Etika politik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambah isi Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Menambah isi dan referensi Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 18:
==== Pluralisme ====
Prinsip pluralisme menandakan adanya kesediaan untuk menerima pluralitas, yang artinya hidup dengan positif, damai, toleran dan normal bersama masyarakat yang berbeda pandangan hidup, agama, adat dan budaya.<ref name=":0">{{Cite web|title=Contoh Etika Politik : Pengertian, Definisi, Makna, Prinsip|url=https://duniapendidikan.co.id/etika-politik/|website=duniapendidikan.co.id|access-date=2021-12-27}}</ref>
Pluralisme sebagai salah satu prinsip dasar dari etika politik merupakan hakikat tertinggi dalam praktik demokrasi, di mana negara tidak akan bersikap totaliter. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti negara memberikan ruang untuk menyalurkan kekuasaannya, baik melalui partai politik maupun non partai politik. Dalam pluralisme politik, nilai demokrasi disandarkan pada keragaman kepentingan dan penyebaran kekuasaan atau biasa dikenal sebagai distribution of power.
==== Hak Asasi Manusia (HAM) ====
|