Persaudaraan Setia Hati Terate: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan Dr.semut (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Symphonium264
Tag: Pengembalian
Dr.semut (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 19651204 oleh Azmi1995 (bicara)
Tag: Pembatalan Dikembalikan
Baris 1:
{{Pp-semi-protected}}
{{Self published}}|}}{{Infobox Organization
{{Artikel bermasalah|{{Gaya penulisan}}
{{Primary sources}}
{{Self published}}|}}{{Infobox Organization
|name = Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)
|image = Logo-psht.jpg
Baris 20 ⟶ 18:
|headquarters = Jl. Merak No.10, Nambangan Kidul, Kec. Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur 63128
|region_served = [[Indonesia]], [[Malaysia]], [[Belanda]], [[Rusia]] ([[Moskwa]]), [[Timor Leste]], [[Hongkong]], [[Korea Selatan]], [[Jepang]], [[Belgia]], dan [[Prancis]]
|leader_title = Ketua MajelisDewan LuhurPusat
|leader_name = IrH. RIssoebiyantoro, S.B. WiyonoH
|leader_title2 = Ketua Dewan Harkat dan Martabat
|leader_name2 = HLaksma TNI. AdiKRT. PrayitnoSidiq Mustofa TN, S.PdSE., MM
|leader_title3 = Ketua Umum Pengurus Pusat
|leader_name3 = DrDrs. IrR. H.Moerdjoko Muhammad Taufiq, S.H., M.Sc.HW
|key_people = [[Ki Hadjar Hardjo Oetomo]]{{br}}R.M. Soetomo Mangkoedjojo{{br}}Mas Irsjad{{br}}Mas Imam Koesoepangat{{br}}Mas Tarmadji Boedi Harsono
|website = {{URL|https://pshtshterate.or.id}}
}}
'''Persaudaraan Setia Hati Terate''' (dikenal luas sebagai '''PSHT''' atau '''SH Terate''') adalah organisasi olahraga yang diinisiasi oleh [[Ki Hadjar Hardjo Oetomo]] pada tahun 1922 dan kemudian disepakati namanya menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate pada kongres pertamanya di [[Madiun]] pada tahun [[1948]].
Baris 44 ⟶ 42:
 
=== Ketua dari masa ke masa ===
Pucuk kepemimpinan di PSHT berganti-ganti seiring waktu. Setelah wafatnya Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tanggal [[12 April]] [[1952]], ketua dijabat oleh Soetomo Mangkoedjojo ([[Ejaan Bahasa Indonesia|EBI]]: Sutomo Mangkujoyo), yang merupakan karyawan [[BRI]]. Setelah Sutomo dipindahtugaskan ke [[Surabaya]], ketua dijabat oleh Mas Irsjad. Pada dekade 1960-an, Mas Irsjad pindah ke [[Bandung]] dan kepemimpinan PSHT diserahkan kepada Mas Santoso Kartoatmodjo. Setelah itu terjadi [[Sejarah Indonesia (1965–1966)|pergolakan tahun 1965]] sehingga ketua kembali dijabat oleh Soetomo Mangkoedjojo hingga [[1974]]. Pada masa jabatan kedua ini PSHT membuka beberapa cabang di [[Magetan]], [[Surabaya]], [[Mojokerto]], [[Yogyakarta]], dan [[Surakarta|Solo]]. Pada tahun [[1974]], diadakan kongres di [[Madiun]] yang memutuskan Mas Imam Koesoepangat (dikenal dengan julukan ''Pandhita Wesi Kuning''<ref>{{Cite web|url=https://www.shterate.or.id/kesetiaan-pendekar-wesi-kuning/|title=Kesetiaan Pendekar Wesi Kuning|date=13 Mei 2014|author=|website=shterate.or.id|publisher=|access-date=25 Februari 2020}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.shterate.com/masa-riwayat-rm-imam-koesoepangat/|title=Masa Riwayat RM. Imam Koesoepangat|date=26 Februari 2011|author=Hendra W. Saputro|website=shterate.com|publisher=|access-date=25 Februari 2020}}</ref>) sebagai ketua pusat. 3 tahun berikutnya, diadakan kongres kembali dan menghasilkan nama Badini sebagai ketua selanjutnya. Pada masa ini organisasi mengalami masalah keuangan sehingga salah satu pendekarnya yang bernama Tarmidji Boedi Harsono keluar dengan solusi kontroversial, yakni mengubah sistem pembayaran pengesahan warga dari menggunakan [[Gulden Hindia Belanda|uang logam lama]] (''ketengan'' atau ''benggolan'') menjadi uang logam yang berlaku (baik [[rupiah]] maupun yang lainnya seperti [[dolar]], [[ringgit]], atau [[Riyal Saudi|riyal]]) agar dapat membantu keuangan organisasi. Sebelumnya uang ''ketengan'' dan ''benggolan'' didapat dengan cara membeli dari istri Ki Hardjo Oetomo, Inem, sekaligus sebagai bentuk terima kasih organisasi untuk membantu keluarga Ki Hardjo Oetomo. Maka Tarmidji meyakinkan pada semua pihak yang mempertanyakan usul tersebut karena PSHT sudah berubah menjadi organisasi modern yang menjadi milik anggota bukan perorangan lagi dan untuk membantu keluarga Ki Hardjo Oetomo sudah dipersiapkan solusi lain. Pada tahun [[1981]], Tarmidji Boedi Harsono diangkat sebagai ketua. Pada tahun [[2000]], kongres diadakan kembali dengan menjadikan kembali Tarmidji Boedi Harsono sebagai ketua dan dilengkapi dengan 9 tokoh lainnya sebagai dewan pusat atau yang dikenal sebagai ''Nawa Pandhita''.<ref name="sh1" /><ref name="sht3" /> Saat ini ketua pusat PSHT dijabat oleh DrDrs. IrR. H.Moerdjoko Muhammad Taufiq, S.H., M.Sc.HW<ref name="pengurus">{{Cite web|url=https://www.pshtshterate.or.id/details/susunan-pengurus/pengurus-pusat/|title=Susunan Pengurus PSHT|date=28 November 20162021-06-17|author=HumasSH Terate Madiun - Situs Resmi PSHT Madiun|website=pshtshterate.or.id|publisher=Persaudaraan Setia Hati Terate|access-date=25 Februari 2020}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://pencaksilatindonesia.org/personnel/persaudaraan2021-setia07-hati-terate/|title=Persaudaraan Setia Hati Terate|date=|author=|website=pencaksilatindonesia.org|publisher=|access-date=2 Oktober 201902}}</ref>
 
