grup-grup drumblek juga sangat bervariasi, yaitu dari lagu-lagu rakyat hingga pop yang telah diaransemen.{{sfnp|Rohman|2019|p=19|ps=}} Permainan musik tersebut diawali dengan pemilihan lagu, yang kemudian diteruskan oleh pemegang kontrol musik (biasanya pemain ''glockenspiel'') untuk mencari ketukan dan menentukan tempo agar diikuti oleh pemain yang memegang alat lainnya.{{sfnp|Susanto|2016|p=76|ps=}}
Seperti halnya drumben, kostum yang dikenakan dalam kesenian drumblek juga beragam karena tidak ada standardisasi dalam penggunaannya, semua kelompok drumblek dibebaskan berkreasi asalkan menjaga kesopanan.<ref name=":5" /> Adapun kostum-kostum yang digunakan oleh para pemain drumblek sebagian besar terpengaruh dari kostum kesenian [[topeng ireng|Topeng Ireng]].{{sfnp|Rohman|2019|p=19|ps=}} Kostum pemain dalam sebuah kelompok drumblek biasanya dibedakan atas tiga jenis, yaitu kostum untuk pemain alat musik atau instrumen drumblek, kostum untuk para penari drumblek, serta kostum untuk mayoret drumblek.{{sfnp|Kampoeng Salatiga|2013|p=16|ps=}} Supangkat dan Satriyo mengemukakan bahwa penggunaan kostum dalam pertunjukan drumblek tidak begitu penting, karena yang menjadi pusat perhatian dalam barisan kelompok drumblek adalah mayoret.{{sfnp|Supangkat|2014|p=26|ps=}}{{sfnp|Satriyo|2016|p=104|ps=}}
<!--== Galeri ==
<gallery>
|