Sampah makanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fareleadsm (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Fareleadsm (bicara | kontrib)
Penambahan subsubjudul "Ekoenzim"
Baris 46:
 
Sampah makanan seperti biji [[salak]] dapat diolah menjadi bahan kerajinan.<ref>{{cite news|url = http://www.antaranews.com/berita/441502/uny-kembangkan-sandal-terapi-rematik-biji-salak|title = UNY kembangkan sandal terapi reumatik biji salak|publisher = Antara|date = 29 Juni 2014}}</ref> Kulit buah [[manggis]] juga dapat diolah menjadi makanan.<ref>{{cite news|url = http://gayahidup.inilah.com/read/detail/2118180/kini-kulit-manggis-bisa-jadi-es-krim#.U7525fsoO4M|title = Kini Kulit Manggis Bisa Jadi Es Krim|publisher = Inilah|date = 10 Juli 2014}}</ref>
 
=== Ekoenzim ===
''Ecoenzyme'' atau dalam Bahasa Indonesia disebut ekoenzim merupakan hasil dari proses fermentasi limbah organik. Hasil fermentasi dari ekoenzim memiliki ciri khas yaitu berwarna coklat gelap dan memiliki aroma yang asam/segar yang kuat. Ekoenzim dibuat dengan cara memfermentasikan limbah organik dengan gula dan air<ref>{{Cite journal|last=Rifki|first=Maulana|last2=Mia|first2=Siti Khumaeroh|date=2021|title=Pelatihan Pembuatan Ekoenzim di tengah Masa Pandemi Covid-19|url=|journal=Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung|volume=I|issue=XXXVI}}</ref>.
 
== Lihat pula ==