Pragmatik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan isi artikel |
menambahkan isi artikel |
||
Baris 46:
=== Penerjemahan ===
[[Penerjemahan]] merupakan proses interaktif yang melibatkan unsur semiotika, yaitu sintaksis, semantik dan pragmatik. Ketiga unsur ini digunakan dalam analisis maupun sintesis. Kemungkinan yang dapat timbul selama ketiga proses tersebut berlangsung ialah cepatnya proses penyelesaian dan adanya perpaduan antara analisis dan sintesis menggunakan pendekatan simultan terhadap klausa. Simultan ini dapat berbentuk pengenalan pola maupun prosedur inferensi yang sebelumnya telah dilandasi oleh pengalaman dan harapan.<ref>{{Cite book|last=Siregar|first=Roswani|date=2017|url=https://alazhar-university.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/Rowani_Siregar-Buku-Strategi-Penerjemahan_compressed.pdf|title=Strategi Penerjemahan Dokumen Kontrak|location=Medan|publisher=Pustaka Bangsa Press|isbn=978-602-1183-31-1|pages=33|url-status=live}}</ref> Peran dari analisis pragmatik adalah untuk memperoleh pemahaman terhadap bahasa sumber yang meliputi tujuan teks, struktur tematik dan gaya teks.<ref>{{Cite book|last=Indiarti|first=Wiwin|date=2018|url=https://e-service.lipipress.lipi.go.id/press/catalog/download/263/235/626-1?inline=1|title=Lontar Yusup Banyuwangi: Teks Pegon – Transliterasi – Terjemahan|location=Yogyakarta|publisher=Penerbit Elmatera|isbn=
== Sumbangsih pemikiran ==
=== Pembelajaran bahasa ===
Para pemikir pragmatik memberikan sumbangsih berupa teori mengenai perkembangan pembelajaran bahasa pada anak. Dalam teori ini, anak belajar untuk menguasai bahasa dengan tujuan untuk [[sosialisasi]] dan mempengaruhi [[perilaku]] orang lain agar sesuai dengan keinginannya. Dalam teori pragmatik, anak belajar bentuk dan arti bahasa karena adanya [[motivasi]] berupa kebermanfaatan dari [[fungsi bahasa]]. Michael Halliday membuat analisis terhadap cara anak dalam mengembangkan bahasa awal melalui interaksi dengan orang lain. Ia kemudian membaginya menjadi beberapa jenis, yaitu bahasa instrumental, bahasa dogmatis, bahasa interaksi, bahasa personal, bahasa heuristik, bahasa imajinatif dan bahasa informasi. Para penganut teori pragmatik lainnya juga mempelajari tentang konteks kalimat dan kecenderungan pembicara dalam berbagai kegiatan berbahasa. Kekurangan dari teori pragmatik adalah tidak mampu menjelaskan tentang cara anak belajar tentang sintaksis.<ref>{{Cite book|last=Robingatin dan Ulfah, Z.|date=2019|url=http://repository.iain-samarinda.ac.id/bitstream/handle/123456789/728/Pengembangan%20Bahasa%20Anak%20Usia%20Dini.pdf?sequence=1&isAllowed=y|title=Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini|location=Sleman|publisher=Ar-Ruzz Media|isbn=978-602-313-482-3|editor-last=Saleh|editor-first=Khairul|pages=37|url-status=live}}</ref>
== Referensi ==
|