Stasiun Tanjung Priok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 123:
 
Prihatin dengan kondisi ini, PT Kereta Api memutuskan untuk merenovasi total stasiun. Persiapan dilakukan pada bulan November-Desember 2008 dengan dilaksanakannya renovasi besar-besaran terhadap fisik bangunan stasiun. Selanjutnya, proyek diteruskan dengan rehabilitasi fasilitas rel serta pembangunan perangkat sinyal elektrik pada awal tahun 2009. Pada tanggal 28 April 2009, stasiun ini dapat kembali difungsikan dan diresmikan oleh [[Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]] bersamaan dengan peresmian [[Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta|Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta]].<ref>{{Cite web|url=https://www.jpnn.com/news/cita-cita-bikin-statiun-pintar-ka|title=Cita-cita, Bikin Statiun Pintar KA|first=|date=2009-04-28|website=www.jpnn.com|language=id|access-date=2019-10-07}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://arsip.gatra.com/2009-04-28/artikel.php?id=125516|title=Presiden: Tata Lahan Sepanjang Rel KA|last=|first=|date=28 April 2009|work=Gatra|access-date=2019-10-07|archive-date=2020-04-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20200429010639/http://arsip.gatra.com/2009-04-28/artikel.php?id=125516|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://nasional.kontan.co.id/news/presiden-resmikan-terminal-tiga-soekarno-hatta-dan-rehabilitasi-stasiun-tanjung-priuk|title=Presiden Resmikan Terminal Tiga Soekarno Hatta dan Rehabilitasi Stasiun Tanjung Priuk|last=Mediatama|first=Grahanusa|date=2009-04-28|website=kontan.co.id|language=id|access-date=2019-10-07}}</ref>
 
Pada awal dekade 1990-an, [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|Departemen Perhubungan]] pernah merencanakan pembangunan jaringan rel lingkar luar Jakarta yang menghubungkan stasiun ini dengan [[Stasiun Cikarang]] melewati rel cabang menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Salah satu tujuannya adalah untuk meminimalisasi kereta api barang yang melintasi kawasan perkotaan di Jakarta. Pada awalnya rencana itu berjalan cukup baik dengan rampungnya jaringan rel kereta api segmen [[Stasiun Citayam|Citayam]] sampai dengan [[Stasiun Nambo|Nambo]], tetapi [[krisis finansial Asia 1997]] membuat rencana ini berhenti di tengah jalan.<ref>{{cite web|date=4 April 2015|title=Sejarah dan Drama di Balik Pengoperasian KRL Jalur Nambo|url=https://www.kaorinusantara.or.id/newsline/25067/sejarah-dan-drama-di-balik-pengoperasian-krl-jalur-nambo|publisher=Kaori Nusantara|accessdate=3 Oktober 2021}}</ref>
 
== Bangunan dan tata letak ==