Pengguna:Haikal FK 1705/Bak artikel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Navbox|name=Bahasa Sunda|listclass=hlist|title=[[Bahasa Sunda]]|image=[[Berkas:Word_Sunda_in_Sundanese_Script_SVG_Version.svg|100px|link=Aksara Sunda|alt=Aksara Sunda|Tulisan "Sunda" dalam aksara Sunda]]|state=uncollapsed
'''Bahasa Widal''' atau '''bahasa Sandi Widal''' (aksara Sunda baku: {{Lang-su|{{Sund|ᮘᮞ ᮞᮔ᮪ᮓᮤ ᮝᮤᮓᮜ᮪}}|Basa Sandi Widal}}, {{IPA-su|basa sani widal}})''{{Efn|pengucapan "sani widal" (seharusnya "sandi widal") merupakan pengucapan yang terjadi akibat adanya gejala fonologis [[rinéka sora]] dalam bahasa Sunda, di mana fonem d menghilang}}'' adalah sebuah sebutan untuk ragam non-standar atau slang dari [[bahasa Sunda]] yang digunakan sebagai bahasa pergaulan masyarakat di wilayah [[Tipar, Citamiang, Sukabumi|Tipar]], [[Citamiang, Sukabumi|kecamatan Citamiang]], [[Kota Sukabumi]].<ref>{{Cite web|date=28 Februari 2020|title=Translate Bahasa Widal|url=https://blog.ling-go.net/translate-bahasa-widal/|website=ling-go.ne|access-date=25 Desember 2021}}</ref> Ragam bahasa ini lahir dari pertukaran huruf dan bunyi kosakata pada bahasa Sunda dan diperkirakan sudah muncul sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia, di mana pada saat itu bahasa ini berfungsi sebagai sebuah bahasa sandi.{{Sfn|Heryandi|2013|pp=11}}
|group1=Perkembangan
 
|list1=
== Sejarah ==
* [[Bahasa Sunda Kuno|Sunda Kuno]]
Pada saat masa [[Hindia Belanda|pendudukan Belanda di Indonesia]], penggunaan bahasa Widal oleh masyarakat berfungsi untuk mengelabui pihak Belanda, di mana mereka berusaha untuk menyembunyikan maksud percakapan serta menjaga informasi agar tidak bocor terhadap pihak lawan.{{Sfn|Puziawati|2019|pp=5}} Dapat dikatakan bahasa ini merupakan sebuah bahasa rahasia atau kode yang dipakai oleh masyarakat Tipar sebagai bentuk perlawanan kepada kolonial.<ref>{{Cite web|date=14 Maret 2021|title=Melestarikan Bahasa, Melestarikan Budaya|url=https://wartagemuruh.com/melestarikan-bahasa-melestarikan-budaya/|website=wartagemuruh.com|access-date=25 Desember 2021}}</ref><ref>{{Cite web|last=Awan|first=T. Ridwan|date=10 Januari 2012|title=Bahasa Sandi Tipar Sukabumi (Sani Widal)|url=https://www.kompasiana.com/artridwan/550bd1b8a333116d1c2e3a5d/bahasa-sandi-tipar-sukabumi-sani-widal|website=kompasiana.com|access-date=25 Desember 2021}}</ref>
* [[Bahasa Sunda|Sunda Modern]]
 
|group2=[[Bahasa Sunda#Sistem penulisan|Penulisan]]
Pada masa kini, bahasa Widal beralih fungsi sebagai bahasa prokem dari bahasa Sunda dan menjadi ciri khas atau budaya tersendiri di daerah Tipar.{{Sfn|Puziawati|2019|pp=4}}
|list2=
 
