Intuisi (Bergson): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Syahramadan (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
notes --> catatan |
||
Baris 16:
Henri Bergson mendefinisikan [[metafisika]] sebagai ilmu yang membuang simbol-simbol untuk memahami yang mutlak.<ref name="The_Creative_Mind" /> Oleh karena itu metafisika melibatkan inversi dari cara berpikir yang berdasarkan kebiasaan dan membutuhkan metodenya sendiri, yang ia identifikasi sebagai intuisi.
Henri Bergson mendefinisikan intuisi sebagai pengalaman simpati yang sederhana dan tak terpisahkan yang melaluinya seseorang digerakkan ke dalam batin suatu objek untuk memahami apa yang unik dan tak terlukiskan di dalamnya. Kemutlakan yang dipahami selalu sempurna dalam arti bahwa ia adalah apa adanya, dan tak terbatas dalam arti bahwa ia dapat dipahami secara keseluruhan melalui tindakan intuisi yang sederhana dan tak terpisahkan, namun cocok untuk penghitungan tak terbatas ketika dianalisis.<ref name="The_Creative_Mind" /><ref name="intuition" group="
Dua gambaran yang diberikan Henri Bergson dalam esainya ''An Introduction to Metaphysics'' dapat membantu dalam memahami ide-ide intuisi, analisis, absolut dan relatif. Gambar pertama adalah kota yang direkonstruksi dengan foto-foto yang disandingkan yang diambil dari setiap sudut pandang dan sudut. Rekonstruksi tidak pernah bisa memberi kita nilai dimensi berjalan melalui kota yang sebenarnya. Ini hanya bisa dipahami melalui intuisi sederhana. Hal yang sama berlaku untuk pengalaman membaca satu baris [[Homeros|Homer]]. Jika Anda ingin menjelaskan pengalaman ini kepada seseorang yang tidak dapat berbicara bahasa Yunani kuno, Anda dapat menerjemahkan baris dan memberikan komentar atas komentar, tetapi komentar ini tidak akan pernah memahami nilai dimensi mengalami puisi dalam bahasa aslinya.<ref name="The_Creative_Mind" />
Baris 28:
Dari penjelasan sebelumnya dapat dipahami bahwa Henri Bergson sebenarnya tidak puas dengan [[Kantianisme]], yang membatasi batas-batas akal sedemikian rupa sehingga menganggap pengetahuan tentang yang mutlak tidak mungkin. Metode intuisinya sebenarnya dapat dilihat sebagai tanggapan terhadap [[Immanuel Kant]], yang percaya bahwa kita hanya dapat mengetahui dunia seperti yang tampak bagi kita, bukan sebagaimana adanya. Dia berpendapat bahwa upaya untuk mengetahui yang absolut selalu menghasilkan antinomi, semacam paradoks filosofis yang disebabkan oleh batas-batas akal.<ref>Immanuel Kant, ''[https://drive.google.com/file/d/1M0zzYOlQ6R62aBADQHIgRpDnRSAuxZYQ/view?usp=drivesdk Critique of Pure Reason]'' halaman 439 dan ''[https://books.google.co.id/books?id=h-GM2-3WWbAC&printsec=frontcover&dq=Prolegomena+to+Any+Future+Metaphysics&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=snippet&q=Limits%20of%20reason&f=false Prolegomena to Any Future Metaphysics]'' halaman 88.</ref><ref>[http://plato.stanford.edu/entries/bergson/ The Stanford Encyclopedia of Philosophy] ''As we already noted, Bergson's thought must be seen as an attempt to overcome Kant. In Bergson's eyes, Kant's philosophy is scandalous, since it eliminates the possibility of absolute knowledge and mires metaphysics in antinomies. Bergson's own method of intuition is supposed to restore the possibility of absolute knowledge – here one should see a kinship between Bergsonian intuition and what Kant calls intellectual intuition – and metaphysics.''</ref>
Bergson menanggapi dengan mengatakan bahwa antinomi adalah hasil analisis, bukan intuisi.<ref>Henri Bergson, ''[https://books.google.co.id/books?id=Wh-1-5sLPh8C&printsec=frontcover&dq=matter+and+memory+bergson&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=matter%20and%20memory%20bergson&f=false Matter and Memory]'', halaman 183 hingga 185.</ref><ref name="intuition" group="
== Catatan ==
{{Reflist|group=
== Referensi ==
|