Bias konfirmasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Imamsyahid (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Imamsyahid (bicara | kontrib)
Baris 42:
Pada eksperimen tersebut, partisipan diminta untuk membuat kesimpulan mereka dalam sebuah [[Pencitraan resonansi magnetik|pemindai MRI]] yang akan mengamati aktivitas otak mereka. Ketika partisipan mengevaluasi pernyataan yang dikeluarkan oleh kandidat yang mereka dukung, bagian otak yang terlibat dalam membentuk [[emosi]] terlihat aktif. Namun, bagian otak tersebut tidak aktif ketika partisipan diperlihatkan pernyataan dari kandidat yang tidak dia dukung. Penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan dari pernyataan ini bukan disebabkan oleh kesalahan penalaran yang pasif, melainkan partisipan secara aktif mengurangi aktivitas kongisi mereka ([[teori disonansi kognitif]]) yang diinduksi oleh aktivitas membaca tentang pernyataan kandidat yang mereka dukung.<ref name=":4" />
 
Bias interpretasi tidak hanya terbatas pada topik yang penting saja. Pada eksperimen lain, partisipan diberikan sebuah cerita tentang pencurian. Mereka diminta untuk memberikan nilai kepada dua buah pernyataan yang saling bertentangabertentangan, satu pernyataan tentang mendukung sebuah teori dimana sang tokoh merupakan orang yang bersalah, sedangkan pertanyaan lain menyatakan sebaliknya. Penelitian ini menemukan bahwa ketika partisipan sudah membayangkan kesalahan sang tokoh terlebih dahulu sebelum membaca pernyataanya, mereka memberi pernyataan yang mendukung dengan nilai yang lebih tinggi dibanding nilai pernyataan yang tidak mendukung, terlepas sebaik apapun argumen dari pernyataan tersebut.
 
 
 
 
=== Ingatan informasi pada memori yang bias ===
Orang mungkin hanya akan mengingat informasi yang dapat mendukung ekspektasi mereka, walaupun mereka mendapatkan dan menginterpretasikan informasi tersebut dengan cara yang netral. Efek ini disebut "ingatan selektif", "memori yang bias akses", dan "memori konfirmasi".<ref>{{Cite journal|last=Hastie|first=Reid|last2=Park|first2=Bernadette|date=1986|title=The relationship between memory and judgment depends on whether the judgment task is memory-based or on-line.|url=https://www.researchgate.net/publication/232439916_The_Relationship_Between_Memory_and_Judgment_Depends_on_Whether_the_Judgment_Task_is_Memory-Based_or_On-Line|journal=Psychological Review|language=en|volume=93|issue=3|pages=260|doi=10.1037/0033-295X.93.3.258|issn=1939-1471}}</ref> Teori-teori psikologi berbeda mengenai penyebab dari ingatan selektif. [[Teori skema]] menyatakan bahwa informasi yang sesuai dengan eskpektasi seseorang lebih mudah diingat dibanding dengan yang tidak sesuai.<ref>{{Cite book|last=Pratkanis|first=Anthony R.|last2=Breckler|first2=Steven J.|last3=Greenwald|first3=Anthony G.|date=2014-03-18|url=https://books.google.com/books?id=av8hAwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT91&dq=matching+prior+expectations+will+be+more+easily+stored+and+recalled+than+information+that+does+not+match&hl=en|title=Attitude Structure and Function|location=East Sussex|publisher=Psychology Press|isbn=978-1-317-76658-2|pages=84|language=en|url-status=live}}</ref> Salah satu contohnya adalah ekspektasi seseorang mengenai suatu merek dapat memengaruhi keputusan belanja mereka, sehingga perusahaan dapat memengaruhi ekspektasi calon konsumen untuk memengaruhi mereka membeli suatu produk. Teori lain menyatakan bahwa informasi yang mengejutkan lebih menonjol dalam memori oleh karenanya lebih mudah diingat. Kedua teori ini sama-sama sudah dikonfirmasi oleh pelbagai konteks eksperimen tanpa ada yang dapat disalahkan.
 
== Referensi ==