Gunung Kelud: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 28:
Pada abad ke-20, Gunung Kelut tercatat meletus pada tahun [[1901]], [[1919]] ([[1 Mei]]<ref>Letusan ini menelan 5000 korban jiwa dari 104 dusun. <sup>[http://www.brainyhistory.com/events/1919/may_1_1919_79946.html ]</sup></ref>), [[1951]], [[1966]], dan [[1990]]. Tahun 2007 gunung ini kembali meningkat aktivitasnya. Pola ini membawa para ahli gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini.
Pada lereng Gunung Kelut sejak tahun [[2004]] telah dibuka sarana jalan darat untuk mempermudah para wisatawan serta penduduk sekitar menuju pucak Gunung Kelud. Gunung Kelud juga telah menjadi obyek wisata [[Kabupaten
Aktivitas gunung ini meningkat pada akhir September 2007 dan masih terus berlanjut hingga November tahun yang sama, ditandai dengan meningkatnya suhu air [[danau kawah]], peningkatan kegempaan tremor, serta perubahan warna danau kawah dari kehijauan menjadi putih keruh. Status "awas" (tertinggi) dikeluarkan oleh [[Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi]] sejak 16 Oktober 2007 yang berimplikasi penduduk dalam radius 10 km dari gunung (lebih kurang 135.000 jiwa) yang tinggal di lereng gunung tersebut harus mengungsi. Namun letusan tidak terjadi.
|