Lokomotif BB200: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Beberapa penambahan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 6:
|builder=[[General Motors]]<br/>[[Electro-Motive Diesel|Electro-Motive Division]], [[Amerika Serikat]]
|buildmodel=EMD G8U6<ref>[http://keretapi.tripod.com/dieselroster.html Diesel Locomotive Roster]</ref>
|gauge={{RailGauge|
|length={{convert|13106|mm|
|width={{convert|2794|mm|
|weight={{convert|70|t|
|aarwheels=A1A-A1A
|uicclass=(A1A)(A1A)
|poweroutput={{convert|710|kW|lk=on|lk=on|abbr=on}}
|tractionmotors=4 unit<br/>'''Tipe''': GM D-19, DC-DC
|topspeed={{convert|110|km/h|m/s|lk=on|abbr=on}}
|contminspeed={{convert|17|km/h|m/s|lk=on|abbr=on}}
|primemover = EMD 8 567C
|compressor = [[Gardner Denver]] WBO|height = {{convert|3759|mm|
'''Lokomotif BB 200''' adalah [[lokomotif]] [[diesel elektrik]] milik PT Kereta Api Indonesia buatan pabrik [[General Motors]] [[Electro-Motive Diesel|Electro-Motive Division]], [[Amerika Serikat]] dengan transmisi daya DC-DC yang saat ini beroperasi di Indonesia sejak tahun [[1957]], meskipun kini hanya untuk keperluan langsir. Lokomotif ini merupakan lokomotif diesel elektrik model kedua yang dioperasikan oleh PT KAI setelah [[Lokomotif CC200|CC 200]]. Lokomotif ini merupakan kakak dari lokomotif [[Lokomotif BB201|BB 201]], yang juga diproduksi oleh pabrik yang sama.
Lokomotif ini memiliki daya mesin sebesar
Lokomotif ini sepanjang masa kedinasannya pernah berdinas di Pulau Jawa dan Sumatera Selatan.
Baris 28 ⟶ 29:
[[Berkas:Gambar teknik BB200.jpg|jmpl|Gambar teknik BB 200|kiri]]
[[Berkas:BB 200 07 BY Lahat 1.jpg|jmpl|BB 200 07. Lokomotif BB 200 terakhir yang masih aktif di Indonesia sebagai lok langsir di Balai Yasa Lahat|kiri]]
Pada tahun [[1957]], lokomotif bermodel EMD G8U6 dibeli oleh [[Djawatan Kereta Api Republik Indonesia]] dan diberi nomor seri [[BB 200]]. Menurut kontrak pembelian tertanggal [[6 April]] [[1956]], 35 unit lokomotif BB 200 beroperasi di lintas Jawa. Sebanyak 27 unit di antaranya dialokasikan di depo [[Semarang Poncol]], 4 unit di depo Kertapati, 1 unit di depo Tanjung Karang, serta tiga sisanya (BB 200 10, 11, dan 18) adalah produk afkir. Satu persatu lokomotif BB 200 yang belum dilengkapi abar angin (rem udara tekan) kemudian dipasangi secara bertahap, melengkapi rem vakum. Tiga lokomotif BB 200 pertama yang memakai abar angin adalah BB 200 01, 08, dan 18.
Secara teknis ''long hood'' (hidung panjang) lokomotif tersebut merupakan bagian depan dari lokomotif tersebut, bukan hidung pendeknya, atau dengan kata lain, kabin masinisnya ada di belakang seperti halnya [[lokomotif uap]]. BB 200 pun hanya memiliki satu meja layanan [[masinis]], dan hal ini jelas berbeda dengan lokomotif sebelumnya, [[CC200|CC 200]], yang memiliki dua meja layanan masinis (dan dua kabin masinis) di tiap ujungnya. Tentulah masinis akan lebih ergonomis jika mengoperasikan lokomotif BB 200 ke arah ''long hood.'' Berbeda dengan lokomotif lainnya di Indonesia, lokomotif ini memiliki plat nomor yang terletak di sisi kiri dan kanan lampu utama di tiap ujungnya.
