Anomi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Handarii memindahkan halaman Anomie ke Anomi: Sesuai kata baku di KBBI dan penggunaannya secara umum dalam penelitian2 di Indonesia
Pengembangan dengan terjemahan, sementara ini selesai
Baris 1:
'''AnomieAnomi''' adalah sebuah istilah yang diperkenalkan oleh [[Émile Durkheim]] dalam [[sosiologi]] untuk menggambarkan keadaan yang kacau, tanpa peraturan. Kata ini berasal dari [[bahasa Yunani]] ''a-'': "tanpa", dan ''nomos'': "hukum" atau "peraturan". AnomieAnomi adalah "kondisi diyang mana masyarakat tidak banyak memberikan petunjuk [[moral]] kepada individu".<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/434559397|title=Sociology|last=J.|first=Macionis, John|date=2011|publisher=Pearson Canada|isbn=9780137001613|edition=7th Canadian ed|location=Toronto|oclc=434559397}}</ref> Hal ini mungkin berkembang dari konflik [[Keyakinan dan kepercayaan|sistem kepercayaan]]<ref>{{Cite book|last=Knutson|first=Jeanne N.|date=1972|url=https://www.worldcat.org/oclc/292358|title=The human basis of the polity; a psychological study of political men|location=Chicago,|publisher=Aldine-Atherton|isbn=0-202-24040-1|oclc=292358}}</ref> dan menyebabkan rusaknya hubungan sosial antara seorang individu dan komunitas (baik [[sosialisasi]] primer maupun ekonomi). Untuk indivduindividu, ada kemungkinan konflik berlanjut kepada kemampuan yang abnormal untuk menyatu dalam situasi normatif dunia sosial, e.g., skenario personal tanpa aturan yang berakhir pada fragmentasi identitas sosial dan penolakan [[nilai]].<ref>{{Cite web|url=https://roomfordebate.blogs.nytimes.com/2010/05/13/chinas-school-killings-and-social-despair/|title=China's School Killings and Social Despair|last=Editors|first=The|date=2010-05-13|website=Room for Debate|language=en-US|access-date=2018-12-31}}</ref>
 
Istilah ini secara umum dipahami sebagai "ketiadaan norma" dan dipercaya dipopulerkan oleh Durkheim dalam bukunya yang berpengaruh, ''[[Le Suicide]]'' (1897). Namun, Durkheim pertama kali memperkenalkan konsep anomieanomi dalam karyanya pada tahun 1893, ''[[De la division du travail social]].'' Durkheim tidak pernah menggunakan istilah "ketiadaan norma"; ia mendeskripsikan anomieanomi sebagai "kekacauan" dan "keinginan yang tak terpuaskan".<ref>Mestrovic, Stjepan. ''Emile Durkheim and The Reformation of Sociology''.</ref> Durkheim menggunakan istilah "[[penyakit]] dari yang tanpa batas" karena hasrat tanpa batas tidak akan pernah terpenuhi, melainkan hanya akan menjadi semakin intenskuat.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/43421884|title=Emile Durkheim : law in a moral domain|last=M.),|first=Cotterrell, Roger (Roger B.|isbn=0804738084|location=Stanford, California|oclc=43421884}}</ref>
 
Menurut Durkheim, anomieanomi muncul secara umum dari ketidakcocokan antara standar personal atau kelompok dan standar sosial yang lebih luas,; atau ketiadaan [[Makroetika dan mikroetika|etika sosial]], yang membuatmenghasilkan deregulasi moral dan ketiadaan [[Motivasi|aspirasi]] yang logis. Ini adalah kondisi hasil nurtur:<blockquote>Sebagian besar sosiolog mengasosiasikan istilah ini dengan Durkheim, yang menggunakan konsep ini untuk membicarakan bagaimana tindakan individu sesuai, atau terintegrasi, dengan sistem norma dan praktik sosial... anomieanomi adalah ketidakcocokan, bukan hanya ketiadaan norma. Oleh karena itu, masyarakat dengan kekakuan yang terlalu besar dan kebijakankeleluasaan individu yang kecil juga dapat menghasilkan suatu anomieanomi...<ref>Susan Leigh Star, Geoffrey C. Bowker, dan Laura J. Neumann, "Transparency At Different Levels of Scale: Convergence between Information Artifacts and Social Worlds", Library and Information Science, University of Illinois, Urbana-Champaign, Agustus 1997</ref><br /></blockquote>
 
