Merantau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Memperbaiki Informasi Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) k Suntingan 114.79.56.100 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot Tag: Pengembalian |
||
Baris 83:
[[Suku Batak]] termasuk yang belakangan melakukan aktivitas merantau. Tapi perkembangan aktivitas merantau mereka terhitung pesat. Mereka baru sekitar satu abad lebih keluar secara cukup masif dari kampung halaman mereka yang indah di tepian danau [[Toba]]. Diaspora Batak yang cukup masif dimulai pada penghujung abad 19 atau awal abad 20, dimulai dari menyebarnya mereka dari wilayah Tapanuli ke daerah sekitar, seperti [[Medan]] dan [[Deli]] karena berkembangnya perkebunan di wilayah tersebut. Seiring dengan pertambahan populasi yang cepat maka semakin pesat pula arus urbanisasi orang orang dari Tanah Batak ke seantero nusantara. Pada masa sekarang ini kita dengan mudah menemukan orang Batak diberbagai tempat.
Suku Batak terdiri dari beberapa puak, yaitu puak [[Toba]], [[Mandailing]], [[Angkola]], [[Karo]], [[Simalungun]], dan [[Pakpak]]. Puak Toba,
Bagi warga Batak Toba yang mayoritas memeluk agama [[Kristen]] biasanya mereka mendirikan gereja [[Huria Kristen Batak Protestan|HKBP]] di tempat baru untuk beribadah. Orang Batak banyak yang pergi merantau ke Medan dan [[Jakarta]] serta kebeberapa wilayah di Indonesia. Jumlah perantau suku Batak diperkirakan menduduki peringkat ketiga setelah perantau [[Minangkabau]] dan [[Bugis]]-[[Makassar]]. Menurut sensus pada tahun 2006, jumlah perantau Batak mencapai 19,8 % dari jumlah populasi dengan puak Batak Toba sebagai yang terbesar dan yang terkecil dari puak Batak Pakpak
|