Pi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dedhert.Jr (bicara | kontrib) →Zaman komputer dan algoritme iteratif: memperbaiki pranala |
Dedhert.Jr (bicara | kontrib) |
||
Baris 147:
}}
Perkembangan komputer yang pesat pada pertengahan abad ke-20 merevolusi perhitungan digit desimal {{pi}}. Matematikawan Amerika [[John Wrench]] dan Levi Smith berhasil menghitung nilai pi sampai dengan 1.120 digit menggunakan kalkulator meja.<ref>{{harvnb|Arndt|Haenel|2006|pp=205}}</ref> Dengan menggunakan deret tak terhingga [[Fungsi invers trigonometri
Perkembangan lebih jauh sekitar tahun 1980 kemudian mempercepat kemampuan komputasi {{pi}}. Pertama, penemuan [[algoritme iteratif]] baru yang lebih cepat daripada deret tak terhingga; dan kedua, penemuan [[algoritme perkalian|algoritme perkalian cepat]] yang mampu mengalikan bilangan besar dengan sangat cepat.<ref>{{harvnb|Arndt|Haenel|2006|pp=15–17}}</ref> Algoritme ini sangat penting karena waktu yang dihabiskan oleh komputasi komputer kebanyakan berkutat pada perkalian.<ref>{{harvnb|Arndt|Haenel|2006|pp=131}}</ref> Algoritme seperti ini contohnya [[algoritme Karatsuba]], [[perkalian Toom–Cook]], dan [[perkalian FFT|metode berbasis transformasi Fourier]].<ref>{{harvnb|Arndt|Haenel|2006|pp=132, 140}}</ref>
|