Kausalitas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nzrdnd (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Nzrdnd (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 31:
# Metode Residu ''(Method of Residues)'', sisihkanlah dari gejala manapun yang berdasarkan induksi terdahulu dikeatahui sebagai akibat dari faktor terdahulu dan residu dari gejala itu adalah akibat dari faktor lainnya.
# Metode Persamaan Variasi ''(Method of Concomitant Variations),'' gejala apapun yang dengan cara apapun berubah bila suatu gejala lain berubah adalah sebuah sebab atau akibat dari gejala itu atau berkaitan dengannya melalui hubungan kausal.<ref>{{Cite book|last=Mill|first=John Stuart|url=https://www.gutenberg.org/files/26495/26495-pdf.pdf|title=A System of Logic, Ratiocinative and Inductive: Being A Connected View of the Principles of Evidence and the Methods of Scientific Investigation|location=London|isbn=978-3-337-91102-7|pages=396-434|oclc=1155551354|url-status=live}}</ref>
 
== Kekeliruan Penalaran Kausalitas ==
Kekeliruan yang sering terjadi dalam penalaran kausalitas adalah ''post hoc propter hoc'' artinya ini terjadi setelah itu terjadi maka ini merupakan akibat dari itu. Dengan kata lain, kekeliruan karena mengakui suatu peristiwa yang terjadi berurutan maka peristiwa kedua merupakan akibat dari peristiwa pertama. Misalnya, keyakinan yang tersebar luas bahwa bencana yang melanda dunia sejak tahun 1918 disebabkan oleh Perang Dunia.<ref>{{Cite book|last=Mundiri|date=2017|url=|title=Logika|location=Depok|publisher=PT RajaGrafindo Persada|isbn=979-421-398-5|pages=182|oclc=963195783|url-status=live}}</ref> Sesudah ayam berkokok maka terbitlah siang. Jadi siang terbit karena ayam berkokok.<ref>{{Cite book|last=Keraf|first=Gorys|date=1982|url=|title=Argumentasi dan Narasi: Komposisi Lanjutan III|location=Jakarta|publisher=Gramedia|pages=52|oclc=959782109|url-status=live}}</ref> Kekeliruan ini terjadi karena melihat peristiwa yang ada secara sepintas. Untuk menentukan bahwa peristiwa merupakan sebab bagi peristiwa lainnya tidak sekedar menunjukkan peristiwa kedua terjadi setelah peristiwa pertama, tetapi harus dapat dijelaskan bahwa kedua peristiwa tersebut memiliki hubungan yang pasti ''(necessary connection).''<ref>{{Cite book|last=Mander|first=A.E.|date=1936 (1949)|url=https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.274946/page/n106/mode/1up?q=post+hoc|title=Clearer Thinking: (Logic for Everyman)|location=London|publisher=Watts & Co|pages=97|oclc=499296027|url-status=live}}</ref> Kekeliruan ''post hoc'' adalah salah satu kekeliruan sistematis yang berbahaya dan paling sering digunakan sehari-hari: orang hanya perlu merenungkan kekacauan konseptual seperti penyebab inflasi atau penyebab kanker.<ref>{{Cite journal|last=Woods|first=John|last2=Walton|first2=Douglas|date=1977|title=Post Hoc, Ergo Propter Hoc|url=https://www.jstor.org/stable/20126985|journal=The Review of Metaphysics|volume=30|issue=4|pages=569–593|issn=0034-6632}}</ref>
 
Kekeliruan ini muncul ketika pembicara terlalu cepat mengambil kesimpulan kausal dengan mengabaikan bukti lain yang seharusnya diperhitungkan. Analisis struktur penalaran dapat dibangun dengan mempertimbangkan skema argumentasi untuk korelasi sebab-akibat bersama dengan pertanyaan kritis yang cocok. Skema argumentasi premis: Terdapat hubungan yang positif antara A dan B. Kesimpulan: A menyebabkan B. Pertanyaan kritis: apakah benar terdapat hubungan antara A dan B?; apakah ada alasan untuk menyatakan bahwa hubungan A dan B adalah lebih dari sekedar kebetulan?; apakah ada kemungkinan faktor lain dapat menyebabkan A dan B?<ref>{{Cite journal|last=Walton|first=Douglas|last2=Gordon|first2=Thomas F.|date=2009-06-25|title=Jumping to a Conclusion: Fallacies and Standards of Proof|url=http://dx.doi.org/10.22329/il.v29i2.1227|journal=Informal Logic|volume=29|issue=2|pages=215|doi=10.22329/il.v29i2.1227|issn=0824-2577}}</ref>
 
Meski begitu, hal ini menjadi perdebatan diantara para filsuf, jika peristiwa B selalu muncul setelah peristiwa A, maka hal ini menjadi bukti untuk menetapkan hukum kausal dan perbedaan yang tepat diantara kedua peristiwa tersebut menjadi perdebatan.<ref>{{Cite book|last=Hamblin|first=Charles L.|date=1970|url=https://fdocuments.net/reader/full/hamblin-charles-fallacies|title=Fallacies|location=London|publisher=Methuen & Co.|isbn=0-916475-24-7|pages=37|oclc=987417059|url-status=live}}</ref>
 
== Referensi ==
[[Kategori:Spiritualitas]]
<references />
[[Kategori:Logika]]