* [[Aksara Sunda Baku|Sunda Baku]]
== Kosakata ==
* [[Aksara Sunda Kuno|Sunda Kuno]]
[[Leksikon]]-[[leksikon]] dalam bahasa Widal dibentuk dari kosakata bahasa Sunda dengan rumus atau aturan perubahan (transformasi) suatu [[konsonan]] tertentu, di mana setiap konsonan memiliki pasangan konsonan lainnya sebagai rumus dasar dalam pembentukan kosakata pada bahasa Widal, sementara untuk [[Vokal|huruf vokal]] tidak mengalami perubahan, hanya saja untuk huruf vokal yang ditempatkan di awal maupun di tengah kata, ditambahkan bunyi "ny". Selain itu, untuk nama tempat/wilayah tetap dipertahankan nama aslinya seperti ''Sukabumi'' tidak perlu diganti menjadi ''Gunahuyi'', demikian juga dengan partikel-partikel dalam bahasa Sunda (contohnya: "''mah''", "''atuh''", "''téh''") juga tetap dipertahankan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan bagian di bawah ini:
* [[Alfabet Latin|Latin]]
 
* [[Aksara Buda|Buda]]
=== Huruf Konsonan ===
* [[Abjad Pegon|Pegon]]
 
* [[Cacarakan]]
==== Pasangan B ↔ H ====
|group3=[[Tatakrama bahasa Sunda|Tingkat tutur]]
Contoh kata:{{Sfn|Puziawati|2019|pp=93}}
|list3={{Navbox|child
* ''bahé'' menjadi ''habé'' (berarti "tumpah)
| group1 = Bahasa
* ''hobi'' menjadi ''bohi'' (berarti "hobi")
| list1 =
 
* [[Tatakrama bahasa Sunda#Basa Hormat|Hormat]]
==== Pasangan C ↔ J/Z ====
** [[Tatakrama bahasa Sunda#Hormat ka batur|Ka batur]]
Contoh kata:{{Sfn|Puziawati|2019|pp=97}}
** [[Tatakrama bahasa Sunda#Hormat ka sorangan|Ka sorangan]]
* ''cai'' menjadi ''janyi'' (berarti "air")''{{Efn|dengan perubahan vokal i menjadi nyi}}''
* [[Tatakrama bahasa Sunda#Basa Loma|Loma]]
* ''cukup'' menjadi ''junup'' (berarti "cukup")
* [[Tatakrama bahasa Sunda#Basa Cohag|Cohag]]
 
| group2 = Kosakata
==== Pasangan D ↔ P/V/F ====
| list2 =
Contoh kata:{{Sfn|Puziawati|2019|pp=100}}{{Sfn|Puziawati|2019|pp=94}}
* [[Kata lemes|Lemes]]
 
** [[Kata lemes pisan|Lemes pisan]]
* ''datang'' menjadi ''pawang'' (berarti "datang")
** [[Kata lemes énténg|Lemes énténg]]
* ''pasar'' menjadi ''dagal'' (berarti "pasar")
** [[Kata sedeng|Sedeng]]
 
** [[Kata lemes dusun|Lemes dusun]]
==== Pasangan G ↔ S ====
* [[Kata panengah|Panengah]]
Contoh kata:{{Sfn|Puziawati|2019|pp=101}}{{Sfn|Puziawati|2019|pp=95}}
* [[Kata loma|Loma]]
 
* [[Kata cohag|Cohag]]
* ''gering'' menjadi ''seling'' (berarti "sakit")
}}
* ''saha'' menjadi ''gaba'' (berarti "siapa")
|group4=[[Bahasa Sunda#Dialek|Dialek]]
 
|list4={{Navbox|child
==== Pasangan L ↔ R ====
| group1 = Standar
Contoh kata:{{Sfn|Puziawati|2019|pp=101}}
| list1 =
 
* [[Bahasa Sunda Priangan|Priangan]]
* ''lalaki'' menjadi ''rarani'' (berarti "laki-laki")
| group2 = Wilayah
* ''riweuh'' menjadi ''liteub'' (berarti "sibuk")
| list2 =
 
* [[Bahasa Sunda Banten|Banten]]
==== Pasangan M ↔ Y ====
* [[Bahasa Sunda Bogor|Bogor]]
Contoh kata:{{Sfn|Puziawati|2019|pp=102}}
* [[Bahasa Sunda Brebes|Brebes]]
 
