Penalaran abduktif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Spuspita (bicara | kontrib)
Spuspita (bicara | kontrib)
Kondisi: Mengganti isi dan referensi
Baris 19:
Di antara penjelasan yang mungkin ialah <math>E</math> memenuhi dua kondisi ini, beberapa kondisi minimalitas lainnya biasanya dipakai untuk menghindari fakta yang tidak relevan (tidak berkontribusi pada entailmen dari <math>O</math>) yang disertakan dalam penjelasan.<ref>{{Cite journal|last=Eiter|first=Thomas|last2=Gottlob|first2=Georg|date=1995|title=The Complexity of Logic-Based Abduction|url=https://www.dbai.tuwien.ac.at/staff/pichler/complexity/eiter1995.pdf|journal=Journal of the ACM|language=en|volume=42|issue=1|pages=4|doi=10.1145/200836.200838}}</ref> Abduksi kemudian diproses dengan memilih beberapa anggota <math>E</math> dengan kriteria dalam memilih anggota yang mewakili penjelasan "terbaik" mencakup [[kesederhanaan]], [[probabilitas]] sebelumnya, atau kekuatan penjelas dari suatu penjelasan.
 
Sebuah metode penalaran abduksi secara logika digunankandigunakan pada klasik orde pertama berdasarkan [[kalkulus]] berurutan dan berganda, berdasarkan kerangka tabel aux [[semantik]] (tabel analitik) yanguntuk diusulkanmewakili konteks wacana.<ref>{{citeCite journalbook|last1last=Mayer|first1=Marta Cialdea|last2=PirriAliseda-Llera|first2first=FioraAtocha|date=1993|title=First order abduction via tableau and sequent calculi1997|url=https://academic.oupuberty.comorg/jigpalwp-content/articleuploads/12015/1/9912/783018Llera_A.A._Seeking_Explanations_Abduction.pdf|journaltitle=OxfordSeeking JournalsExplanations: Abduction in Logic, Philosophy of Science and Artificial Intelligence (ILLC dissertation series)|languagepublisher=en-ENInstitute for Logic, Language and Computation|volumeisbn=1|issue=19074795730|pages=99–11723|doilanguage=10.1093/jigpal/1.1.99en|idurl-status=|accessdate=2021-12-05live}}</ref> Metodenya bagus dan lengkap dan bekerja untuk logika orde pertama penuh, tanpa memerlukan pengurangan awal formula ke dalam bentuk normal. Metode ini juga telah diperluas ke logika modal .
 
== Sejarah ==
Baris 36:
 
=== Stephen Jay Gould ===
[[Stephen Jay Gould]] dalam menjawab hipotesis Omphalos karya dalam The Flamingo’s Smile (1985)<ref>{{Cite book|last=Gould|first=Stephen Jay|date=1985|url=https://www.docdroid.net/file/view/w1ebYlN/flamingos-smile-stephen-jay-gould-pdf.pdf|title=The Flamingo’s Smile: Reflections in Natural History|location=[[London]],[[New York]]|publisher=W. W. NORTON & COMPANY|isbn=978-0-393-30375-9|pages=141|language=en|quote=What is so desperately wrong with Omphalos? Only this really (and perhaps paradoxically): that we can devise no way to find out whether it is wrong—or for that matter, right. Omphalos is the classic example of an utterly untestable notion, for the world will look exactly the same in all its intricate detail whether fossils and strata are prochronic [signs of a fictitious past] or products of an extended history. . . . Science is a procedure for testing and rejecting hypotheses, not a compendium of certain knowledge. Claims that can be proved incorrect lie within its domain. . . . But theories that cannot be tested in principle are not part of science. . . . We reject Omphalos as useless, not wrong."|url-status=live}}</ref> dan Adam’s Navel (1995) menyatakan bahwa induksi hanya hipotesis yang dapat dibuktikan salah yang berada dalam domain sains dan hanya hipotesis ini yang merupakan penjelasan yang baik dari fakta yang layak untuk disimpulkan. Berhubungan dengan entitas dari fenomena atau konsepsi hukum alam yang datang secara intuitif sebagai fakta yang terbukti dengan sendirinya tanpa upaya pemikiran yang terkonsentrasi. Kemudian dalam The Flamingo’s Smile - Darwin di sini tampaknya lebih berjasa dalam penemuan itu daripada yang saya miliki—bagi saya itu tidak tampak sebagai penemuan. Penyelesaiannya dengan alasan induktif yang perlahan-lahan dan hati-hati telah membuat jalannya secara sintetik dari fakta ke fakta dan seterusnya.<ref>{{Cite book|last=Gould|first=Stephen Jay|date=1985|url=https://www.docdroid.net/file/view/w1ebYlN/flamingos-smile-stephen-jay-gould-pdf.pdf|title=The Flamingo’s Smile: Reflections in Natural History|location=[[London]],[[New York]]|publisher=W. W. NORTON & COMPANY|isbn=978-0-393-30375-9|pages=446|language=en|quote=To me the conception of this law of Nature came intuitively as a self-evident fact, almost without an effort of concentrated thought. Mr. Darwin here seems to have more merit in the discovery than I have had—to me it did not appear a discovery. He seems to have worked it out by inductive reason, slowly and with due caution to have made his way synthetically from fact to fact onwards.|url-status=live}}</ref>
[[Stephen Jay Gould]] dalam menjawab hipotesis Omphalos<ref>{{Cite journal|last=Fishman|first=Yonatan I.|last2=Boudry|first2=Maarten|date=2013|title=Does Science Presuppose Naturalism or Anything at All?|url=http://80.82.78.35/get.php?md5=982cce33e61a27c7c87ae572fd9f0aaf&key=JUHNP5H8364D1GSX&doi=10.1007/s11191-012-9574-1|journal=Science & Education|language=en|volume=22|issue=5|pages=922|doi=10.1007/s11191-012-9574-1}}</ref> pada tahun 1995 menyatakan bahwa induksi hanya hipotesis yang dapat dibuktikan salah yang berada dalam domain sains dan hanya hipotesis ini yang merupakan penjelasan yang baik dari fakta yang layak untuk disimpulkan. Berhubungan dengan entitas atau fenomena yang dicirikan sebagai "alami" atau "supranatural".<ref>{{Cite journal|last=Fishman|first=Yonatan I.|last2=Boudry|first2=Maarten|date=2013|title=Does Science Presuppose Naturalism or Anything at All?|url=http://80.82.78.35/get.php?md5=982cce33e61a27c7c87ae572fd9f0aaf&key=JUHNP5H8364D1GSX&doi=10.1007/s11191-012-9574-1|journal=Science & Education|language=en|volume=22|issue=5|pages=940|doi=10.1007/s11191-012-9574-1}}</ref>
 
== Pengaplikasian ==