== Pemaknaan ==
AnomiMenurut M. Taufik Rahman, anomi berbeda dengan alienasi [[Asimilasi (sosial)|(dalam asimilasi)]]. Kedua istilah ini memiliki makna yang hampir sama yaitu kekacauan dalam diri seseorang. Kekacauan ini disebabkan oleh kurangnya kebebasan di dalam [[lingkungan sosial]]. Perbedaannya ada pada penyebabnya. Anomi lebih mengkhususkanterkhusus pada kekurangan [[norma sosial]] dan [[pengendalian sosial]] dalam kehidupan sosial. SedangkanDi sisi lain, alienasi disebabkan oleh adanya penguasaan dan tekanan terhadap individu. Anomi menyebabkan seseorang kurang terlibat dalam kegiatan sosial sehingga menimbulkan penderitaan diri. SedangkanDi sisi lain, alienasi menyebabkan seseorang tidak dapat mengembangkan kebiasaan yang murni dari dirinya sendiri.<ref>{{Cite book|last=Rahman, M. T.|first=|date=2011|url=http://digilib.uinsgd.ac.id/11819/1/Glosari%20Teori%20Sosial%20%28Baik%29.pdf|title=Glosari Teori Sosial|location=Bandung|publisher=Ibnu Sina Press|isbn=978-602-99802-0-2|pages=7-8|url-status=live}}</ref>
 
[[Freda Adler]] menciptakan istilah ''synnomie'' sebagai lawan kata ''anomi''.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Nivette|first=Amy E.|date=2011-02|title=Old theories and new approaches: Evaluating Freda Adler’s theory of low crime and its implications for criminology|url=http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1362480610380103|journal=Theoretical Criminology|language=en|volume=15|issue=1|pages=83–99|doi=10.1177/1362480610380103|issn=1362-4806}}</ref><ref name=":2">{{Cite book|last=Adler|first=Freda|date=1983|url=https://www.worldcat.org/oclc/9619453|title=Nations not obsessed with crime|location=Littleton, Colo.|publisher=F.B. Rothman|isbn=0-8377-0216-X|oclc=9619453}}</ref> Bersangkutan dengan konsep Durkheim tentang [[kesetiakawanan sosial]] dan [[kesadaran kolektif]],<ref name=":1" /> Adler mengartikan ''synnomie'' sebagai "kecocokan [[Norma sosial|norma-norma]] hingga akomodasi harmonis terjadi".<ref name=":2" /> Adler mendeskripsikan masyarakat yang mengalami ''synnomie'' ialah "bercirikan konformitas norma, kohesi, kontrol sosial yang utuh, dan integrasi norma." [[Institusi sosial]] seperti keluarga, agama, dan komunitas, dengan besar-besaran berperan sebagai sumber norma dan [[kontrol sosial]] untuk memelihara masyarakat yang berkeadaan ''synnomie''.
 
== Sejarah ==
Pada tahun 1893, Durkheim memperkenalkan konsep anomieanomi untuk mendeskripsikan ketidakcocokan kerja [[Gilda (perhimpunan)|kelompok pekerja]] kolektif terhadap kebutuhan masyarakat yang kian berkembang ketika kelompok itu [[homogen]] dari segi komponennya. Ia menyamakan keahlian homogen (redundan) dengan solidaritas[[Kesetiakawanan mekanis yangdan inersianyaorganik|kesetiakawanan adaptasimekanis]] yang terlambatinersianya menghambat adaptasi. Ia membedakannyamembandingkannya dengan [[Teori regulasi diri|perilaku regulasi diri]] sebuahdari divisi[[pembagian kerja]] yang berdasar padaberdasarkan perbedaan konstituenpada penyusunnya, disamakan dengan solidaritas[[Kesetiakawanan mekanis dan organik|kesetiakawanan organik]], yang ketiadaan inersianya menghasilkan sensitivitas terhadap perubahan yang diperlukan. Durkheim mengobservasi bahwa konflik antara pembagian kerja organik yang telah berkembang dan tipe mekanis yang homogen adalah sedemikian rupa sehingga hanya akan ada salah satu dari mereka.<ref>The Division of Labor in Society, The MacMillan Co. 1933, Free Press edition, 1964, hal. 182-183</ref>
 
