Bias konfirmasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Imamsyahid (bicara | kontrib)
Imamsyahid (bicara | kontrib)
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor
Baris 25:
Pelbagai penelitian telah berulang kali menemukan bahwa orang cenderung menguji hipotesis hanya dari satu sisi. Hal ini membuat orang cenderung hanya mencari bukti yang dapat mendukung hipotesis yang mereka buat.<ref name=":1">{{Cite book|last=Kunda|first=Ziva|date=1999|url=https://direct.mit.edu/books/book/3940/Social-CognitionMaking-Sense-of-People|title=Cognition: Making Sense of People|location=[[Boston]]|publisher=MIT Press|isbn=9780262277761|pages=112-115|url-status=live}}</ref> Alih-alih mencoba mencari bukti secara utuh, banyak orang merangkai pertanyaan penelitian sedemikian rupa sehingga jawabannya dapat mendukung teori yang mereka buat.<ref name=":0">{{Cite book|last=Baron|first=Jonathan|date=2000-12-28|url=https://books.google.co.id/books/about/Thinking_and_Deciding.html?id=H3nCwyx8bf8C&redir_esc=y|title=Thinking and Deciding|location=London|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-65972-7|pages=162-164|language=en|url-status=live}}</ref> Misalnya, seseorang yang menggunakan pertanyaan ya/tidak untuk menguji apakah suatu angka merupakan angka 3 akan bertanya "Apakah itu angka ganjil?" (uji positif) alih-alih "Apakah itu bilangan genap?" (uji negatif), walau keduanya akan akan menghasilkan informasi yang sama persis.<ref>{{Cite book|last=Kida|first=Thomas E. (Thomas Edward)|date=2006|url=http://archive.org/details/dontbelieveevery00kida|title=Don't believe everything you think : the 6 basic mistakes we make in thinking|location=Amherst|publisher=Prometheus Books|isbn=978-1-59102-408-8|pages=162-165|others=Internet Archive|url-status=live}}</ref> Hal ini membuat mereka cenderung mencari bukti yang dapat membuktikan kebenaran hipotesis mereka, alih-alih bukti yang dapat membuktikan jika mereka salah.<ref name=":0" /> Namun, ini tidak berarti bahwa orang secara sengaja melakukan penelitian yang menjamin jawaban positif. Dalam studi di mana subjek dapat memilih uji semu atau uji diagnostik murni, banyak orang lebih menyukai tes diagnostik murni.<ref>{{Cite journal|last=Trope|first=Yaacov|last2=Bassok|first2=Miriam|date=1982|title=Confirmatory and diagnosing strategies in social information gathering.|url=https://doi.org/10.1037/0022-3514.43.1.22|journal=Journal of Personality and Social Psychology|language=en|volume=43|issue=1|pages=Abstrak|doi=10.1037/0022-3514.43.1.22|issn=0022-3514|quote=very little evidence for a confirmatory strategy ... was preferred}}</ref>
 
Memilih uji positif sendiri bukanlah bias, karena uji positif dapat menghasilkan hasil yang sangat informatif. Namun, jika dikombinasikan dengan efek lain, strategi seperti ini bisa jadi hanya mengkonfirmasi hipotesis atau asumsi yang ada, terlepas dari apakah hipotesis atau asumsi itu benar.<ref>{{Cite book|last=Oswald|last2=Grosjean|date=2004|url=https://www.worldcat.org/oclc/55124398|title=Cognitive illusions : a handbook on fallacies and biases in thinking, judgement and memory|location=Hove|publisher=Psychology Press|isbn=1-84169-351-0|pages=82-83|others=Rüdiger Pohl|oclc=55124398|url-status=live}}</ref> Ini merupakan salah satu contoh dari bias konfirmasi. Dalam situasi dunia nyata, hasil penelitian seringkali kompleks dan beragam. Misalnya, berbagai argumen yang bertentangan tentang hasil penelitian bisa sama-sama benar ketika ditelaah dari sisi yang berbeda.<ref name=":1" /> Salah satu ilustrasi dari kejadian ini adalah ketika perbedaan frasa suatu pertanyaan dapat secara drastis mengubah jawaban yang dihasilkan. Misalnya, jawaban seseorang akan cenderung lebih bahagia apabila ditanya "Apakah kamu bahagia dengan kehidupan sosialmu?" dibandingkan dengan "Apakah kamu tidak bahagia dengan kehidupan sosialmu?"<ref>{{Cite book|last=Fine|first=Cordelia|date=2008-06-17|url=https://books.google.com/books?id=Y3BUQOVppBMC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA81&dq=Are+you+unhappy+with+your+social+life&hl=en|title=A Mind of Its Own: How Your Brain Distorts and Deceives|location=New York|publisher=W. W. Norton & Company|isbn=978-0-393-34300-7|pages=81-82|language=en|url-status=live}}</ref>
 
