Inersia kognitif: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Memperbaiki isi artikel |
Memperbaiki kata |
||
Baris 112:
Teori penalaran termotivasi diusulkan untuk didorong oleh motivasi individu untuk berpikir dengan cara tertentu, seringkali untuk menghindari berpikir negatif tentang diri sendiri. Bias kognitif dan emosional individu biasanya digunakan untuk membenarkan pemikiran, keyakinan, atau perilaku. Tidak seperti inersia kognitif di mana orientasi individu dalam memproses informasi tetap tidak berubah baik karena informasi baru tidak sepenuhnya diserap atau diblokir oleh bias kognitif, penalaran termotivasi sebenarnya dapat mengubah orientasi atau tetap sama tergantung pada apakah orientasi itu menguntungkan individu.<ref name=":14" />
Dalam studi online yang [[ekstensif]], pendapat peserta dikumpulkan setelah dua kali membaca tentang berbagai isu kebijakan untuk menilai peran inersia kognitif. Peserta memberikan pendapat mereka setelah pembacaan pertama dan kemudian menerima pembacaan kedua dengan informasi baru. Setelah diinstruksikan untuk membaca informasi lain tentang hal yang membenarkan atau menyangkal pendapat asli mereka, sebagian besar pendapat peserta tetap tidak berubah. Ketika ditanya tentang informasi yang mereka baca untuk kedua kalinya, mereka yang tidak mengubah pendapat mereka menilai informasi yang mendukung pandangan asli mereka lebih kuat daripada informasi yang bertentangan dengan pendapat awal mereka. Konsistensi tentang bagaimana partisipan mempersepsikan informasi yang masuk didasarkan pada motif mereka untuk menjadi benar pada sudut pandang aslinya, bukan berdasarkan
==== Fleksibilitas sosio-kognitif ====
Dari perspektif [[Psikologi sosial (sosiologi)|psikologi sosial]], individu terus-menerus membentuk dan membentuk keyakinan dan sikap tentang dunia di sekitar mereka berdasarkan interaksi dengan orang lain. Informasi apa yang diperhatikan individu didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan sebelumnya tentang dunia. Inersia kognitif tidak hanya dilihat sebagai malfungsi dalam memperbarui cara informasi diproses, tetapi asumsi tentang dunia dan cara kerjanya dapat menghambat fleksibilitas kognitif.<ref>{{Cite journal|last=Stein|first=Johan|date=1997-09-01|title=How Institutions Learn: A Socio-Cognitive Perspective|url=http://80.82.78.35/get.php?md5=44acfa0656b4f0df4b017229a6ca8836&key=T4GFEPQD52DVJIZ6&doi=10.1080/00213624.1997.11505962|journal=Journal of Economic Issues|volume=31|issue=3|pages=729–740|doi=10.1080/00213624.1997.11505962|issn=0021-3624}}</ref>
Kegigihan gagasan keluarga inti telah diusulkan sebagai kelembaman kognitif sosial (sosio-kognitif). Terlepas dari perubahan tren dalam struktur keluarga, termasuk multigenerasi, pengasuhan tunggal, pengasuhan campuran, dan homoseksualitas, konsepsi normatif keluarga yang berpusat pada pertengahan abad kedua puluh adalah konsep keluarga inti (yaitu ibu, ayah, dan keluarga). anak-anak). Berbagai pengaruh sosial telah disarankan untuk melanggengkan kelambanan ini, termasuk representasi di media,
Fenomena inersia kognitif dalam curah pendapat (brainstorming) kelompok telah diperdebatkan karena efek psikologis lainnya seperti takut tidak setuju dengan figur otoritas dalam kelompok, takut pendapat baru disangkal, dan sebagian besar pidato dikaitkan dengan anggota kelompok minoritas'''.'''<ref name=":12">{{Cite journal|last1=Dillehay|first1=Ronald C.|last2=Insko|first2=Chester A.|last3=Smith|first3=M. Brewster|date=1966|title=Logical consistency and attitude change|url=http://80.82.78.35/get.php?md5=b530c724d2500de3126bb5849a14e566&key=2TFGNXN56R5ZI2S1&doi=10.1037/h0023286|journal=Journal of Personality and Social Psychology|volume=3|issue=6|pages=646–654|doi=10.1037/h0023286|issn=1939-1315|pmid=5939001}}</ref> Kelompok curah pendapat berbasis internet telah ditemukan untuk menghasilkan lebih banyak ide berkualitas tinggi karena mengatasi masalah berbicara dan ketakutan akan penolakan ide.<ref name=":5" />
|