== Pendidikan ==
Baris 50 ⟶ 48:
Pendidikan pencak silat di PSHT memiliki inti unsur pembelaan diri untuk mempertahankan kehormatan, keselamatan, kebahagiaan, dan kebenaran. Materi yang diajarkan terbagi untuk 3 kelompok, yaitu kelompok pencak silat ''ajaran'' (pemula) yang terdiri dari, senam massal, senam dasar, jurus, senam dan jurus [[toya]], jurus belati, kuncian (''kripen''), dan silat seni untuk tunggal, ganda, dan beregu. Kelompok kedua adalah kelompok pencak silat prestasi untuk mengikuti kejuaraan atau [[ajang olahraga]] yang melibatkan pencak silat dengan materi tanding serta dan silat seni baik tunggal, ganda, maupun beregu. Dan yang terakhir adalah kelompok Pencak Silat Bela Diri Praktis yang diberi materi bela diri profesional, pertunjukan dan keterampilan khusus.<ref name="sht4">{{Cite web|url=https://www.psht.or.id/details/pendidikan-ajaran-psht|title=Pendidikan Ajaran PSHT|date=1 Oktober 2016|author=Humas PSHT|website=psht.or.id|publisher=Persaudaraan Setia Hati Terate|access-date=25 Februari 2020}}</ref>
 
Selain itu PSHT juga mengajarkan beberapa ajaran seperti Ajaran Setia Hati, di mana warga akan belajar mengenai upaya mendekatkan hubungan [[manusia]] dengan [[Tuhan]], hubungan manusia dengan manusia serta hubungan manusia dengan [[alam semesta]]. Ajaran Setia Hati mengharuskan warganya mampu memahami dirinya sendiri dan hati nuraninya, bahwa manusia dapat dihancurkan, manusia dapat dimatikan (dibunuh) tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu setia pada hatinya sendiri dan tidak ada kekuatan apa pun di atas manusia yang bisa mengalahkan manusia kecuali kecuali kekuatan Tuhan Yang Maha Esa.<ref>{{Cite web|url=https://psht.or.id/details/falsafah|title=Falsafah PSHT|date=28 November 2016|author=Humas PSHT|website=psht.or.id|publisher=Persaudaraan Setia Hati Terate|access-date=25 Februari 2020}}</ref> Ajaran selanjutnya adalah Ajaran dan Gerakan Budi Luhur di mana warga PSHT harus ikut berupaya mewujudkan ''memayu hayuning bawana'' ([[Bahasa Indonesia]]: ''memperindah keindahan dunia'') dalam upaya mewujudkan masyarakat nyaman, adil, makmur, dan sejahtera lahir batin.<ref name="ipsi" /><ref name="sht4" /><ref name="Ketua-Umum">{{Cite web|url=https://madiuntoday.id/2021/03/13/hadiri-parapatan-luhur-2021-wali-kota-apresiasi-penerapan-protokol-kesehatan/|title=Hadiri Parapatan Luhur 2021, Wali Kota Apresiasi Penerapan Protokol Kesehatan|date=2021-03-13|author=madiuntoday|website=|publisher=madiuntoday.id|access-date=01 Januari 2022}}</ref>
 
=== Falsafah ajaran ===
Baris 128 ⟶ 126:
== Pranala luar ==
{{Commons cat|Persaudaraan Setia Hati Terate}}
* {{Resmi|https://pshtshterate.or.id}}
* [https://pencaksilatindonesia.org/personnel/persaudaraan-setia-hati-terate/ Laman PSHT di situs web resmi IPSI]
 
[[Kategori:Persaudaraan Setia Hati Terate| ]]