Sedikit saja perbedaan pada kata-kata dalam suatu kalimat dapat mengubah cara orang menangkap informasi dari kalimat tersebut sehingga merubah juga kesimpulan yang mereka buat. Contoh dari kejadian seperti ini adalah tanggapan beberapa partisipan dalam sebuah riset terhadap kisah fiksi tentang hak asuh seorang anak.<ref>{{Cite book|last=Brest|first=Paul|last2=Krieger|first2=Linda Hamilton|date=2010-05-26|url=https://books.google.com/books?id=pl1pAgAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover|title=Problem Solving, Decision Making, and Professional Judgment: A Guide for Lawyers and Policymakers|location=London|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-999591-2|pages=391|language=en|url-status=live}}</ref> Dikisahkan bahwa orang tua A memiliki kualitas yang biasa-biasa saja dalam mengasuh anak, sedangkan orang tua B sangat dekat dengan sang anak, tapi memiliki pekerjaan yang akan membuatnya sering pergi jauh dari anaknya. Ketika partisipan diberikan pertanyaan "Orang tua mana yang lebih pantas untuk mendapatkan hak asuh anaknya?", mayoritas partisipan menjawab orang tua B. Hasil ini menyiratkan bahwa berdasarkan pertanyaan tersebut, kebanyakan orang hanya akan melihat sikap positifnya. Karena ketika mereka ditanya "Orang tua mana yang seharusnya <u>tidak</u> diberikan hak asuh?", mereka juga menjawab orang tua B karena berdasarkan pertanyaan seperti itu, orang cenderung hanya akan melihat sisi negatifnya saja.<ref>{{Cite book|last=Fine|first=Cordelia|date=2008-06-17|url=https://books.google.com/books?id=Y3BUQOVppBMC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA83&dq=Which+parent+should+have+custody+of+the+child?%22+the+majority+of+participants+chose+Parent+B,&hl=en|title=A Mind of Its Own: How Your Brain Distorts and Deceives|location=New York|publisher=W. W. Norton & Company|isbn=978-0-393-34300-7|pages=83-85|language=en|url-status=live}}</ref>
Baris 42:
Pada eksperimen tersebut, partisipan diminta untuk membuat kesimpulan mereka dalam sebuah [[Pencitraan resonansi magnetik|pemindai MRI]] yang akan mengamati aktivitas otak mereka. Ketika partisipan mengevaluasi pernyataan yang dikeluarkan oleh kandidat yang mereka dukung, bagian otak yang terlibat dalam membentuk [[emosi]] terlihat aktif. Namun, bagian otak tersebut tidak aktif ketika partisipan diperlihatkan pernyataan dari kandidat yang tidak dia dukung. Penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan dari pernyataan ini bukan disebabkan oleh kesalahan penalaran yang pasif, melainkan partisipan secara aktif mengurangi aktivitas kongisi mereka ([[teori disonansi kognitif]]) yang diinduksi oleh aktivitas membaca tentang pernyataan kandidat yang mereka dukung.<ref name=":4" />
 
Bias interpretasi tidak hanya terbatas pada topik yang penting saja. Pada eksperimen lain, partisipan diberikan sebuah cerita tentang pencurian.<ref>{{Cite book|last=Pohl|first=Rüdiger F.|date=2012-12-06|url=https://books.google.com/books?id=MS5Fr8safgEC&newbks=0&printsec=frontcover&hl=en|title=Cognitive Illusions: A Handbook on Fallacies and Biases in Thinking, Judgement and Memory|publisher=Psychology Press|isbn=978-1-135-84495-0|pages=89-90|language=en|url-status=live}}</ref> Mereka diminta untuk memberikan nilai kepada dua buah pernyataan yang saling bertentangan, satu pernyataan tentang mendukung sebuah teori dimana sang tokoh merupakan orang yang bersalah, sedangkan pertanyaan lain menyatakan sebaliknya. Penelitian ini menemukan bahwa ketika partisipan sudah membayangkan kesalahan sang tokoh terlebih dahulu sebelum membaca pernyataanya, mereka memberi pernyataan yang mendukung dengan nilai yang lebih tinggi dibanding nilai pernyataan yang tidak mendukung, terlepas sebaik apapun argumen dari pernyataan tersebut.
 