Ketika solidaritaskesetiakawanan adalahbersifat organik, anomieanomi tidak mungkin terjadi.<ref name=":0">The Division of Labor in Society, The MacMillan Co. 1933, Free Press edition, 1964, hal. 368-369</ref> Sensitivitas terhadap kebutuhan satu sama lain meningkatkan pengembangan divisipembagian kerja.<ref name=":0" /> <blockquote>Produsen, dekat dengan konsumen, dapat dengan mudah menghitung jangkauan kebutuhan yang akanharus dipuaskan. [[Keseimbangan sosial|Kesetimbangan]] terjadi tanpa masalah dan produksi mengaturmeregulasi dirinya sendiri." <ref name=":0" /blockquote> Durkheim membedakan anomieanomi sebagai hasil kegagalan solidaritaskesetiakawanan organik setelah transisi kepada solidaritaskesetiakawanan mekanis:<blockquote>Namun kebalikannya, jika lingkungan ''opaque'' diinterposisikan... hubungan bersifat jarang, tidak cukup terulang... terlalu sebentar-sebentar. Kontak tidak lagi cukup. Produsen tidak lagi dapat menangkap pasar dalam sekejap, tidak juga dalam pemikiran. Ia tidak lagi dapat melihat batasannya karena, boleh dikatakan, tidak terbatas. Dengan demikian, produksi tidak terkekang dan tidak teregulasi.<ref name=":0" /></blockquote>PenggunaanDurkheim istilahjuga anomiemenggunakan oleh''anomi'' Durkheim adalahdalam mengenaipembahasan fenomena industrialisasi—regimentasi[[industrialisasi]]—[[Regimen|regimentasi]] massa yang tidak dapat beradaptasi karena inersianya sendiri—perlawanannyasendiri—khususnya, perlawanannya terhadap perubahan, yang menyebabkan siklus disruptif [[perilaku kolektif]], e.g. ekonomi, karena kebutuhan pembangunan panjang atas tenaga atau momentum yang cukup untuk mengatasi inersia.
Durkheim mengobservasi bahwa konflik antara divisi kerja organik yang berkembang dan tipe mekanis yang homogen sedemikian rupa sehingga salah satu dari mereka tidak dapat ada sementara yang lain ada.<ref>The Division of Labor in Society, The MacMillan Co. 1933, Free Press edition, 1964, hal. 182-183</ref>
 
Kemudian pada tahun 1897, dalam penelitiannya terhadaptentang bunuh diri, Durkheim mengasosiasikan anomieanomi dengan pengaruh ketiadaan [[Norma sosial|norma]] atau norma yang terlalu kaku. Namun, ketiadaan norma atau norma yang terlalu kaku tersebut adalah gejala anomieanomi, yang disebabkan oleh ketiadaan adaptasi diferensial yang memungkinkan norma berkembang secara alami karena [[Teori regulasi diri|regulasi diri]], baik sehingga norma terbentuk dari ketiadaan norma maupun norma yang menjadi kaku dan kuno berubah.
Ketika solidaritas adalah organik, anomie tidak mungkin terjadi.<ref name=":0">The Division of Labor in Society, The MacMillan Co. 1933, Free Press edition, 1964, hal. 368-369</ref> Sensitivitas terhadap kebutuhan satu sama lain meningkatkan pengembangan divisi kerja. "Produsen, dekat dengan konsumen, dapat dengan mudah menghitung jangkauan kebutuhan yang akan dipuaskan. Keseimbangan terjadi tanpa masalah dan produksi mengatur dirinya sendiri."<ref name=":0" /> Durkheim membedakan anomie sebagai hasil kegagalan solidaritas organik setelah transisi kepada solidaritas mekanis:<blockquote>Namun kebalikannya, jika lingkungan ''opaque'' diinterposisikan... hubungan jarang, tidak cukup terulang... terlalu sebentar-sebentar. Kontak tidak lagi cukup. Produsen tidak lagi dapat menangkap pasar dalam sekejap, tidak juga dalam pemikiran. Ia tidak lagi dapat melihat batasannya karena, boleh dikatakan, tidak terbatas. Dengan demikian, produksi tidak terkekang dan tidak teregulasi.<ref name=":0" /></blockquote>Penggunaan istilah anomie oleh Durkheim adalah mengenai fenomena industrialisasi—regimentasi massa yang tidak dapat beradaptasi karena inersianya sendiri—perlawanannya terhadap perubahan, yang menyebabkan siklus disruptif perilaku kolektif, e.g. ekonomi, karena kebutuhan pembangunan panjang tenaga atau momentum yang cukup untuk mengatasi inersia.
 
