Influenza: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hwangboy (bicara | kontrib)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 2 as dead.) #IABot (v2.0.8.4
Baris 128:
 
=== Patofisiologi ===
Mekanisme bagaimana infeksi influenza dapat menimbulkan gejala pada manusia telah dipelajari secara intensif. Salah satu mekanisme yang dipercaya adalah dengan inhibisi hormon adrenokortikotropik (ACTH/Adrenocorticotropic Hormone) yang menimbulkan penurunan kadar hormon kortisol.<ref name=jefferies1998>{{cite journal |author=Jefferies WM, Turner JC, Lobo M, Gwaltney JM Jr. |title=Low plasma levels of adrenocorticotropic hormone in patients with acute influenza. |journal=Clin Infect Dis. |volume= 26 |issue=26 |pages=708–10 |url=http://www.journals.uchicago.edu/doi/pdf/10.1086/514594 |year=1998 |pmid=9524849 |pmc= |doi=10.1086/514594 }}{{Pranala mati|date=Desember 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Mengetahui gen mana yang terkandung dalam galur virus tertentu dapat membantu memprediksi bagaimana virus tersebut dapat menular dan seberat apa infeksi yang akan terjadi (memprediksi [[patofisiologi]] dari suatu galur virus).<ref name=Taubenberger2008>{{cite journal | last1 = Taubenberger | first1 = JK | last2 = Morens | first2 = DM |title=The pathology of influenza virus infections |journal=Annu Rev Pathol |volume=3 |issue=|pages=499–522 |year=2008 |pmid=18039138 |pmc=2504709 |doi=10.1146/annurev.pathmechdis.3.121806.154316}}</ref><ref name=Korteweg>{{cite journal |author=Korteweg C, Gu J |title=Pathology, molecular biology, and pathogenesis of avian influenza A (H5N1) infection in humans |journal=Am. J. Pathol. |volume=172 |issue=5 |pages=1155–70 |year=2008 |month=May |pmid=18403604 |pmc=2329826 |doi=10.2353/ajpath.2008.070791}}</ref>
 
Contohnya, bagian dari proses yang memungkinkan virus influenza menginvasi suatu sel adalah penguraian dari protein hemagglutinin virus oleh salah satu enzim [[protease]] manusia.<ref name=Steinhauer/> pada virus yang infeksinya bersifat ringan dan avirulen, struktur hemagglutinin yang ada hanya dapat diurai oleh protease yang ditemukan dalam tenggorok dan paru, sehingga virus ini tidak dapat menginfeksi jaringan lain. Namun, pada galur yang sangat virulen, seperti H5N1, hemagglutinin yang terkandung dalam virus dapat diurai oleh varietas protease yang beragam, sehingga memungkinkan virus menyebar ke seluruh tubuh.<ref name=Korteweg/>
Baris 177:
 
== Prognosis ==
Pengaruh influenza jauh lebih berat dan bertahan lebih lama dibandingkan dengan selesma. Sebagian besar orang akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu sampai dua minggu, tetapi yang lainnya akan mengalami komplikasi yang mengancam nyawa (seperti pneumonia). influenza dapat mematikan, terutama pada orang yang lemah, muda dan tua, atau mengalami penyakit kronis.<ref name=Hilleman/> Orang-orang dengan sistem imun yang lemah, seperti penderita infeksi [[HIV]] tingkat lanjut atau pasien penerima transplan (yang sistem imunnya ditekan dengan obat untuk mencegah penolakan organ transplan), menderita penyakit yang lebih berat.<ref>{{cite journal |author=Hayden FG |title=Prevention and treatment of influenza in immunocompromised patients |journal=Am. J. Med. |volume=102 |issue=3A |pages=55–60; discussion 75–6 |year=1997 |month=March |pmid=10868144 |doi=10.1016/S0002-9343(97)80013-7}}</ref> Kelompok risiko tinggi yang lain adalah wanita hamil dan anak kecil.<ref>{{cite journal |author=Whitley RJ, Monto AS. |title=Prevention and treatment of influenza in high-risk groups: children, pregnant women, immunocompromised hosts, and nursing home residents. |journal=J Infect Dis. |volume=194 S2 |pages=S133–8 |year=2006 |pmid=17163386 |doi=10.1086/507548 |url=http://www.journals.uchicago.edu/doi/full/10.1086/507548 }}{{Pranala mati|date=Desember 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Flu dapat memperburuk masalah kesehatan kronis. Orang-orang dengan emfisema, bronkitis kronis atau asma dapat mengalami [[dispnea|kesulitan bernapas]] saat mereka mengalami flu, dan influenza dapat menimbulkan perburukan penyakit [[jantung koroner]] atau [[gagal gantung kongestif]].<ref>{{cite journal |author=Angelo SJ, Marshall PS, Chrissoheris MP, Chaves AM |title=Clinical characteristics associated with poor outcome in patients acutely infected with Influenza A |journal=Conn Med |volume=68 |issue=4 |pages=199–205 |year=2004 |month=April |pmid=15095826}}</ref> Merokok merupakan faktor risiko lain yang berhubungan dengan penyakit yang lebih berat dan mortalitas yang lebih tinggi yang ditimbulkan oleh influenza.<ref>{{cite journal |author=Murin S, Bilello K |title=Respiratory tract infections: another reason not to smoke |journal=Cleve Clin J Med |volume=72 |issue=10 |pages=916–20 |year=2005 |pmid=16231688 |doi=10.3949/ccjm.72.10.916}}</ref>
 