=== Ingatan informasi pada memori yang bias ===
Orang mungkin hanya akan mengingat informasi yang dapat mendukung ekspektasi mereka, walaupun mereka mendapatkan dan menginterpretasikan informasi tersebut dengan cara yang netral. Efek ini disebut "ingatan selektif", "memori yang bias akses", dan "memori konfirmasi".<ref>{{Cite journal|last=Hastie|first=Reid|last2=Park|first2=Bernadette|date=1986|title=The relationship between memory and judgment depends on whether the judgment task is memory-based or on-line.|url=https://www.researchgate.net/publication/232439916_The_Relationship_Between_Memory_and_Judgment_Depends_on_Whether_the_Judgment_Task_is_Memory-Based_or_On-Line|journal=Psychological Review|language=en|volume=93|issue=3|pages=260|doi=10.1037/0033-295X.93.3.258|issn=1939-1471}}</ref> Teori-teori psikologi berbeda mengenai penyebab dari ingatan selektif. [[Teori skema]] menyatakan bahwa informasi yang sesuai dengan eskpektasi seseorang lebih mudah diingat dibanding dengan yang tidak sesuai.<ref>{{Cite book|last=Pratkanis|first=Anthony R.|last2=Breckler|first2=Steven J.|last3=Greenwald|first3=Anthony G.|date=2014-03-18|url=https://books.google.com/books?id=av8hAwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT91&dq=matching+prior+expectations+will+be+more+easily+stored+and+recalled+than+information+that+does+not+match&hl=en|title=Attitude Structure and Function|location=East Sussex|publisher=Psychology Press|isbn=978-1-317-76658-2|pages=84|language=en|url-status=live}}</ref> Salah satu contohnya adalah ekspektasi seseorang mengenai suatu merek dapat memengaruhi keputusan belanja mereka, sehingga perusahaan dapat memengaruhi ekspektasi calon konsumen untuk memengaruhi mereka membeli suatu produk.<ref>{{Cite book|last=Niosi|first=Andrea|date=2021|url=https://opentextbc.ca/introconsumerbehaviour/chapter/memory-failure-and-cognitive-biases/|title=Introduction to Consumer Behaviour|location=Victoria|publisher=BCcampus|isbn=978-1-77420-116-9|pages=10|language=en|url-status=live}}</ref> Teori lain menyatakan bahwa informasi yang mengejutkan lebih menonjol dalam memori oleh karenanya lebih mudah diingat. Kedua teori ini sama-sama sudah dikonfirmasi oleh pelbagai konteks eksperimen tanpa ada yang dapat disalahkan.
 
Dalam sebuah studi, partisipan diminta untuk membaca profil seorang wanita yang memiliki karakteristik campuran antara karakteristik [[Ekstraversi dan introversi|introversi dan ekstraversi]].<ref>{{Cite book|last=Berbagai Penulis|date=1984|url=https://www.google.co.id/books/edition/Advances_in_Experimental_Social_Psycholo/g_d72gHvzXYC?hl=en&gbpv=0|title=Advances in experimental social psychology. Volume 18|location=Orlando|publisher=Academic Press|isbn=978-0-08-056732-7|pages=275|others=Leonard Berkowitz|oclc=299400798|url-status=live}}</ref> Salah satu kelompok diminta untuk menentukan apakah orang tersebut cocok mendapat pekerjaan sebagai pustakawati, sedangkan kelompok yang lain diminta apakah perempuan tersebut lebih cocok mendapatkan pekerjaan sebagai sales perumahan. Terdapat perbedaan yang mencolok diantara dua kelompok itu, kelompok yang pustakawan lebih mengingat karakteristik perempuan itu sebagai introvert sedangkan kelompok yang diminta menilai kelayakannya sebagai sales lebih mengingat karakteristik yang ekstrovert.<ref>{{Cite book|last=Cooper|first=Nicola|last2=Frain|first2=John|date=2016-08-08|url=https://books.google.com/books?id=ae1RCgAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA23&dq=with+the+%22librarian%22+group+recalling+more+examples+of+introversion&hl=en|title=ABC of Clinical Reasoning|location=New York|publisher=John Wiley & Sons|isbn=978-1-119-05908-0|pages=23|language=en|url-status=live}}</ref>
 
Perubahan kondisi emosional juga dapat memengaruhi proses mengingat dalam memori.
 
== Referensi ==