Ali Sastroamidjojo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k {{PM Indonesia}}
k pranala
Baris 2:
'''Ali Sastroamidjojo SH''' (ejaan baru: '''Ali Sastroamijoyo''') ({{lahirmati|[[Grabag]], [[Jawa Tengah]]|21|5|1903|[[Jakarta]]|13|3|1976}}) adalah tokoh politik, pemerintahan, dan nasionalis. Ia mendapatkan gelar ''Meester in de Raechten'' (sarjana hukum) dari [[Universitas Leiden]], [[Belanda]] pada tahun [[1927]]. Ia juga adalah [[Perdana Menteri Indonesia]] ke-8 yang sempat dua kali menjabat pada periode 1953-1955 ([[Kabinet Ali Sastroamidjojo I]]) dan 1956-1957 ([[Kabinet Ali Sastroamidjojo II]]).
 
Selain itu, Ali juga sempat menjabat sebagai Wakil [[Daftar Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Menteri Penerangan]] pada [[Kabinet Presidensial I]], [[Menteri Pengajaran]] pada [[Kabinet Amir Sjarifuddin I]], [[Kabinet Amir Sjarifuddin II|Amir Sjarifuddin II]], serta [[Kabinet Hatta I|Hatta I]], dan Wakil Ketua [[MPRS]] pada [[Kabinet Kerja III]], [[Kabinet Kerja IV|Kerja IV]], [[Kabinet Dwikora I|Dwikora I]], dan [[Kabinet Dwikora II|Dwikora II]].
 
Semasa bersekolah, aktif dalam organisasi pemuda, seperti halnya organisasi [[Jong Java]] (1918-1922) dan [[Perhimpunan Indonesia di Negeri Belanda]] (1923-1928). Karena aktivitasnya, ia ditahan pada tahun 1927 oleh Polisi Belanda bersama-sama dengan [[Mohammad Hatta]], [[Natzir Dt. Pamuncak]], dan [[Abdulmajid]]. Pada tahun 1928, bersama-sama dengan [[Soejoedi|Mr. Soejoedi]] membuka kantor pengacara, dan bersama [[Soekiman|dr. Soekiman]], menerbitkan majalah ''Djanget'' di [[Solo]]. Kemudian ia masuk [[Partai Nasionalis Indonesia]] (PNI) pimpinan [[Bung Karno]], lalu masuk [[Gerindo]] saat PNI dibubarkan oleh [[Sartono|Mr. Sartono]]. Setelah kemerdekaan [[Republik Indonesia]] pada tahun 1945, ia masuk kembali ke organisasi PNI.