PSMS Medan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Indra Rangkuti (bicara | kontrib)
Tag: kemungkinan perlu dirapikan VisualEditor
Indra Rangkuti (bicara | kontrib)
Baris 44:
Eksistensi PSMS di awal kemunculannya sudah tidak diragukan lagi. PSMS sering menang melawan setiap pertandingan klub dalam dan luar negeri. Saat itu PSMS mendapat julukan ''The Killer'' karena selalu menghajar lawannya di lapangan. Saat itu PSMS juga beranggotakan pemain-pemain fenomenal seperti Ramlan Yatim, Ramli Yatim, Buyung Bahrum, Kliwon, Cornelius Siahaan, Yusuf Siregar,M.Rasijd,Arnold Van Der Vin dan lain-lain. Kepiawaian menggiring bola membuat PSMS dan Sumut kerap menjuarai beberapa turnamen dan liga olahraga. Tahun 1953 dan 1957 pemain PSMS yang membela Tim Sumut di Olahraga Nasional berhasil mempersembahkan Medali Emas. Di Perserikatan 1954 dan 1957 PSMS meraih gelar Runner Up. Pada Olimpiade 1956 di Melbourne 3 pemain PSMS Medan, yaitu Ramlan Yatim, Ramli Yatim dan M.Rasijd tampil membela Tim Nasional Sepak Bola yang tampil di Olimpiade.Begitu juga ketika ketika Timnas Indonesia meraih Medali Perunggu Di Asian Games 1958 di Tokyo bintang PSMS Medan Saari dan M.Rasijd ada dalam Skuad.Di era 60-an dalam berbagai turnamen bintang - bintang PSMS seperti Matseh,Azis Tanjung,Eddy Simon,Ipong Silalahi dll rutin dipanggil memperkuat Timnas Indonesia.
 
=== Era Perserikatan ( Era''The Killer II dan Ayam Kinantan)'' (1967-1990) ===
Memasuki tahun 1960-an, PSMS menjadi momok yang menakutkan bagi klub-klub di Indonesia. Pada April 1967, Final Piala Suratin berlangsung di Stadion Menteng, Jakarta. Di babak final ini, PSMS Jr yang diasuh oleh Legenda PSMS Ramli Yatim berhasil unjuk gigi sebagai kekuatan utama sepak bola saat itu.