Kehidupan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NunoLuminari (bicara | kontrib)
k keterangan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.5
Baris 119:
| pages = 182–186
}}</ref> karena mereka memiliki [[gen]], berevolusi dengan [[seleksi alam]],<ref name="pmid17914905">{{Cite journal
|author | author = Holmes EC
|title | title = Viral evolution in the genomic age
|journal | journal = PLoS Biol.
|volume | volume = 5
|issue | issue = 10
|pages | pages = e278
|date | date = October 2007
|pmid | pmid = 17914905
|pmc | pmc = 1994994
|doi | doi = 10.1371/journal.pbio.0050278
|url | url = http://biology.plosjournals.org/perlserv/?request=get-document&doi=10.1371/journal.pbio.0050278
|accessdate | accessdate = 2008-09-13
|archive-date = 2020-04-21
}}</ref> dan bereplikasi dengan menciptakan beberapa salinan dari diri mereka sendiri melalui perakitan diri. Namun, virus tidak ber[[metabolisme]] dan memerlukan sel induk untuk membuat produk baru. Perakitan diri virus dalam sel induk memiliki implikasi untuk studi asal usul kehidupan, karena dapat mendukung [[hipotesis]] bahwa kehidupan dapat dimulai dari [[molekul|molekul organik]] yang bersifat merakit diri.<ref name="pmid16984643">{{Cite journal
|archive-url = https://web.archive.org/web/20200421144410/http://www.plosbiology.org/perlserv/?request=get-document&doi=10.1371%2Fjournal.pbio.0050278
|dead-url = yes
}}</ref> dan bereplikasi dengan menciptakan beberapa salinan dari diri mereka sendiri melalui perakitan diri. Namun, virus tidak ber[[metabolisme]] dan memerlukan sel induk untuk membuat produk baru. Perakitan diri virus dalam sel induk memiliki implikasi untuk studi asal usul kehidupan, karena dapat mendukung [[hipotesis]] bahwa kehidupan dapat dimulai dari [[molekul|molekul organik]] yang bersifat merakit diri.<ref name="pmid16984643">{{Cite journal
|author = Koonin EV, Senkevich TG, Dolja VV
|title = The ancient Virus World and evolution of cells
Baris 495 ⟶ 498:
|deadurl = yes
|access-date = 2011-06-23
}}</ref> Saat kepunahan umumnya dianggap sebagai kematian individu terakhir dari spesies tersebut. Karena berbagai potensi suatu spesies mungkin sangat besar, menentukan saat ini adalah sulit, dan biasanya dilakukan secara retrospektif setelah suatu jangka waktu ketiadaan mereka. Spesies punah ketika mereka tidak lagi mampu bertahan dalam habitat yang berubah atau kalah terhadap persaingan keunggulan. Selama sejarah Bumi, lebih dari 99% dari semua spesies yang pernah hidup telah punah.<ref>[{{Cite web |url=http://palaeo.gly.bris.ac.uk/Palaeofiles/Triassic/extinction.htm |title=What is an extinction?] |access-date=2011-06-23 |archive-date=2012-09-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120901011807/http://palaeo.gly.bris.ac.uk/palaeofiles/triassic/extinction.htm |dead-url=yes }}</ref> Namun, kepunahan massal mungkin telah mempercepat evolusi dengan memberikan kesempatan bagi kelompok-kelompok baru organisme untuk menjadi bervariasi.<ref>{{Cite journal
| last = Van Valkenburgh
| first = B.