Selibat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aphrodite1336 (bicara | kontrib)
Obrok Owok-owok (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
Praktik selibat telah hadir dalam berbagai bentuk dan manifetasi sepanjang sejarah peradaban manusia, selibat bisa dijumpai pada hampir semua agama besar dunia, tetapi pandangan tentang selibat bervariasi. [[Yudaisme]] sangat menentang selibat.<ref>''Berachot'' 10a; ''Kiddushin'' 29b; Maimonides, ''Ishut'' 15:2; ''Shulchan Aruch, Even Hae'ezer'' 1:3</ref> Namun, para imam [[Eseni]], sebuah [[sekte]] [[Yahudi]] selama [[Periode Bait Suci Kedua]], mempraktikkan selibat. Bangsa Romawi memandang selibat sebagai penyimpangan dan memberlakukan hukuman fiskal terhadapnya, dengan satu-satunya pengecualian yang diberikan kepada [[Perawan Vesta]]. Sikap [[Islam]] terhadap selibat sangatlah tegas, beberapa [[hadis]] menunjukkan bahwa Nabi Muhammad mengecam selibat.{{fact}}
 
Budaya [[Hindu]] klasik mendorong praktik [[asketisme]] dan selibat pada akhir kehidupan seseorang, terutama setelah seseorang memenuhi kewajiban sosial dalam hidupnyanya. Sebaliknya, [[Jainisme]] justru mengajarkan selibat total, bahkan bagi [[biksu]] muda, Jainisme juga menganggap selibat sebagai perilaku penting untuk mencapai [[moksha]].{{fact}} [[Buddhisme]] mirip dengan Jainisme dalam hal ini. Namun, ada perbedaan budaya yang signifikan di berbagai daerah dengan persebaran agama Buddha, yang mempengaruhi sikap lokal terhadap selibat. Di [[Tiongkok]] misalnya, selibat tidak diterima dengan baik, gerakan agama lain yang dominan di sana seperti [[Taoisme]], juga menentangnya.{{fact}} Situasi yang agak mirip terjadi di [[Jepang]], di mana tradisi [[Shinto]] juga menentang selibat. Pada sebagian besar tradisi keagamaan [[penduduk asli Afrika]] dan [[penduduk asli Amerika]], selibat juga dipandang negatif, meskipun ada pengecualian seperti praktik selibat periodik yang dipraktikkan oleh beberapa pejuang [[Mesoamerika]].<ref name="Olson2007">{{cite book|author=Carl Olson|title=Celibacy and Religious Traditions|year=2007|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-804181-8|pages=10–19}}</ref>
 
== Referensi ==