Grafologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PutraHP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PutraHP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
 
== Definisi ==
Grafologi berasal dari kata ''grapho-'' ({{lang-el|γραφή}}, {{lang-id|menulis}}) dan ''logos'' ({{lang-el|λόγος}}, {{lang-id|kata}}).<ref name=":2">{{Cite web|date=|title=Fine Dictionary|url=http://www.finedictionary.com/graphology.html|website=|publisher=|accessdate=22 September 2014}}</ref> Grafologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian seseorang lewat tulisan tangannya. Pemilik ilmu ini percaya bahwa setiap goresan, spasi, hingga susunan tulisan menunjukkan ciri tertentu yang jika dikumpulkan akan bisa menunjukkan identitas maupun kepribadian seseorang.{{Sfn|Wahyuni, Sri Erji|2018|p=4}}<ref>{{Cite web|last=Priherdityo|first=Endro|date=10 Januari 2016|title=Grafologi, Ilmu Membaca Karakter yang Ilmiah|url=https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160110083900-277-103223/grafologi-ilmu-membaca-karakter-yang-ilmiah|website=gaya hidup|language=|access-date=27 Desember 2021}}</ref><ref>{{Cite book|last=Wahyuni|first=Sri Erji|date=2018|url=https://books.google.co.id/books?id=iphaDwAAQBAJ&printsec=copyright&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=Graphology for Us|location=Jakarta|publisher=Elex Media Komputindo|isbn=9786020458922|url-status=live}}</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 119:
Penulisan huruf kapital yang berukuran sedang menunjukkan penulis yang realistis, humanis, tidak berlebihan, dan menyukai cara demokratis dalam pengambilan keputusan. Penulisan huruf kapital yang berukuran kecil atau yang ukurannya sama seperti huruf kecilnya menunjukkan kesederhanaan, kerendahan hati, dan kesopanan. Namun, tidak jarang hal ini mengindikasikan kurangnya kepercayaan diri, kurang bersemangat, dan memiliki perasaan inferior.{{Sfn|Prasetyono, Dwi Sunar|2018|p=163-8}}{{Sfn|Dwikardana, Sapta|2014|p=72-4}}
 
Penempatan huruf kapital yang tidak tepat (di tengah kata) menunjukkan seseorang yang tidak bisa menentukan skala prioritas dan cenderung bereaksi berlebihan saat menghadapi sesuatu.<ref name=":13">{{Cite bookSfn|last=Wahyuni|first=, Sri Erji|date=2018|url=https://books.google.co.id/books?id=iphaDwAAQBAJ&printsec=copyright&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=Graphology for Us|location=Jakarta|publisher=Elex Media Komputindo|isbn=9786020458922|url-statusp=live70}}</ref>
 
=== Coretan awal ===
Baris 140:
'''Titik pada huruf i atau ''i-dots'''''. Orang yang tidak membubuhkan titik pada huruf i menunjukkan sifat kurang sabar, pemalas, kurang mampu melihat perbedaan, ketidakdisiplinan, dan ketidakmampuan untuk melihat sesuatu yang sebenarnya penting.{{Sfn|Prasetyono, Dwi Sunar|2018|p=176-87}}
 
Orang yang menuliskan titik berupa lingkaran kecil yang kosong di bagian tengahnya menunjukkan sifat eksentrik serta keganjilan dalam berbusana atau gaya rambut, kebebasan berimprovisasi, tidak menyukai hal-hal yang formal dan konvensional, dan bakat dalam bidang seni. Titik pada huruf i yang berbentuk garis lengkung menunjukkan sifat humoris pemiliknya. Jika garisnya melengkung ke atas menunjukkan keinginan untuk meninggikan diri. Titik berupa lingkaran hitam (merupakan bentuk titik yang banyak digunakan) menunjukkan individu yang senang menjadi pusat perhatian, ingin tampil beda, dan sangat memperhatikan penampilan.{{Sfn|Prasetyono, Dwi Sunar|2018|p=176-87}}{{Sfn|Dwikardana, Sapta|2014|p=58-9}}{{Sfn|Wahyuni, Sri Erji|2018|p=74}}
 
Titik pada huruf i yang diletakkan di sisi kiri batang huruf menunjukkan kemampuan pemiliknya untuk mengendalikan diri dan waspada. Kelemahannya adalah sifatnya skeptis dan mudah menaruh curiga. Titik yang diletakkan di atas batang huruf menunjukkan pemikiran yang praktis, memperhatikan detail, dan sifat yang berhati-hati. Kelemahannya adalah kurang dapat berimajinasi. Titik yang diletakkan di sisi kanan batang huruf menunjukkan sifat pendiam dan tidak banyak bicara.{{Sfn|Prasetyono, Dwi Sunar|2018|p=176-87}}{{Sfn|Wahyuni, Sri Erji|2018|p=4}}
 
'''Baris pada huruf t atau ''t-bars'''''. Baris pada huruf t menunjukkan level ambisi, disiplin, dorongan, dan kemauan penulisnya. Makin tinggi posis baris, makin tinggi juga ambisinya. Baris huruf t yang pendek menunjukkan perasaan takut, malu, dan kurang percaya diri. Baris huruf t yang lebih panjang dan agak menyilang menunjukkan kemampuan memecahkan persoalan. Baris huruf t yang melengkung ke atas menunjukkan keuletan, kegigihan, ketekunan, dan keteguhan hati. Baris huruf t yang melengkung ke bawah menunjukkan seseorang yang merendah dan mencari jalan termudah untuk satu situasi yang sulit. Hal ini juga menjadi indikasi kurangnya rasa tanggung jawab. Baris yang posisinya menukik ke bawah menunjukkan jiwa petualang yang cenderung memberontak, seorang negosiator yang andal, pemberani, dan indikasi sifat egois. Baris yang membentuk bintang dengan batang huruf t menunjukkan kemauan yang kuat, gigih, dan keras kepala. Baris yang bersambung dengan bagian bawah (kaki huruf) menunjukkan orang yang lebih suka dikendalikan oleh orang lain.<ref name=":3">{{Cite journal|last=Mishra|first=Amarnath|date=17 Januari 2017|title=Forensic Graphology: Assessment of Personality|url=https://medcraveonline.com/FRCIJ/FRCIJ-04-00097.pdf|journal=Forensic Research & Criminology International Journal|language=|volume=Volume 4|issue=Issue 1|pages=9-11|doi=10.15406/frcij.2017.04.00097|issn=2469-2794}}</ref>{{Sfn|Prasetyono, Dwi Sunar|2018|p=187-200}}{{Sfn|Dwikardana, Sapta|2014|p=58-9}}