Blibli: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis VisualEditor
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis VisualEditor
Baris 32:
 
Kantor pusat Blibli bermarkas di [[Jakarta Barat]] dengan biaya infrastruktur seperti server dan jaringan hampir mencapai Rp 100 miliar.<ref>{{Cite web |url=http://www.radarsulteng.co.id/index.php/berita/detail/Rubrik/42/1327 |title=Salinan arsip |access-date=2015-02-05 |archive-date=2016-03-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160319053228/http://www.radarsulteng.co.id/index.php/berita/detail/Rubrik/42/1327 |dead-url=yes }}</ref>
 
== Sejarah ==
Didukung oleh GDP Venture, perusahaan pendanaan dan pengembang ekosistem industri digital yang berada di bawah naungan PT Djarum, Kusumo Martanto, Martin Hartono, dan beberapa pendiri lainnya mendirikan Blibli pada 2011.
 
Hadir untuk menjawab peluang perkembangan industri ritel melalui implementasi teknologi. Selain itu, para pendiri juga termotivasi untuk menghadirkan solusi dari tantangan logistik yang menjadi isu bagi para pelaku usaha dalam menjangkau pasar yang lebih luas. Semangat tersebut membuat Blibli diarahkan untuk mendukung perekonomian negara secara berkelanjutan.
 
Sejak awal, Blibli telah mengusung metode managed marketplace melalui sistem kurasi sedemikian rupa dalam menyediakan produk dan layanan berkualitas dari para penjual terpercaya. Untuk itu, Blibli bekerja sama dengan pemilik merek, distributor resmi, serta pemilik bisnis terpercaya, termasuk para pelaku UMKM, untuk menjadi mitra penjual di dalam platform perusahaan.
 
Nama Blibli merupakan kependekan dari “beli-beli”. Nama tersebut dipilih karena mudah diingat dan mudah diketik di mesin pencari.  
 
== Investasi GDP Ventures ==