Bentuk fisik lokomotif BB 200 ini sama halnya dengan lokomotif [[EMD G8]] lainnya di seluruh dunia. Anehnya, di [[Amerika Serikat]] tidak ada lokomotif EMD G8 karena dayanya kurang besar (daya rata-rata minimum lokomotif Amerika Utara yang diproduksi oleh GM-EMD adalah
Contoh kereta api yang pernah ditarik oleh BB 200 antara lain adalah [[kereta api Bima|Bima]], [[kereta api Mutiara Utara|Mutiara Utara]], [[kereta api Pandanaran|Pandanaran]], [[kereta api Senja Utama|Senja Utama]], dan [[kereta api Purbaya|Purbaya]], serta untuk pengangkutan barang. Selain itu, kereta komuter untuk rute Jakarta-Bogor pun pernah ditarik oleh lokomotif ini seiring dengan menurunnya kondisi lokomotif listrik yang ada sejak zaman kolonial Belanda. Pada tahun [[1968]], sebuah lokomotif [[BB200|BB 200]] pernah mengalami kecelakaan dengan [[KA Bumel]] di Ratu Jaya, Depok, kejadian ini memakan korban sebanyak 116 jiwa.
Pada tahun [[1984]], diadakan rehabilitasi untuk memperpanjang masa pakai lokomotif BB 200. Ini menyebabkan sampai dengan awal dekade [[2000-an]], sejumlah BB 200 masih bisa beroperasi, walaupun dinasannya tidak sebanyak dulu, namun kondisinya masih lebih baik dari adiknya, BB 201. Karena GM-EMD—serta penerusnya, Electro-Motive Diesel—tidak memproduksi suku cadang untuk lokomotif ini, maka lokomotif ini mulai terlupakan dan kebanyakan rusak termakan usia dengan pasokan suku cadang yang tidak mencukupi, ditambah lagi dengan kebijakan standardisasi armada yang diterapkan oleh PT KAI menjadi Lokomotif Diesel Elektrik dengan model yang lebih seragam seperti [[CC 201]], [[CC 203]], dan [[CC 204]].
Pada bulan [[Juni 2006]], komunitas ''[[railfans|rail fans]]'' Indonesia, ''Indonesian Railways Preservation Society'' (IRPS), mengajukan proposal kepada [[PT Kereta Api]] (Persero) untuk mempreservasi lokomotif BB200 depo induk Semarang Poncol. Pada bulan [[September 2006]], lokomotif dengan nomor BB 200 29 sudah bisa beroperasi lagi. Menyusul pada bulan [[Agustus 2007]], lokomotif dengan nomor BB 200 21 berhasil diperbaiki. Kedua lokomotif tersebut akhirnya beroperasi berkat komponen dari lokomotif BB 200 lainnya yang afkir. Lokomotif BB200 yang terakhir beroperasi adalah BB 200 07, 14, 21, dan 29. BB 200 07 dan 14 berada di Sumatra Selatan.
Satu-satunya
== Preservasi ==
Baris 50 ⟶ 51:
{{col|2}}
* Dimensi Lokomotif
# Lebar sepur:
# Panjang body:
# Jarak antara alat perangkai:
# Lebar body:
# Tinggi maksimum:
# Jarak gandar:
# Jarak antar pivot:
# Diameter roda penggerak:
# Diameter roda idle: {{convert|889
# Tinggi alat perangkai: {{convert|760
* Berat
# Berat kosong: {{convert|70
# Berat siap: {{convert|74
# Berat adhesi: {{convert|49
* Motor Diesel
# Tipe: EMD 8 567C
# Jenis: 2 langkah, Blower
# Daya Mesin:
# Daya ke generator/converter:
* Motor Traksi/Converter
Baris 79 ⟶ 80:
* Performansi
# Kecepatan maksimum: {{convert|110
# Gaya tarik maksimum (adhesi): {{convert|10416
# Kecepatan minimum kontinu: {{convert|17
# Jari-jari lengkung terkecil: {{convert|58
* Kapasitas
# Bahan bakar: {{convert|1900
# Minyak pelumas: {{convert|500
# Air pendingin: {{convert|700
# Pasir: {{convert|340
* Lain-lain
# Sistem rem: [[Rem udara kereta api|Rem udara tekan]],
# Tipe kompresor: [[Gardner Denver]] WBO
{{EndDiv}}
|