Etika digital: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan pranala |
KaptenYusuf (bicara | kontrib) Menambah pranala |
||
Baris 2:
== Kedudukan ==
Kedudukan etika digital berada di antara keinginan [[teknologi]] dan [[moral]]. Etika digital tidak dapat diatur hanya melalui hukum formal karena adanya penilaian berdasarkan [[moral]]. Penilaian ini mengatur segala bentuk interaksi digital yang dilakukan oleh [[manusia]].<ref>{{Cite book|last=Zein|first=Mohamad Fadhilah|date=2020|url=https://www.google.co.id/books/edition/Dari_Menara62_untuk_Indonesia/fC7eDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=etika+digital&pg=PA19&printsec=frontcover|title=Dari Menara62 untuk Indonesia|location=Jakarta|publisher=Menara62 Institute|pages=19|url-status=live}}</ref>
== Pendekatan ==
=== Kewargaan digital ===
Kewargaan digital digunakan untuk memanfaatkan peluang [[teknologi informasi]] dan [[komunikasi]] secara optimal. Pendekatan ini berkaitan dengan keamanan jaringan menggunakan tindakan perlindungan. Warga digital dapat memperoleh bantuan dengan adanya kewargaan digital karena kemananan jaringan berada pada kondisi aman. Melalui kewargaan digital, [[literasi digital]] dan etika digital akan mengalami perkembangan yang positif.<ref>{{Cite book|last=Feriyansyah, Iqbal, M., dan Simarmata, J.|date=2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/Kewargaan_Digital_Warga_Digital_Dalam_Ke/khDGDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=digital+etiquette&pg=PA22&printsec=frontcover|title=Kewargaan Digital: Warga Digital dalam Kepungan Hiperkoneksi|publisher=Yayasan Kita Menulis|isbn=978-623-91536-0-1|pages=23|url-status=live}}</ref>
== Jenis ==
|