Metode ilmiah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sanchia Azaria (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Sanchia Azaria (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
Metode ilmiah memiliki kaitan yang erat dengan kerja ilmiah. Kerja ilmiah merupakan cara kerja ilmuan untuk [[Penyelesaian masalah|memecahkan masalah]] dengan menerapkan langkah-langkah yang teratur dan sistematis dalam metode ilmiah.<ref name=":0">{{Cite book|last=R. Gunawan Susilowarno|first=Dkk|date=|url=https://books.google.co.id/books?id=LYEYkjKeaEsC&pg=PA317&dq=biologi+kelas+10&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi0hJX9q5rtAhUslEsFHQ3eATgQ6AEwAnoECAgQAg#v=onepage&q=biologi%20kelas%2010&f=false|title=Biologi SMA/MA Kls X (Diknas)|location=Jakarta|publisher=Grasindo|isbn=978-979-025-019-2|pages=11-19|language=id|url-status=live}}</ref>
 
== Sejarah metode ilmiah ==
[[Aristoteles]], seorang filsuf Yunani, diakui sebagai tokoh pertama yang menggunakan metode ilmiah dalam mencari [[pengetahuan]]. Hal ini karena analisis mengenai implikasi logis yang diusulkannya terstruktur rapi dan berbeda dengan filsuf sebelumnya.<ref>{{Cite book|last=Pozzo|first=Riccardo|date=2004|url=https://books.google.co.id/books?id=vayp8jxcPr0C&pg=PA41&redir_esc=y&hl=id#v=onepage&q&f=false|title=The Impact of Aristotelianism on Modern Philosophy|location=Washington DC|publisher=CUA Press|isbn=978-0-8132-1347-7|pages=41|language=en|url-status=live}}</ref>
 
Baris 17:
Pada abad ketujuh belas, [[Francis Bacon]] dan [[René Descartes]], mencoba memberikan spesifikasi rinci tentang bagaimana para ilmuwan harus melanjutkan pencarian pengetahuan. Meskipun ide yang ditawarkan dalam metode ilmiah khusus ini terlihat mudah untuk dilakukan, tetapi selama abad kedua puluh banyak filsuf dan tokoh lainnya menjadi skeptis tentang gagasan memberikan sesuatu seperti resep atau metide khusus untuk sains. [[Ilmu|Sains]] dianggap sebagai proses yang terlalu kreatif dan tidak dapat diprediksi sehingga tidak ada resep dan metode yang dapat menjelaskannya— hal ini terutama benar dalam kasus ilmuwan besar seperti [[Newton]], [[Charles Darwin|Darwin]], dan [[Albert Einstein|Einstein]].<ref name=":2">{{Cite book|last=Peter|first=Godfrey-Smith|date=2003|url=https://cursosupla.files.wordpress.com/2018/09/godfrey-smith-p-theory-and-reality-an-introduction-to-the-philosophy-of-science-2003.pdf|title=Theory and reality an introduction to the philosophy of science|location=Chicago|publisher=The University of Chicago Press|isbn=978-0-226-61865-4|pages=6-7|oclc=1272045280|url-status=live}}</ref> Metode ilmiah dianggap sebagai jembatan atau strategi ilmiah yang menghubungkan teori logis yang bersifat abstrak dan panduan langkah yang terlalu sederhana. Kemudian muncul harapan bagaimana hubungan teori dengan dunia melalui strategi yang digeneralisasi tersebut.<ref name=":2" />
 
== Ciri-ciri penelitian yang menggunakan metode ilmiah ==
Penelitian ilmiah merupakan penyelidikan yang menggunakan metode ilmiah dan dipandu dengan teori dan hipotesis mengenai berbagai masalah yang akan dipecahkan.<ref name=":5">{{Cite book|last=Silalahi|first=Ulber|date=1999|url=http://repository.unpar.ac.id/bitstream/handle/123456789/1739/Ulber_141073-p.pdf?sequence=1&isAllowed=y|title=Metode dan Metodologi Penelitian|location=Bandung|publisher=Bina Budhaya|isbn=9795890298|pages=4-5|url-status=live}}</ref> Adapun beberapa ciri penelitian ilmiah ini antara lain sebagai berikut.
 