Menurut WHO: “Setiap musim dingin, puluhan juta orang terkena flu. Sebagian besar hanya sakit dan tidak bekerja selama satu minggu, sementara para lanjut usia memiliki risiko kematian yang lebih tinggi karena penyakit ini. Kami mengetahui bahwa korban meninggal di seluruh dunia melebihi ratusan ribu orang tiap tahunnya, tetapi bahkan di negara maju, jumlah tersebut tidak dapat dipastikan, karena pihak medis yang berwajib biasanya tidak memverifikasi orang yang meninggal karena influenza dan orang yang meninggal dengan penyakit-mirip-flu.”<ref>{{cite journal | last1 = Sandman | first1 = Peter M. | last2 = Lanard | first2 = Jody | year = 2005 | title = Bird Flu: Communicating the Risk | url = http://www.paho.org/English/DD/PIN/Number22_article1.htm | journal = Perspectives in Health Magazine | volume = 10 | issue = 2 | pages = 1–6 | access-date = 2011-07-13 | archive-date = 2011-06-29 | archive-url = https://web.archive.org/web/20110629132810/http://www.paho.org/English/DD/PIN/Number22_article1.htm | dead-url = yes }}</ref> Bahkan orang sehat dapat terkena, dan masalah serius yang ditimbulkan oleh influenza dapat terjadi pada usia berapapun. Orang berusia lebih dari 50 tahun, anak yang sangat muda, dan orang dari semua usia dengan kondisi medis kronis lebih mungkin untuk mendapatkan komplikasi influenza, seperti pneumonia, [[bronkitis]], infeksi sinus dan telinga.<ref name=CDCkeyfacts>[http://www.cdc.gov/flu/protect/keyfacts.htm Key Facts about Influenza (Flu) Vaccine] CDC publication. Published 17 October 2006. Diakses 18 Oktober 2006.</ref>
 
Pada sebagian kasus, respons autoimun terhadap influenza dapat memberikan kontribusi terhadap [[sindrom Guillain-Barré]] (GBS).<ref name=Sivadon-Tardy>{{cite journal |author=Sivadon-Tardy V, Orlikowski D, Porcher R, ''et al.'' |title=Guillain-Barré syndrome and influenza virus infection |journal=Clin. Infect. Dis. |volume=48 |issue=1 |pages=48–56 |year=2009 |month=January |pmid=19025491 |doi=10.1086/594124}}</ref> Namun, karena banyak infeksi lain yang dapat meningkatkan risiko penyakit ini, influenza merupakan penyebab yang penting hanya pada saat terjadi epidemi.<ref name=Sivadon-Tardy/><ref>{{cite journal |author=Jacobs BC, Rothbarth PH, van der Meché FG, ''et al.'' |title=The spectrum of antecedent infections in Guillain-Barré syndrome: a case-control study |journal=Neurology |volume=51 |issue=4 |pages=1110–5 |year=1998 |month=October |pmid=9781538}}</ref> Sindrom ini telah dipercaya juga sebagai efek samping yang langka dari vaksin influenza. Walaupun satu laporan penelitian memberikan insidensi sebesar satu kasus per satu juta vaksinasi,<ref>{{Cite journal|author=Vellozzi C, Burwen DR, Dobardzic A, Ball R, Walton K, Haber P |title=Safety of trivalent inactivated influenza vaccines in adults: Background for pandemic influenza vaccine safety monitoring |journal=Vaccine |volume=27 |issue=15 |pages=2114–2120 |year=2009 |month=March |pmid=19356614 |doi=10.1016/j.vaccine.2009.01.125}}</ref> sebuah penelitian besar di Cina, yang dilaporkan di [[NEJM]] yang mencakup hampir 100 juta dosis vaksin terhadap flu”babi” H1N1 2009 hanya ditemukan sebelas kasus sindrom Guillain-Barré, (0,1%) dari total insidensi pada orang yang divaksin, sebetulnya lebih tendah dari tingkat kejadian penyakit di Cina, dan tidak terdapat efek samping yang ditemukan; "rasio risiko-manfaat, yang biasa diterapkan pada vaksin dan segala sesuatu dalam pengobatan medis, sangat lebih condong pada penggunaan vaksin."<ref>[{{Cite web |url=http://www.wunderground.com/DisplayHealthDay.asp?id=649531 |title=2009 H1N1 Flu Vaccine Was Safe] |access-date=2011-07-13 |archive-date=2011-06-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110629001728/http://www.wunderground.com/DisplayHealthDay.asp?id=649531 |dead-url=yes }}</ref> Mendapatkan infeksi influenza sendiri meningkatkan risiko kematian (sampai 1 dari 10.000) dan meningkatkan risiko mengalami GBS sampai tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditimbulkan oleh penggunaan vaksin (kurang lebih 10 kali pada penggunaan perkiraan saat ini).<ref>{{cite journal |author=Stowe J, Andrews N, Wise L, Miller E |title=Investigation of the temporal association of Guillain-Barre syndrome with influenza vaccine and influenzalike illness using the United Kingdom General Practice Research Database |journal=Am. J. Epidemiol. |volume=169 |issue=3 |pages=382–8 |year=2009 |month=February |pmid=19033158 |doi=10.1093/aje/kwn310 |url=http://aje.oxfordjournals.org/content/169/3/382.long}}</ref><ref>{{cite journal |author=Sivadon-Tardy V, Orlikowski D, Porcher R, ''et al.'' |title=Guillain-Barré syndrome and influenza virus infection |journal=Clin. Infect. Dis. |volume=48 |issue=1 |pages=48–56 |year=2009 |month=January |pmid=19025491 |doi=10.1086/594124 |url=http://www.journals.uchicago.edu/doi/full/10.1086/594124 }}{{Pranala mati|date=Oktober 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Epidemiologi ==