Distorsi kognitif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 19:
==== Mendiskualifikasi hal positif ====
Distorsi kognitif jenis ini menganggap semua perbuatan, tindakan, hal-hal positif yang dilakukannya tidak berarti apa-apa. Pada jenis ini juga ditemukan indikasi seseorang yang kurang yakin dengan kemampuannya sendiri. Hal-hal seperti pujian, hadiah, atau penghargaan dari orang lain akan ditanggapi dengan negatif.<ref>{{Cite web|last=Hanafi|first=Habib|title=Kenali 11 Jenis Distorsi Kognitif, Salah Satunya Mungkin Kamu Alami - Kabar Lumajang - Halaman 3|url=https://kabarlumajang.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-421374588/kenali-11-jenis-distorsi-kognitif-salah-satunya-mungkin-kamu-alami|website=kabarlumajang.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2021-12-11}}</ref> Contohnya ketika seseorang yang melakukan suatu kerejaand engan sangat baik, namun ia berpikir itu bukan berarti ia kompeten melainkan hanya beruntung.<ref name=":2" />
 
==== Membesarkan atau mengecilkan suatu hal ====
Distorsi kognitif jenis ini memiliki kecendrungan untuk membesarkan atau menganggap kecil suatu hal dan mengabaikan hal-hal positif. Distorsi kognitif jenis ini juga disebut sebagai Catastrophizing yang cenderung membesar-besarkan hal negatif yang terjadi pada seseorang. Contohnya ketika seseorang melihat keberhasilan orang lain sebagai hal yang perlu dibesar-besarkan, sedangkan kegagalan diri sendiri selalu dianggap hal yang negatif.<ref>{{Cite journal|last=Pratiwi|first=N|date=2017|title=Pengaruh Cognitive Behavior Therapy (CBT) Terhadap Penurunan Kecemasan pada Wanita|url=http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/950/3/BAB%20II.pdf|journal=Mercubuana, Yogyakarta|pages=50}}</ref>
 
== Restrukturisasi kognitif ==
Restrukturisasi kognitif merupakan bentuk terapi yang sering digunakan dalam mengidentifikasi dan juga mencegah distorsi kognitif atau depresi.<ref>{{Cite journal |last1=Gil |first1=Pedro J. Moreno |last2= Carrillo |first2=Francisco Xavier Méndez |last3=Meca |first3=Julio Sánchez |s2cid=8860010 |year=2001 |title=Effectiveness of cognitive-behavioural treatment in social phobia: A meta-analytic review. |journal=Psychology in Spain |volume=5 |pages=17–25 }}</ref> Prosedur yang dilakukan oleh terapis di tahap awal adalah mengidentifikasi jenis stres atau depresi yang diderita oleh pasien.<ref name="CR">{{cite journal |first1=Ryan C. |last1=Martin |first2=Eric R. |last2=Dahlen |title=Cognitive emotion regulation in the prediction of depression, anxiety, stress, and anger |journal=Personality and Individual Differences |year=2005 |volume=39 |issue=7 |pages=1249–1260 |doi=10.1016/j.paid.2005.06.004 }}</ref> Selanjutnya adalah membuat pasien merasakan hal-hal yang terjadi padanya adalah kenyataan yang tidak selamanya buruk. Karena pasien menganggap hal-hal negatif pada dirinya adalah sesuatu yang tidak dapat diacuhkan, terapis membantunya melihat kenyataan dengan sisi positifnya. Terapi kognitif membantu menghilangkan mengurangi pemikiran pasien yang selalu menganggap semua hal yang terjadi padanya adalah sesuatu yang buruk dan negatif. Menurut Beck, terapi kognitif juga membantu mengurangi perasaan tidak berharga, perasaan cemas yag berlebihan, dan gejala lain yang menunjukkan kelainan pada mental seseorang.<ref>{{Cite book|date=2013|url=http://archive.org/details/diagnosticstatis0005unse|title=Diagnostic and statistical manual of mental disorders : DSM-5|publisher=Arlington, VA : American Psychiatric Association|isbn=978-0-89042-554-1|others=Internet Archive}}</ref>
 
== Referensi ==