* [[Bahasa Sunda Cirebon|Cirebon]]
* ''milu'' menjadi ''yiru'' (berarti "ikut")
}}
* ''yakin'' menjadi ''manik'' (berarti "yakin")
|group5=Bahasa terkait
 
|list5=
==== Pasangan N ↔ K/X/Q ====
* [[Bahasa Badui|Badui]]
Contoh kata:{{Sfn|Puziawati|2019|pp=97}}{{Sfn|Puziawati|2019|pp=98}}
* [[Bahasa Budak|Budak]]
 
|group6=Topik terkait
* ''nugélo'' menjadi ''kuséro'' (berarti "orang dengan gangguan jiwa")
|list6=
* ''kawin'' menjadi ''natik'' (berarti "menikah")
* [[Angka Sunda|Angka]]
 
* [[Rinéka sora|''Rinéka sora'']]
==== Pasangan T ↔ W ====
* [[Sastra Sunda]]
Contoh kata:{{Sfn|Puziawati|2019|pp=101}}
* [[Kongres Bahasa Sunda]]
 
* [[Wikipedia bahasa Sunda|Wikipedia]]
* ''tipar'' menjadi ''widal'' (berarti "[[Tipar, Citamiang, Sukabumi|Tipar]]")
* [[Sundanese (blok Unicode)|Blok Unicode]]
* ''tulung'' menjadi ''wurung'' (berarti "tolong")
** [[Sundanese Supplement|Supplement]]
 
}}
=== Huruf Vokal ===
<noinclude>
 
[[:Kategori:Templat navigasi bahasa|Sunda]]
==== A ↔ NYA ====
</noinclude>
Contoh: ''aya'' menjadi ''nyama'' (berarti "ada"){{Sfn|Puziawati|2019|pp=99}}
 
==== I ↔ NYI ====
Contoh: ''indit'' menjadi ''nyikpiw'' (berarti "pergi"){{Sfn|Puziawati|2019|pp=99}}
 
==== U ↔ NYU ====
Contoh: ''ulin'' menjadi ''nyurik'' (berarti "bermain"){{Sfn|Puziawati|2019|pp=100}}
 
==== E ↔ NYE''{{Efn|dibaca sebagai e pepet (seperti pada kata "telur")}}'' ====
Contoh: ''engké'' menjadi ''nyengné{{Efn|e tirus (dengan tanda petik di atas) dibaca sebagai taling (seperti pada kata "ember")}}'' (berarti "nanti"){{Sfn|Puziawati|2019|pp=99}}
 
==== O ↔ NYO ====
Contoh: ''opat'' menjadi ''nyodaw'' (berarti "empat"){{Sfn|Puziawati|2019|pp=100}}
 
== Contoh kalimat ==
Di bawah ini adalah sebuah contoh kalimat dalam bahasa Widal yang seringkali diucapkan beserta padanannya dalam bahasa Sunda dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia, perlu diingat juga bahwa dalam percakapan nyata, tidak semua leksikon yang diucapkan diubah ke dalam bahasa Widal secara menyeluruh, terkadang hanya beberapa kata saja yang diterjemahkan ke dalam bahasa Widal, sementara sisanya dipertahankan dalam bentuk asli bahasa Sunda.
 
Contoh 1:
 
* Bahasa Widal: "''Huyi nyahpi pi Sukabumi naydung Widal Nowa"'';{{Sfn|Puziawati|2019|pp=98}}
* Bahasa Sunda: "''Bumi abdi di Sukabumi kampung Tipar Kota"'';
* Bahasa Indonesia: "Rumah saya di Sukabumi kampung Tipar Kota".
 
Contoh 2:{{Sfn|Puziawati|2019|pp=94}}
 
* Bahasa Widal: "''Nyahpi hapé yégél heula sapatu pi dagar nya''";
* Bahasa Sunda: "''Abdi badé mésér heula sapatu di pasar nya''";
* Bahasa Indonesia: "Saya hendak membeli dahulu sepatu di pasar, ya".
 
