Retorika: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 112:
== Manfaat ==
Belajar retorika sebagai ilmu dalam komunikasi khususnya berbicara memiliki banyak manfaat. Adapun 5 manfaat yang sangat membantu jika mampu menguasai ilmu retorika, yaitu: 1) Mampu merangkai kata ketika berbicara di depan khalayak umum, 2) Mampu memahami intonasi sebagai hal penting dalam berbicara dengan seseorang, 3) Ide yang tersampaikan mudah dicerna atau mudah dipahami, 4) Mampu menjadi pembicara (MC) yang pandai jika mempelajari retorika, dan 5) Mampu menghargai orang lain yang berbicara yang ada didepan, seperti dalam pertemuan dan sebagainya.<ref>{{Cite news|last=Yusuf|first=Ahmad Rifai|date=2019|title=5 Manfaat yang Akan Kamu Rasakan Setelah Belajar Retorika|url=https://www.idntimes.com/life/education/ahmad-rifai-yusuf-n-1/belajar-retorika-c1c2/5|work=idntimes.com|access-date=2021-12-25}}</ref>
== Bidang ==
=== Politik ===
Retorika sebagai lambang pidato untuk mengidentifikasikan pembicara dengan pendengar. Ketika berpidato, retorika sebagai simbolisme merupakan konsep sangat penting karena dengan berpidato didepan khalayak secara terbuka akan berkembang wacana publik dan berlangsung proses persuasi. Pidato memiliki keterkaitan dengan retorika politik dengan tujuan agar tercipta masyarakat dengan negoisasi (konflik dan konsensus) yang terus berlangsung.<ref>{{cite journal|last=Rabiah|first=Sitti|date=2016|title=Ragam Bahasa Indonesia Dalam Komunikasi Politik|url=https://media.neliti.com/media/publications/102375-ID-ragam-bahasa-indonesia-dalam-komunikasi.pdf|journal=The POLITICS: Jurnal Magister Ilmu Politik Universitas Hasanuddin|volume=2|issue=1|pages=121-131|doi=|issn=2407-9138|id=}}</ref> Contohnya, dalam kampanye politik melalui komunikasi politik. Penerapan lainnya, dalam debat calon gubernur DKI Jakarta 2017 oleh pasangan calon gubernur DKI Jakarta yakni Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, dalam retorikanya terkait politik, ia memperlihatkan kecakapan retorika untuk meningkatkan keberhasilan terpilih dengan merebut hati khalayak umum atau masyarakat pemilih. Ia, membangun retorika politik yang berfokus pada propaganda kebenaran ide, gagasannya.<ref>{{cite journal|last=Arsani|first=Ahmad|last2=Harmonisb|first2=|last3=El-Adawiyah|first3=Sa’diyah|last4=Satispi|first4=Evi|date=2020|title=Retorika Politik Pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat Pada Debat Politik Pilkada DKI Jakarta 2017|url=https://journal.ummat.ac.id/index.php/jail/article/download/2538/1662|journal=Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam|volume=3|issue=2|pages=75-91|doi=10.31764/jail.v3i2.2538|issn=2598-8883|id=}}</ref>
== Lihat pula ==
|