Retorika: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Spuspita (bicara | kontrib)
Spuspita (bicara | kontrib)
Baris 48:
Retorika oleh Roger Bacon (1214-1219) dihubungkan Renaissance dengan retorika modern, ia mengemukakan dengan menggunakan metode eksperimental, tetapi juga pentingnya pengetahuan tentang proses psikologis dalam studi retorika. Ia menyatakan, "... kewajiban retorika ialah menggunakan rasio dan imajinasi untuk menggerakkan kemauan secara lebih baik". Rasio, imajinasi, kemauan adalah fakultas-- fakultas psikologis yang kelak menjadi kajian utama ahli retorika modern.<ref>{{Cite news|last=Redaksi aceHTrend|date=2017|title=Retorika Politik|url=https://www.acehtrend.com/2017/09/22/retorika-politik/|work=acehtrend.com|access-date=2021-12-23}}</ref>
 
Aliran pertama retorika dalam masa modern, yang menekankan proses psikologis, dikenal sebagai aliran epistemologis. Epistemologi membahas "teori pengetahuan"; asal-usul, sifat, metode, dan batas-batas pengetahuan manusia. Para pemikir epistemologis berusaha mengkaji retorika klasik dalam sorotan perkembangan psikologi kognitif (yakni, yang membahas proses mental). George Campbell (1719-1796) dalam buku pertamanya yang berjudul "''Philosophy of Retoric''", ia menggunakan metode psikologi guru dengan mempelajari Aristoteles. Psikologi departemen mencoba menjelaskan empat departemen perilaku manusia—atau departemen jiwa manusia: penyebab pemahaman, ingatan, imajinasi, sensasi, dan kemauan keras. Menurut definisi Campbell, retorika harus menunjuk pada upaya "mencerahkan pemahaman, menyenangkan imajinasi, menggerakkan perasaan, dan mempengaruhi kemauan".<ref>{{Cite web|last=Fernando|first=Riki|date=2020|title=Balada Retorika|url=https://bbaceh.kemdikbud.go.id/2020/11/27/balada-retorika/|website=bbaceh.kemdikbud.go.id|access-date=2021-12-23}}</ref> Tokoh lainya yang memngembangkan retorika adalah Richard Whately mengembangkan retorika yang dirintis Campbell. Ia mendasarkan teori retorikanya juga pada psikologi fakultas. Hanya saja ia menekankan argumentasi sebagai fokus retorika. Retorika harus mengajarkan bagaimana mencari argumentasi yang tepat dan mengorganisasikannya secara baik. Baik Whately maupun Campbell menekankan pentingnya menelaah proses berpikir khalayak. Karena itu, retorika yang berorientasi pada khalayak (''audience-centered'') berutang budi pada kaum epistemologis - aliran pertama retorika modern.
 
George Campbell (1719-1796) dalam buku pertamanya yang berjudul "Philosophy of Retoric", ia menggunakan metode psikologi guru dengan mempelajari Aristoteles dan West The writings of Cerro and Quintilianus. Psikologi departemen mencoba menjelaskan empat departemen perilaku manusia—atau departemen jiwa manusia: penyebab pemahaman, ingatan, imajinasi, sensasi, dan kemauan keras. Menurut definisi Campbell, retorika harus menunjuk pada upaya "mencerahkan pemahaman, menyenangkan imajinasi, menggerakkan perasaan, dan mempengaruhi kemauan".<ref>{{Cite web|last=Fernando|first=Riki|date=2020|title=Balada Retorika|url=https://bbaceh.kemdikbud.go.id/2020/11/27/balada-retorika/|website=bbaceh.kemdikbud.go.id|access-date=2021-12-23}}</ref>
 
Richard Whately mengembangkan retorika yang dirintis Campbell. Ia mendasarkan teori retorikanya juga pada psikologi fakultas. Hanya saja ia menekankan argumentasi sebagai fokus retorika. Retorika harus mengajarkan bagaimana mencari argumentasi yang tepat dan mengorganisasikannya secara baik. Baik Whately maupun Campbell menekankan pentingnya menelaah proses berpikir khalayak. Karena itu, retorika yang berorientasi pada khalayak (audience-centered) berutang budi pada kaum epistemologis - aliran pertama retorika modern.
 
==== Retorika modern kedua (''belles lettres'') ====
Aliran retorika modern kedua dikenal sebagai gerakan belles lettres (Bahasa Prancis: tulisan yang indah). Retorika belletris sangat mengutamakan keindahan bahasa, segi-segi estetis pesan, kadang-kadang dengan mengabaikan segi informatifnya.
 
===== Hugh Blair =====
Hugh Blair (1718-1800) adalah seorang menteri agama, penulis, dan ahli retorika Skotlandia, yang dianggap sebagai salah satu ahli teori [[Diskursus|wacana]] tertulis pertama. Ia menulis Lectures on Rhetoric and Belles Lettres. Di sini ia menjelaskan hubungan antara retorika, sastra, dan kritik. Ia memperkenalkan fakultas citarasa (taste), yaitu kemampuan untuk memperoleh kenikmatan dari pertemuan dengan apa pun yang indah. Karena memiliki fakultas citarasa, Anda senang mendengarkan musik yang indah, membaca tulisan yang indah, melihat pemandangan yang indah, atau mencamkan pidato yang indah.
Aliran retorika modern kedua dikenal sebagai gerakan belles lettres. Retorika belletris sangat mengutamakan keindahan bahasa, segi-segi estetis pesan, kadang-kadang dengan mengabaikan segi informatifnya. Hugh Blair (1718-1800) adalah seorang menteri agama, penulis, dan ahli retorika Skotlandia, yang dianggap sebagai salah satu ahli teori [[Diskursus|wacana]] tertulis pertama. Ia menulis Lectures on Rhetoric and Belles Lettres. Menganai hubungan antara retorika, sastra, dan kritik. Ia memperkenalkan fakultas citarasa (''taste''), yang diartikan sebagai kemampuan untuk memperoleh kepuasan dari suatu pertemuan dengan apa pun yang indah.<ref><nowiki>{{cite journal | last = Kurniawan | first = Yan | title = Perkembangan Komunikasi Berdasarkan Era | journal = Jurnal Komunikologi | volume = 5 | issue = 1 | pages = 75-87 | date = 2008 | url = </nowiki>https://komunikologi.esaunggul.ac.id/index.php/KM/article/download/55/55 | issn = | doi = | id =</ref>
 
==== Retorika modern ketiga (''elokusionis'') ====