Kaprabonan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Raden Hamzaiya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Raden Hamzaiya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Menghilangkan referensi VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 68:
Pada tahun 2011 Pangeran Hempi membuat sebuah pernyataan bahwa Kaprabonan adalah Keraton, terlebih adanya pengakuan dari pejabat penguasa cirebon (zaman penjajahan Jepang) pada sekitar tahun 1946 pada masa kepemimpinan Pangeran Aruman bahwa Kaprabon adalah sebuah ''kerajaan''.
 
{{cquote|Keraton Kaprabonan adalah salah satu keraton yang berdiri sejak tahun 1696 oleh Pangeran Adipati Raja Kaprabon ujar Pangeran Hempi Raja Kaprabon}}
yaitu Pangeran Moh Nurbuwat Purbaningrat menyatakan bahwa tidak ada satupun catatan sejarah yang menyebutkan Kaprabonan berdiri sebagai kesultanan<ref>{{Cite web |url=http://jurnalpatrolinews.com/2011/07/18/status-keraton-kaprabonan-digugat/ |title=2011 - Jurnal Patroli News - Status Keraton Kaprabonan digugat |access-date=2015-09-20 |archive-date=2016-03-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160305030639/http://jurnalpatrolinews.com/2011/07/18/status-keraton-kaprabonan-digugat/ |dead-url=yes }}</ref> atau keraton, pernyataan Pangeran Moh Nurbuwat juga diperkuat oleh sesepuh Kaprabonan lainnya yaitu Pangeran Maulana Cakraningrat:
 
{{cquote|Dia (red: Pangeran Raja Adipati (PRA) Kaprabon) dulunya menolak berkuasa di Keraton Kanoman dan memilih mendirikan perguruan karena lebih tertarik memperdalam Tarekat Islam}}
 
kerabat Kaprabonan lainnya menjelaskan jika pada masa kepemimpinan Jepang di Indonesia telah terjadi kekeliruan pengakuan, surat dari penguasa Jepang pada saat itu yang mengakui Kaprabonan sebagai sebuah kesultanan atau kerajaan dikarenakan adanya kesalahan dari pihak Kaprabonan ketika mengirimkan surat kepada pemerintah penguasaan Jepang, dikarenakan pada surat yang dikirim oleh pihak Kaprabonan bertuliskan Kaprabonan sebagai keraton maka pihak penguasa Jepang pada saat itu dikarenakan ketidaktahuan sejarah Cirebon membalas surat dari Kaprabonan dengan kata-kata Keraton Kaprabonan, surat balasan inilah yang kemudian dijadikan dasar oleh pihak Kaprabonan untuk menyatakan dirinya sebagai keraton.