Inersia kognitif: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Memperbaiki penggunaan kata |
|||
Baris 1:
{{Sedang ditulis}}
'''Inersia kognitif''' atau '''kelambanan kognitif''' (''cognitive inertia'') adalah kecenderungan untuk orientasi tertentu dalam cara individu berpikir tentang suatu isu, keyakinan ataupun strategi untuk menolak perubahan. Dalam literatur klinis dan [[ilmu saraf]] dapat didefinisikan sebagai kurangnya motivasi untuk menghasilkan proses kognitif yang berbeda yang diperlukan untuk mengatasi masalah atau isu.
Secara kausal, inersia kognitif dapat dikaitkan dengan ancaman yang akan datang atau akan terjadi terhadap kesehatan atau lingkungan seseorang, nilai-nilai politik dalam kurung waktu yang lama, dan defisit pengalihan tugas. Ketertarikan pada inersia kognitif secara khusus mencakup psikolog ekonomi dan industri untuk menjelaskan resistensi yang loyal, curah pendapat yang kolektif, dan juga perubahan strategi dalam bisnis.<ref>{{Cite book|last=Jost|first=John T.|last2=Sidanius|first2=Jim|url=http://lib.stikes-mw.id/wp-content/uploads/2020/06/Political-Psychology_-Key-Readings-Key-Readings-in-Social-Psychology-PDFDrive.com-.pdf|title=Key Readings in Social Psychology: Political Psychology|location=[[New York]]|publisher=Psychology Press|isbn=1-84169-069-4|pages=1|url-status=live}}</ref>
Baris 15:
=== Psikologi kognitif ===
Awalnya pengusulan psikolgi kognitif oleh [[William J. McGuire]] pada tahun 1960, teori inersia kognitif dibangun di atas teori-teori yang muncul dalam [[psikologi sosial]] dan [[psikologi kognitif]] yang berpusat di sekitar konsistensi kognitif,<ref name=":02">{{Cite journal|last=McGuire|first=William J.|date=1960|title=Cognitive consistency and attitude change|url=http://80.82.78.35/get.php?md5=b000b596b5da78e4448c8b9501cb74c0&key=YR4GRJJMMNU114NB&doi=10.1037/h0048563|journal=The Journal of Abnormal and Social Psychology|volume=60|issue=3|pages=345–353|doi=10.1037/h0048563}}</ref> termasuk teori keseimbangan [[Fritz Heider]]<ref>{{Cite web|last=Izuma|first=K.|date=2015|title=Balance Theory: Social Cognitive Neuroscience, Cognitive Neuroscience, Clinical Brain Mapping|url=https://www.sciencedirect.com/topics/psychology/balance-theory|website=sciencedirect.com|access-date=2021-12-18}}</ref> dan disonansi kognitif Leon Festinger.<ref>{{Cite web|title=Cognitive dissonance of Leon Festinger|url=https://www.britannica.com/biography/Leon-Festinger/Cognitive-dissonance|website=britannica.com|access-date=2021-12-18}}</ref><ref>{{Cite journal|last=McGuire|first=William J.|date=2013|title=An Additional Future for Psychological Science|url=http://80.82.78.35/get.php?md5=df4dbd3633d4f2b5e55b2d58ab4f0de6&key=USB4UG4GRVEP5GFW&doi=10.1177/1745691613491270|journal=Perspectives on Psychological Science|language=en|volume=8|issue=4|pages=414–423|doi=10.1177/1745691613491270|issn=1745-6916|pmid=26173120}}</ref> McGuire menggunakan istilah
Dalam studi pendahuluan McGuire yang melibatkan inersia kognitif, para peserta mengungkapkan pendapat mereka tentang kemungkinan bahwa mereka percaya pada berbagai topik. Seminggu kemudian, mereka kembali membaca berita terkait topik yang mereka komentari. Berita disajikan secara nyata dan mengubah pandangan peserta tentang kemungkinan subjek secara tepat sasaran. Segera setelah membaca pesan tersebut, dan seminggu kemudian, para peserta dinilai kembali mengenai kemungkinan mereka mempercayai topik tersebut. McGuire kesal karena informasi yang relevan dalam pesan tidak konsisten dengan peringkat awal mereka pada topik, dan dia percaya bahwa peserta akan memiliki insentif untuk mengubah peringkat probabilitas mereka agar lebih konsisten dengan berita faktual.<ref>{{Cite book|last=McGuire|first=William J.|date=1966|url=https://cloudflare-ipfs.com/ipfs/bafykbzaced7oxyfpt3iypluxysuj5os555ycwarozhtwahvdwuroguhpcbc4y?filename=Shel%20Feldman%20%28Eds.%29%20-%20Cognitive%20Consistency.%20Motivational%20Antecedents%20and%20Behavioral%20Consequents%20%281966%29.pdf|title=Cognitive Consistency: Motivational Antecedents and Behavioral Consequents|publisher=Academic Press Inc.|isbn=0122526503|editor-last=Feldman|editor-first=Shel|pages=1–46|chapter=The Current Status of Cognitive Consistency Theories|url-status=live}}</ref> Namun, pendapat peserta tidak serta merta bergeser ke arah informasi yang disajikan dalam pesan. Sebaliknya, pergeseran ke arah konsistensi pemikiran informasi dari pesan dan topik semakin kuat seiring berjalannya waktu, sering disebut sebagai "rembesan" informasi.<ref>{{Cite journal|last=Cook|first=Thomas D.|last2=Burd|first2=John R.|last3=Talbert|first3=Terence L.|date=1970|title=Cognitive, Behavioral and Temporal Effects of Confronting a Belief with Its Costly Action Implications|url=http://80.82.78.35/get.php?md5=c681578bdd38772df9f74f9939384450&key=IKSZ91JNHO6NJTHV&doi=10.2307/2786163|journal=Sociometry|volume=33|issue=3|pages=358–369|doi=10.2307/2786163|issn=0038-0431|jstor=2786163}}</ref> Kurangnya perubahan itu disebabkan karena kegigihan dalam proses berpikir individu yang ada yang menghambat kemampuan mereka untuk benar mengevaluasi kembali pendapat awal mereka, atau sebagai McGuire menyebutnya, inersia kognitif.<ref name=":02" />
Baris 78:
Dalam tinjauan baru-baru ini tentang arketipe perusahaan yang mengarah pada kegagalan perusahaan, Habersang, Küberling, Reihlen, dan Seckler mendefinisikan "lamban" sebagai orang yang mengandalkan kemenangan perusahaan, percaya bahwa kesuksesan dan pengakuan di masa lalu akan melindungi mereka dari kegagalan. Alih-alih beradaptasi dengan perubahan di pasar, mereka yang "lembek" berasumsi bahwa strategi yang sama yang memenangkan kesuksesan perusahaan di masa lalu akan melakukan hal yang sama di masa depan. Penundaan dalam mengubah cara mereka berpikir tentang perusahaan dapat menyebabkan kekakuan identitas perusahaan, seperti Polaroid, konflik dalam beradaptasi ketika penjualan anjlok, dan kekakuan sumber daya. Dalam kasus Kodak, alih-alih mengalokasikan uang untuk strategi produk atau layanan baru, mereka memotong biaya produksi dan meniru pesaing yang mengarah ke produk berkualitas lebih rendah dan akhirnya bangkrut.<ref name=":8" />
Sebuah tinjauan terhadap 27 perusahaan yang mengintegrasikan penggunaan analitik data besar menemukan
Manajer yang memiliki fleksibilitas kognitif tinggi dan mampu mengubah pola pemrosesan kognitif mereka agar sesuai dengan situasi saat ini seringkali lebih berhasil dalam memecahkan masalah baru dan mengikuti perubahan keadaan.<ref>{{Cite journal|last1=Laureiro‐Martínez|first1=Daniella|last2=Brusoni|first2=Stefano|date=2018-03-15|title=Cognitive flexibility and adaptive decision‐making: Evidence from a laboratory study of expert decision makers|url=http://80.82.78.35/get.php?md5=3ac31013513d2bf80153f9340af3e251&key=PGLMRU2MY67UZ5X7&doi=10.1002/smj.2774|journal=Strategic Management Journal|volume=39|issue=4|pages=1031–1058|doi=10.1002/smj.2774|issn=0143-2095}}</ref> Menariknya, perubahan pola mental (mengganggu inersia kognitif) selama krisis perusahaan sering terjadi pada tingkat yang lebih rendah dari kelompok, dengan para pemimpin mencapai kesepakatan dengan semua karyawan tentang bagaimana menangani dan mengelola krisis, bukan sebaliknya. Telah dikemukakan bahwa para pemimpin dapat dibutakan oleh kekuatan mereka dan terlalu mudah mengabaikan mereka yang berada di garis depan masalah yang menyebabkan mereka menolak ide-ide cemerlang.<ref>{{Cite journal|last1=Carrington|first1=David J.|last2=Combe|first2=Ian A.|last3=Mumford|first3=Michael D.|date=2019|title=Cognitive shifts within leader and follower teams: Where consensus develops in mental models during an organizational crisis|url=http://80.82.78.35/get.php?md5=6d9b606cdd0f9ff9f1c41db3d48ebcb3&key=YG4O2FDRHIQ2BS2O&doi=10.1016/j.leaqua.2018.12.002|journal=The Leadership Quarterly|volume=30|issue=3|pages=335–350|doi=10.1016/j.leaqua.2018.12.002|issn=1048-9843|doi-access=free}}</ref>
Baris 90:
=== Diagnostik klinis ===
Dalam literatur ilmiah tentang gejala atau gangguan apatis, dokter telah menggunakan inersia kognitif sebagai salah satu dari tiga kriteria diagnostik utama. Deskripsi
== Anatomi saraf dan korelasinya ==
Baris 117:
Dari perspektif [[Psikologi sosial (sosiologi)|psikologi sosial]], individu terus-menerus membentuk dan membentuk keyakinan dan sikap tentang dunia di sekitar mereka berdasarkan interaksi dengan orang lain. Informasi apa yang diperhatikan individu didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan sebelumnya tentang dunia. Inersia kognitif tidak hanya dilihat sebagai malfungsi dalam memperbarui cara informasi diproses, tetapi asumsi tentang dunia dan cara kerjanya dapat menghambat fleksibilitas kognitif.<ref>{{Cite journal|last=Stein|first=Johan|date=1997-09-01|title=How Institutions Learn: A Socio-Cognitive Perspective|url=http://80.82.78.35/get.php?md5=44acfa0656b4f0df4b017229a6ca8836&key=T4GFEPQD52DVJIZ6&doi=10.1080/00213624.1997.11505962|journal=Journal of Economic Issues|volume=31|issue=3|pages=729–740|doi=10.1080/00213624.1997.11505962|issn=0021-3624}}</ref>
Kegigihan gagasan keluarga inti telah diusulkan sebagai
Fenomena inersia kognitif dalam curah pendapat kelompok telah diperdebatkan karena efek psikologis lainnya seperti takut tidak setuju dengan figur otoritas dalam kelompok, takut pendapat baru disangkal, dan sebagian besar pembicaraan dikaitkan dengan anggota kelompok minoritas'''.'''<ref name=":12">{{Cite journal|last1=Dillehay|first1=Ronald C.|last2=Insko|first2=Chester A.|last3=Smith|first3=M. Brewster|date=1966|title=Logical consistency and attitude change|url=http://80.82.78.35/get.php?md5=b530c724d2500de3126bb5849a14e566&key=2TFGNXN56R5ZI2S1&doi=10.1037/h0023286|journal=Journal of Personality and Social Psychology|volume=3|issue=6|pages=646–654|doi=10.1037/h0023286|issn=1939-1315|pmid=5939001}}</ref> Kelompok curah pendapat berbasis internet telah ditemukan untuk menghasilkan lebih banyak ide berkualitas tinggi karena mengatasi masalah berbicara dan ketakutan akan penolakan ide.<ref name=":5" />
|