Pada tahun 1983, [[Robert King Merton|Robert K. Merton]] menghubungkan anomieanomi dengan ''deviance'' dan berargumen bahwa tidak bersambungnyatersambungnya [[budaya]] dengan [[Struktur sosial|struktur]] berkonsekuensi disfungsional, menyebabkan ''deviance'' dalam masyarakat. Ia mendeskripsikan lima tipe ''deviance'' dalam istilahhal penerimaan atau penolakan tujuan sosial dan alat adat dalam menggapainya.<ref>{{Cite journal|last=Merton|first=Robert K.|date=1938-10|title=Social Structure and Anomie|url=https://www.jstor.org/stable/2084686?origin=crossref|journal=American Sociological Review|volume=3|issue=5|pages=672|doi=10.2307/2084686|issn=0003-1224}}</ref>
Kemudian pada tahun 1897, dalam penelitiannya terhadap bunuh diri, Durkheim mengasosiasikan anomie dengan pengaruh ketiadaan norma atau norma yang terlalu kaku. Namun, ketiadaan norma atau norma yang terlalu kaku tersebut adalah gejala anomie, yang disebabkan oleh ketiadaan adaptasi diferensial yang memungkinkan norma berkembang secara alami karena regulasi diri, baik sehingga norma terbentuk dari ketiadaan norma maupun norma yang menjadi kaku dan kuno berubah.
 
Pada tahun 1983, Robert K. Merton menghubungkan anomie dengan ''deviance'' dan berargumen bahwa tidak bersambungnya budaya dengan struktur berkonsekuensi disfungsional menyebabkan ''deviance''dalam masyarakat. Ia mendeskripsikan lima tipe ''deviance'' dalam istilah penerimaan atau penolakan tujuan sosial dan alat adat dalam menggapainya.<ref>{{Cite journal|last=Merton|first=Robert K.|date=1938-10|title=Social Structure and Anomie|url=https://www.jstor.org/stable/2084686?origin=crossref|journal=American Sociological Review|volume=3|issue=5|pages=672|doi=10.2307/2084686|issn=0003-1224}}</ref>
 
== Etimologi ==
Kata ini, "pemakaian kembali dengan ejaan Prancis 'anomy'",<ref>{{Cite web|url=https://www.etymonline.com/word/anomie|title=anomie {{!}} Origin and meaning of anomie by Online Etymology Dictionary|website=www.etymonline.com|language=en|access-date=2019-01-01}}</ref> berasal dari bahasa [[Bahasa Yunani Kuno|Yunani]] ἀνομία "tanpa hukum",<ref>{{Cite web|url=https://www.etymonline.com/word/anomy|title=anomy {{!}} Origin and meaning of anomy by Online Etymology Dictionary|website=www.etymonline.com|language=en|access-date=2019-01-01}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus:text:1999.04.0057:entry=a)nomi/a|title=Henry George Liddell, Robert Scott, A Greek-English Lexicon, ