Tenun ikat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M.akbar.raf (bicara | kontrib)
M.akbar.raf (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
Sebelum ditenun, helai-helai benang dibungkus (diikat) dengan tali plastik sesuai dengan corak atau pola hias yang diingini. Ketika dicelup, bagian benang yang diikat dengan tali plastik tidak akan terwarnai. '''Tenun ikat ganda''' dibuat dari menenun benang [[pakan (tekstil)|pakan]] dan benang [[lungsin]] yang keduanya sudah diberi motif melalui teknik pengikatan sebelum dicelup ke dalam pewarna.
 
Teknik tenun ikat terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Daerah-daerah di Indonesia yang terkenal dengan kain ikat di antaranya: [[Toraja]], [[Mamuju]], [[Luwu Utara]], [[Kapuas Hulu]], [[Sintang]], [[Jepara]], [[Bali]], [[Lombok]], [[Sumbawa]], [[Sumba]], [[Flores]], [[Timor]], dan [[Kepulauan Tanimbar]]. [[Kain gringsing]] dari [[Tenganan]], [[Karangasem]], [[Bali]] adalah satu-satunya kain di Indonesia yang dibuat dari teknik tenun ikat ganda (dobel ikat).<ref>{{cite web |title=Indentifikasi dan Inventarisasi Kain Gringsing di Desa Tenganan, Karangasem |url=http://www.komangputra.com/mengenal-kain-tenun-bali.html |date= |last=Sudharsana |first=Tjok Istri Ratna Cora | publisher= |accessdate=2010-06-06}}</ref>
 
Kain ikat dapat dibedakan dari kain [[songket]] berdasarkan jenis benang. Songket umumnya memakai benang emas atau perak. Motif kain songket hanya terlihat pada salah satu sisi kain, sedangkan motif kain ikat terlihat pada kedua sisi kain.