Baris 41:
Hasil yang ditemukan pada penelitian diubah ke dalam informasi yang dijabarkan secara umum untuk menggambarkan gejala yang diteliti dan gejala yang sama di tempat lain.<ref name=":5">{{Cite book|last=Silalahi|first=Ulber|date=1999|url=http://repository.unpar.ac.id/bitstream/handle/123456789/1739/Ulber_141073-p.pdf?sequence=1&isAllowed=y|title=Metode dan Metodologi Penelitian|location=Bandung|publisher=Bina Budhaya|isbn=9795890298|pages=4-5|url-status=live}}</ref>
 
== Unsur metode ilmiah ==
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
# [[#Karakterisasi|Karakterisasi]] ([[pengamatan]] dan [[pengukuran]])
Baris 48:
# [[#Eksperimen|Eksperimen]] (pengujian atas semua hal di atas)
 
== Langkah-langkah metode ilmiah ==
[[Berkas:The Scientific Method.jpg|jmpl|282x282px|Tahapan pada metode ilmiah tidak fokus pada satu urutan melainkan sebuah proses yang fleksibel dan dapat berulang.]]
Terdapat banyak pendapat kontroversial terkait langkah-langkah metode ilmiah. Adapun kesalahpahaman yang umum terkait metode ilmiah yakni tersusun atas langkah-langkah tertentu dengan urutan yang pasti. Namun, sebenarnya langkah-langkah dalam metode ilmiah ini memiliki banyak variabel yang menjadikan setiap tahapan yang dijalani adalah sebuah proses [[Daya cipta|kreatif]]. Hal ini berarti tidak ada urutan yang pasti untuk setiap langkah dalam menjalani metode ilmiah dan sangat mungkin dapat terjadi pengulangan.<ref>{{Cite book|last=Gauch|first=Hugh G.|date=2003|url=http://catdir.loc.gov/catdir/samples/cam033/2002022271.pdf|title=Scientific Methods in Practice|location=Edinburgh|publisher=Cambridge University Press|isbn=|pages=3|url-status=live}}</ref>
Baris 98:
 
=== Mengambil kesimpulan ===
Langkah selanjutnya dalam metode ilmiah adalah penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan adalah proses meringkas hasil eksperimen, dan mencocokkan hasil tersebut dengan hipotesis yang telas disusun di awal penelitian. Apabila hasil yang didapati tidak sesuai dengan penelitian maka jangan mengubah hipotesis, melainkan mencoba menelaah kembali kekurangan penelitian. Misalnya, informasi yang digunakan untuk menyusun hipotesis masih ada yang terlewatkan atau kurangnya ketelitian dalam melakukan penelitian.<ref name=":8">{{Cite web|last=Science Made Simple|date=2019|title=The Scientific Method|url=https://www.sciencemadesimple.com/scientific_method.html|website=www.sciencemadesimple.com|access-date=2021-12-28}}</ref>
Setelah semua tahapan penelitian dilakukan, peneliti akan menarik [[kesimpulan]] berupa hasil akhir dari suatu proses penelitian yang akan dipresentasikan. Kesimpulan ditarik berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang sudah dilakukan untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan tujuan penelitian. Apabila kesimpulan sesuai dengan hipotesis maka hipotesis diterima. Jika kesimpulan tidak sesuai dengan hipotesis maka hipotesis ditolak, artinya perlu dilakukan eksperimen lagi.
 
