Amangkurat II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 61.247.39.71 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh RianHS
Tag: Pengembalian
Kanzcech (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 99:
== Pindah ke Kartasura ==
{{Main|Kartasura, Mataram}}
Pada tahun 1680, Amangkurat II memerintahkan pembersihan hutan di daerah Wanakarta (berjarak sekitar 10 kilometer di selatan [[Kota Surakarta|Surakarta]])<ref>{{Cite book|last=Galbraith|first=Francis J.|date=1949|url=https://books.google.co.id/books?id=5PQ7AAAAMAAJ&dq=Kartasura&pg=PP5#v=onepage&q=Kartasura&f=false|title=Preliminary Observations for a Study of Javanese Culture|location=|publisher=Department of State, Foreign Service Institute|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref> untuk dibangun sebuah keraton baru. Keraton ini kemudian diberi nama [[Kartasura, Mataram|Keraton Kartasura]].{{Sfn|Ricklefs|1998|p=79}} [[Pangeran Puger]] yang semula menetap di Kajenar pindah ke [[Plered, Mataram|Keraton Plered]] setelah kota itu ditinggalkan oleh [[Trunajaya]]. Ia menolak bergabung dengan Amangkurat II karena mendengar berita bahwa Amangkurat II bukanlah Raden Mas Rahmat (kakaknya), melainkan anak [[Cornelis Speelman]] yang menyamar sebagai Raden Mas Rahmat. Berita simpang siur tersebutini muncul pada 1680 dan akhirnya menyebabkan kericuhan di tengah rakyat.
 
Perang antara [[Plered, Mataram|Keraton Plered]] (Pangeran Puger) dengan [[Kartasura, Mataram|Keraton Kartasura]] (Amangkurat II) meletus pada bulan November 1680. [[Babad Tanah Jawi]] menyebutnya sebagai perang antara [[Mataram]] melawan Kartasura. Akhirnya setahun kemudian, yaitu 28 November 1681 [[Pangeran Puger]] menyerah kalah. [[Babad Tanah Jawi]] menyebut istana Plered di [[Mataram]] runtuh tahun 1677, sedangkan Kartasura adalah keraton baru sebagai penerus dari keraton Plered, seusai pemberontakan Trunajaya. Kemudian yang memberikan legitimasi pengasahan kekuasaan Amangkurat ke II adalah Panembahan Natapraja dari Adilangu yang dianggap sebagai sesepuh Mataram.
 
== Sikap terhadap VOC ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Schildering voorstellende de moord op kapitein Tack in Kartasura TMnr H-796.jpg|jmpl|310x310px|Lukisan dari abad ke-18 yang menggambarkan kematian [[François Tack]].]]
Amangkurat II dikisahkan sebagai sunan berhati lemah yang mudah dipengaruhi. [[Pangeran Puger]] adiknya, jauh lebih berperan dalam pemerintahan. Amangkurat II naik takhta atas bantuan [[VOC]] dan pada awal pemerintahannya tampak dengan hutangmudah tunduk pada VOC.{{Sfn|Ricklefs|2005|p=146}} Ia juga berhutang atas biaya perang sebesar 2,5 juta gulden. Tokoh anti [[VOC]] bernama Patih Nerangkusuma berhasil menghasutnya agar lepas dari jeratan hutang tersebut.
 
Pada tahun 1683 terjadi pemberontakan Wanakusuma, seorang keturunan Kajoran. Pemberontakan yang berpusat di [[Gunung Kidul]] ini berhasil dipadamkan.
Baris 118:
Amangkurat II dikabarkan memiliki banyak istri, tetapi hanya memiliki satu putra, yaitu [[Amangkurat III|Raden Mas Sutikna]]. Menurut ''[[Babad Tanah Jawi]]'', ibunya [[Guna-guna|mengguna-guna]] semua istrinya yang lain sehingga [[Infertilitas|mandul]].<ref name=":0">{{Cite web|title=Amangkurat II|url=http://keraton.perpusnas.go.id/node/122|website=Situs Web Kepustakaan Keraton Nusantara|access-date=2021-04-11}}</ref>
== Kehidupan selanjutnya ==
Setelah Amangkurat II berhasil menumpas berbagai pemberontakan berkat bantuan VOC dan kesultanannya dirasa aman, ia mulai hilang rasa hormat pada VOC dan tidak lagi bergantung pada VOC.<ref>{{Cite book|last=Ricklefs|first=M.C|date=2005|url=https://books.google.com.sb/books?id=D-Tka8Zv6qIC|title=Sejarah Indonesia Modern 1200-2004|publisher=|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref> Sikap Amangkurat II yang mendua akhirnya terbongkar oleh VOC. Pihak VOC menemukan surat-surat Amangkurat II kepada [[Kesultanan Cirebon|Cirebon]], [[Kesultanan Johor|Johor]], [[Kesultanan Palembang|Palembang]], dan [[Perusahaan Hindia Timur Britania|Inggris]] yang isinya ajakan untuk memerangi VOC. Amangkurat II juga mendukung pemberontakan [[Kapitan Jonker]] tahun 1689.
 
Pihak [[VOC]] menekan Kartasura untuk segera melunasi biaya perang [[Trunajaya]] sebesar 2,5 juta gulden. Amangkurat II sendiri berusaha memperbaiki hubungan dengan pura-pura menyerang [[Untung Suropati]] di [[Pasuruan]].
Baris 132:
*{{Cite book|last=Pemberton|first=John|date=1994|url=https://books.google.co.id/books?id=TOEAREiee5AC|title=On the Subject of "Java"|publisher=Cornell University Press|isbn=978-0-8014-9963-0|language=en|ref=harv}}
*{{Cite book|last=Ricklefs|first=Merle Calvin|date=1998|url=https://books.google.co.id/books?id=4jXeDMi6O3IC|title=The Seen and Unseen Worlds in Java, 1726-1749: History, Literature, and Islam in the Court of Pakubuwana II|location=Sydney|publisher=Asian Studies Association of Australia|isbn=9780824820527|pages=|ref=harv|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Ricklefs|first=M.C|date=2005|url=https://books.google.com.sb/books?id=D-Tka8Zv6qIC|title=Sejarah Indonesia Modern 1200-2004|publisher=Serambi|isbn=9791600120|url-status=live}}