== Fungsi ==
Pada dasarnya fungsi dari bahasa Widal adalah sebagai bentuk ekspresi diri dan kreatifitas. Selain itu, sebuah penelitian menyatakan bahwa bahasa Widal juga mempunyai fungsi lain, di antaranya yaitu:{{Sfn|Heryandi|2013|pp=7}}
 
=== Sebagai bentuk isyarat ===
Bahasa Widal dapat dijadikan sebagai bahasa sandi yang digunakan agar bisa menjaga kerahasiaan dari sebuah pesan yang sebenarnya. Bahasa ini jarang dipahami oleh kebanyakan orang awam sehingga masih cocok untuk digunakan sebagai bahasa sandi. Bahasa Widal juga menjadi representasi masyarakat, wilayah, hingga latar belakang Tipar sehingga bisa menjadi ciri khas, identitas atau pembeda masyarakat Tipar dengan masyarakat di wilayah lainnya.{{Sfn|Heryandi|2013|pp=7}}
 
=== Sebagai bentuk refleksi diri ===
Orang yang menguasai bahasa Widal dianggap mempunyai kemampuan yang lebih, sehingga akan muncul keterlibatan emosional berupa kebanggaan bagi orang yang dapat memahami bahasa ini dengan baik, selain itu, orang-orang yang fasih menuturkan bahasa Widal dianggap ikut berpartisipasi dalam mempertahankan dan merepresentasikan budaya di wilayah Tipar.{{Sfn|Heryandi|2013|pp=8}}
 
=== Sebagai bentuk pengaruh sosial ===
Orang yang menggunakan bahasa Widal merasa mereka telah meningkatkan status sosial dan kepercayaan dirinya dalam bergaul dengan sesama, hal ini juga berakibat kepada peningkatan prestise masyarakat di wilayah Tipar. Dengan bahasa ini pula mereka dapat mempertahankan eksistensinya di wilayah Tipar atau Sukabumi pada umumnya.{{Sfn|Heryandi|2013|pp=9}}
 
== Keterangan ==
{{notelist}}
 
== Referensi ==
 
=== Catatan ===
{{reflist}}
 
=== Daftar Pustaka ===
 
* {{id}} {{Cite journal|last=Puziawati|first=Rahayu|date=2019|title=Kosakata Bahasa Sani Widal di Kecamatan Tipar Kota Sukabumi|url=http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/24930|journal=Thesis of Bachelor|publisher=Universitas Padjadjaran / Fakultas Ilmu Budaya / Sastra Sunda|ref=harv}}
* {{id}} {{Cite journal|last=Heryandi|first=Yandi|date=2013|title=Makna Pesan Bahasa Widal pada Masyarakat Sukabumi (Studi Etnografi dalam Memaknai Pesan bahasa Widal pada Masyarakat Tipar Sukabumi)|url=https://repository.unikom.ac.id/25000/|journal=Diploma thesis|publisher=Universitas Komputer Indonesia|ref=harv}}
 
== Bacaan lanjutan ==
 
* {{en}} {{Cite journal|last=Susilawati|first=Lusi|date=2020|title=How Slang Contributes to Euphemism in Communication: A Case Study of Widal Slang Language (WSL) of Sundanese Society in Sukabumi, West Java Indonesia|url=https://eudl.eu/doi/10.4108/eai.8-9-2020.2301407|journal=Proceedings of the First International Conference on Communication, Language, Literature, and Culture, ICCoLLiC 2020, 8-9 September 2020, Surakarta, Central Java, Indonesia|doi=10.4108/eai.8-9-2020.2301407}}
 
== Pranala luar ==
 
* [http://media.unpad.ac.id/thesis/180210/2015/180210150033_l_4303.pdf Tabel Analisis Data Kosakata Dalam Bahasa Sani Widal di Kota Sukabumi]
{{Bahasa Sunda/Pranala luar}}
{{Bahasa Sunda}}
 
[[:Kategori:Bahasa Sunda]]