Kerajaan Loloda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k -inuse, sudah lebih dari 60 hari
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
'''Kerajaan Loloda''' adalah salah satu kerajaan yang berdiri di wilayah [[Maluku Utara]] pada abad ke-13. Kerajaan ini terletak di bagian utara dan barat [[pulau Halmahera]].{{Sfn|Handoko, Wuri|(2017)|p=179.|ps="Loloda adalah sebuah nama kerajaan di wilayah Maluku Utara, terletak di sebuah tanjung di Pulau Halmahera bagian barat dan bagian utara. Kerajaan ini dianggap sebagai kerajaan yang sudah berdiri sejak abad 13, sebagai bekas kerajaan pertama, tertua, dan terbesar di kawasan laut dan kepulauan Maluku bagian utara. Dalam beberapa sumber asing dan lokal, setelah abad 17 kerajaan ini sudah hilang, sehingga sudah sangat jarang disebut-sebut dalam banyak referensi sejarah"}} Kerajaan Loloda merupakan kerajaan tertua di Maluku Utara yang wilayahnya meliputi pesisir pantai barat laut hingga pantai barat daya Pulau Halmahera.{{Sfn|Rahman, Abd.|(2018)|p=37|ps="Maluku Utara, di mana Loloda berada adalah sebuah propinsi di Indonesia yang terkenal sebagai daerah seribu pulau dan daerah kepulauan rempah-rempah (the spices islands) dengan berbagai suku bangsa yang ada di sana. Baik suku bangsa asli, suku bangsa migran lokal, suku bangsa migran nasional, maupun suku bangsa keturunan asing (terutama Arab dan Cina). Maluku Utara kini terdiri dari 12 Kabupaten/Kota. Empat di antaranya yang sudah sangat terkenal
sejak jaman Portugis hingga pasca peroklamasi kemerdekaan Indonesia adalah Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo. Selain sebagai suku bangsa dan bahasa, keempatnya adalah bekas kerajaan Islam kuno utama yang pernah ada dalam sejarah dunia Maluku. Keempatnya dikenal sebagai penghasil rempah pala dan cengkih utama di Kawasan laut dan kepulauan Maluku. Namun siapa mengira bahwa Loloda juga termasuk salah satu dari lima kerajaan utama di Kawasan rempah itu bahkan jauh lebih tua dibandingkan empat kerajaan yang disebutkan sebelumnya. Dari kelima kerajaan itu, keempatnya sudah berotonomi sendiri sebagai daerah kabupaten dan kota sebagaimana yang terlihat sekarang ini. Dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia Ternate adalah ibukota administratif bekas kerajaan/kesultanan Ternate, Tidore adalah ibukota bekas kerajaan Tidore, Bacan adalah bekas kerajaan Makian yang berada di Kabupaten Halmahera Selatan yang beribukota di Labuha, dan Jailolo adalah bekas kerajaan Moti, yang kemudian berpindah ke daratan Halmahera
bagian utara yang bernama Jailolo kini menjadi ibukota Kabupaten Halmahera Barat. Tetapi berbeda dengan Loloda yang merupakan bekas kerajaan tertua di Maluku Utara"}} Pada Abad ke-19 hingga awal abad ke-20 Loloda berstatus distrik dengan kepemimpinan Sangaji.{{Sfn|Mansur, M., Sofianto, K., dan Mahzuni, D.|2013|p=65|ps="Pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20, status politik Loloda dianggap sebagai distrik dalam hierarki Pemerintahan Hindia Belanda. Namun, pemimpin Loloda tetap memakai gelar raja yang dalam istilah lokal disebut kolano (Leirissa, 1996: 96). Pada 1909, raja dipecat oleh Pemerintah Kolonial dan menggantikan gelar kepala distrik (hoofd district) dari kolano menjadi sangaji (Mansur, 2007: 65). Sangaji merupakan gelar yang melekat pada kepala distrik (hoofd district) pada umumnya di Halmahera."}} sebagai district dibawah hirarki belanda berada diwilayah Darume dikemudian hari menjadi ibukota kecamatan pertama setelah menjadi bahagian dari NKRI.
 
== Wilayah ==