Sejarah militer Jepang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tegarrifqi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.5
Baris 254:
Pemerintah Jepang telah dikritik karena pengakuan yang tidak memadai atas penderitaan yang disebabkan selama Perang Dunia II dalam pengajaran sejarah di sekolah-sekolahnya yang [[Kontroversi buku pelajaran sejarah Jepang|menyebabkan protes internasional]].<ref>{{cite web | author=Mariko Oi | url=https://www.bbc.co.uk/news/magazine-21226068 | title=What Japanese history lessons leave out | work=[[BBC]] | date=14 March 2013 | access-date=2015-02-06}}</ref><ref>{{cite web | url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/asia-pacific/1257835.stm | title=Japan textbook angers neighbours | work=[[BBC]] | date=3 April 2001 | access-date=2015-02-06}}</ref> Namun, banyak pejabat Jepang seperti [[Daftar Perdana Menteri Jepang|Perdana Menteri]], [[Kaisar Jepang|Kaisar]], [[Kepala Sekretaris Kabinet|Kepala Sekretaris Kabinet]] dan [[Menteri Luar Negeri (Jepang)|Menteri Luar Negeri]] membuat lebih dari [[Daftar pernyataan permintaan maaf perang yang dikeluarkan oleh Jepang|50 pernyataan permintaan maaf perang]] dari tahun 1950 hingga 2015. Jepang juga membayar miliaran dolar dalam [[pampasan perang]] selama 23 tahun dari tahun 1955 sampai 1977. Negara-negara lain telah mengeksploitasi kesalahan perang untuk meningkatkan nasionalisme dan permusuhan terhadap Jepang. Misalnya, [[Partai Komunis Tiongkok]] menggunakan patriotisme sebagai alat untuk mengurangi ketidakpuasan sosial atas masalah internal. Pemerintah [[Jiang Zemin]] memilih patriotisme sebagai cara untuk mengimbangi penurunan ideologi sosialis. Hal ini menyebabkan patriotisme dipupuk melalui sistem pendidikan Tiongkok yang bersifat anti Jepang. Protes anti-Jepang di Tiongkok pada April 2005 sebagian besar adalah anak muda dengan pandangan nasionalis. Pasukan polisi Tiongkok berdiri diam selama protes kekerasan.<ref>{{cite web | title=The Anti-Japan Protests in China and an Uncertain Future | url=https://www.jef.or.jp/journal/pdf/viewpoints_0507.pdf | publisher=Radiation Effects Research Foundation | date=July 1, 2005 | access-date=October 12, 2019 | archive-url=https://web.archive.org/web/20191012094411/https://www.jef.or.jp/journal/pdf/viewpoints_0507.pdf | archive-date=October 12, 2019 }}</ref>
 
Pada tanggal 6 Agustus dan 9 Agustus 1945, AS [[Pemboman atom Hiroshima dan Nagasaki|menjatuhkan dua bom atom]] di [[Hiroshima]] dan [[Nagasaki]]. Diperkirakan 150.000–246.000 orang tewas sebagai akibat langsung dari dua pengeboman ini.<ref>{{cite web | title=Frequently Asked Questions | url=http://www.rerf.or.jp/general/qa_e/qa1.html | publisher=Radiation Effects Research Foundation | access-date=March 6, 2014 | archive-url=https://web.archive.org/web/20070919143939/http://www.rerf.or.jp/general/qa_e/qa1.html | archive-date=September 19, 2007 | url-status=dead }}</ref> Jepang tidak memiliki teknologi [[senjata nuklir]] sehingga jenis bom atom baru ini mengejutkan. Hiroshima sama sekali tidak siap. 69% bangunan Hiroshima hancur dan 6% rusak.<ref>{{cite news |url=http://www.asahi.com/hibakusha/english/shimen/happened/happened-01.html |title=Memories of Hiroshima and Nagasaki |newspaper=The Asahi Shimbun |access-date=March 18, 2014}}</ref><ref name=autogenerated2>{{cite web |publisher=Harry S. Truman Library & Museum. |title=U.S. Strategic Bombing Survey: The Effects of the Atomic Bombings of Hiroshima and Nagasaki, June 19, 1946. President's Secretary's File, Truman Papers. |url=http://www.trumanlibrary.org/whistlestop/study_collections/bomb/large/documents/index.php?pagenumber=14&documentid=65&documentdate=1946-06-19 |page=9 |access-date=January 23, 2016 |archive-date=2016-02-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160201065836/http://www.trumanlibrary.org/whistlestop/study_collections/bomb/large/documents/index.php?pagenumber=14&documentid=65&documentdate=1946-06-19 |dead-url=yes }}</ref> Pada saat ini, pada tanggal 8 Agustus, [[Uni Soviet]] memasuki perang melawan Jepang.
 
Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945, dan sebuah [[Dokumen Kapitulasi Jepang|Instrumen Penyerahan Diri]] resmi ditandatangani pada 2 September 1945, di kapal perang [[USS Missouri (BB-63)|USS '' Missouri'']] di [[Teluk Tokyo]].<ref>[http://www.hmdb.org/marker.asp?marker=49677 USS ''Missouri'' Instrument of Surrender, WWII], Pearl Harbor, Historical Marker Database, www.hmdb.org, Retrieved 2012-03-27.</ref> Penyerahan tersebut diterima, dari delegasi Jepang yang dipimpin oleh [[Mamoru Shigemitsu]], oleh Jenderal [[Douglas MacArthur]], sebagai Panglima Tertinggi Sekutu, beserta perwakilan dari setiap negara Sekutu. Upacara penyerahan terpisah antara Jepang dan Tiongkok diadakan di Nanking pada tanggal 9 September 1945.
Baris 285:
Kontrol sipil yang ketat atas militer didirikan dengan konstitusi 1947 untuk mencegah militer mendapatkan kembali kekuatan politik yang luar biasa. Dengan demikian tentara, pelaut dan anggota angkatan udara tidak dapat terlibat dalam kegiatan politik.
 
Klausul penolakan perang dari [[Pasal 9 Konstitusi Jepang|Pasal 9]] adalah dasar untuk keberatan politik yang kuat terhadap segala jenis angkatan bersenjata selain angkatan polisi konvensional. Namun, pada tahun 1954, angkatan darat, laut, dan udara yang terpisah diciptakan untuk tujuan pertahanan, di bawah komando [[Perdana Menteri Jepang|Perdana Menteri]]. Undang-undang Pasukan Bela Diri 1954 (UU No. 165 tahun 1954) mereorganisasi Dewan Keamanan Nasional sebagai Badan Pertahanan pada 1 Juli 1954. Setelah itu, Pasukan Keamanan Nasional direorganisasi sebagai [[Angkatan Darat Bela Diri Jepang]] (GSDF), yang merupakan [[tentara]] Jepang pascaperang de facto. Pasukan Keamanan Pesisir direorganisasi menjadi [[Angkatan Laut Bela Diri Jepang]] (JMSDF), yang merupakan [[Angkatan Laut]] Jepang secara de facto.<ref name="Takei"/><ref name="Takei ja"/> [[Angkatan Udara Bela Diri Jepang]] (JASDF) didirikan sebagai cabang baru JSDF. Jenderal [[Keizō Hayashi]] ditunjuk sebagai Ketua pertama Dewan Staf Gabungan—kepala profesional dari tiga cabang.<ref name="Defendingjapan.wordpress.com">{{cite web|url=http://defendingjapan.wordpress.com/tag/japan-self-defense-force/ |title=Japan Self-Defense Force &#124; Defending Japan |publisher=Defendingjapan.wordpress.com |access-date=2014-08-03}}</ref> Wajib militer dihapuskan pada 3 Mei 1947. Pendaftaran di JSDF bersifat sukarela pada usia 18 tahun ke atas.<ref>{{cite web|url=http://chartsbin.com/view/1887|title=Military Conscription Policy by Country|last=ChartsBin|work=chartsbin.com|access-date=15 October 2016|archive-date=2016-10-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20161016123751/http://chartsbin.com/view/1887|dead-url=yes}}</ref>
 
[[Angkatan Udara Timur Jauh (Amerika Serikat)|Angkatan Udara Timur Jauh]], Angkatan Udara AS, mengumumkan pada 6 Januari 1955, bahwa 85 pesawat akan diserahkan kepada angkatan udara Jepang yang masih muda pada sekitar 15 Januari, peralatan pertama dari kekuatan baru.<ref>Associated Press, "Jap Air Force Will Get 85 U. S. Planes", ''Pittsburgh Post-Gazette'' (Pittsburgh, Pennsylvania), 7 January 1955, Volume 28, Number 137, page 2.</ref>
Baris 409:
* Friday K. F. "Bushido or Bull? A Medieval Historian's Perspective on the Imperial Army and the Japanese Warrior Tradition," ''The History Teacher'' (1994) 27:339–349, [https://www.jstor.org/stable/494774 in JSTOR]
* Gordon, David M. "The China-Japan War, 1931–1945" ''[[The Journal of Military History]]'' (Jan 2006) v 70#1, pp 137–82. Historiographical overview of major books
*{{cite book| title = Command Decisions| editor = Kent Roberts Greenfield| url = http://www.history.army.mil/books/70-7_0.htm| first = Louis | last = Morton | chapter = Japan's Decision for War | chapter-url = http://www.history.army.mil/books/70-7_04.htm| publisher = [[United States Army Center of Military History]] | edition = 2000 | year = 1960| id = CMH Pub 70-7| access-date = 2021-09-23| archive-date = 2007-12-30| archive-url = https://web.archive.org/web/20071230145455/http://www.history.army.mil/books/70-7_0.htm| dead-url = yes}}
* Harris, Sheldon H. ''Factories of death: Japanese biological warfare, 1932–45, and the American cover-up'' (Routledge, 1995).
* Harries, M. and S. Harries. ''Soldiers of the Sun: The Rise and Fall of the Imperial Japanese Army'' (1991).