Dalam menarik kesimpulan tidak selamanya menerima hipotesis, tetapi terdapat kemungkinan hipotesis ditolak. Membangun kebenaran yang dilakukan dengan metode Ilmiah pada dasarnya dikembangkan dengan dua metode ygyang digabungkan, yaitu berdasarkan logika dan penalaran (metode deduktif) sekaligus berdasarkan fakta atau data empiris yang berhasil dikumpulkan (metode induktif).<ref>{{Cite web|last=Salim|first=Widono|date=2020|title=IKD-EP: KESIMPULAN METODE ILMIAH|url=https://spada.uns.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=14934|website=spada.uns.ac.id|access-date=2021-12-28}}</ref><ref name=":7">{{Cite journal|last=Mustofa|first=Imron|date=2016|title=Jendela Logika dalam Berfikir; Deduksi dan Induksi sebagai Dasar Penalaran Ilmiah|url=http://ejournal.kopertais4.or.id/susi/index.php/elbanat/article/view/2875|journal=EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam|language=en|volume=6|issue=2|pages=124-135|doi=10.54180/elbanat.2016.6.2.1-21|issn=2579-8995}}</ref>
dibuat, berupa-rupa eksperimen dapat dilakukan. Pencatatan yang detail sangatlah penting dalam eksperimen, untuk membantu dalam pelaporan hasil eksperimen dan memberikan bukti efektivitas dan keutuhan prosedur yang dilakukan. Pencatatan juga akan membantu dalam reproduksi eksperimen.
 
=== Evaluasi dan pengulangan ===
Proses ilmiah merupakan suatu proses yang iteratif, yaitu berulang. Pada langkah yang manapun, seorang [[ilmuwan]] mungkin saja mengulangi langkah yang lebih awal karena pertimbangan tertentu. Ketidakberhasilan untuk membentuk hipotesis yang menarik dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan ulang subjek yang sedang dipelajari.
 
Dalam menarik kesimpulan tidak selamanya menerima hipotesis, tetapi terdapat kemungkinan hipotesis ditolak. Membangun kebenaran yang dilakukan dengan metode Ilmiah pada dasarnya dikembangkan dengan dua metode yg digabungkan, yaitu berdasarkan logika dan penalaran (metode deduktif) sekaligus berdasarkan fakta atau data empiris yang berhasil dikumpulkan (metode induktif).<ref>{{Cite web|last=Salim|first=Widono|date=2020|title=IKD-EP: KESIMPULAN METODE ILMIAH|url=https://spada.uns.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=14934|website=spada.uns.ac.id|access-date=2021-12-28}}</ref><ref name=":7">{{Cite journal|last=Mustofa|first=Imron|date=2016|title=Jendela Logika dalam Berfikir; Deduksi dan Induksi sebagai Dasar Penalaran Ilmiah|url=http://ejournal.kopertais4.or.id/susi/index.php/elbanat/article/view/2875|journal=EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam|language=en|volume=6|issue=2|pages=124-135|doi=10.54180/elbanat.2016.6.2.1-21|issn=2579-8995}}</ref>
 
Pola penarikan kesimpulan dalam metode deduktif merujuk pada pola berfikir yang disebut silogisme. Metode ini bermula dari dua pernyataan atau lebih dengan sebuah kesimpulan. Namun kesimpulan di sini hanya bernilai benar jika kedua premis dan cara yang digunakan juga benar, serta hasilnya juga menunjukkan koherensi data tersebut.<ref name=":7" />
 
Penalaran induktif adalah cara berfikir untuk menarik kesimpulan dari pengamatan terhadap hal yang bersifat partikular ke dalam gejala-gejala yang bersifat umum atau universal. Sehingga dapat dikatakan bahwa penalaran ini bertolak dari kenyataan yang bersifat terbatas dan khusus lalu diakhiri dengan pernyataan yang bersifat komplek dan umum.<ref name=":7" />
 
=== Evaluasi dan pengulangan ===
Proses ilmiah merupakan suatu proses yang iteratif, yaitu berulang. Pada langkah yang manapun, seorang [[ilmuwan]] mungkin saja mengulangi langkah yang lebih awal karena pertimbangan tertentu. Ketidakberhasilan untuk membentuk hipotesis yang menarik dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan ulang subjek yang sedang dipelajari.
 
Pembuktian hipotesis tidak hanya cukup dengan satu percobaan. Hal ini karena mungkin saja terjadi kesalahan pada tahapan pengujian. Maka untuk meminimalisir hal tersebut, penelitian sebisa mungkin dilakukan berulang untuk melihat kevalidan hasil yang didapat.<ref name=":8" />
 
: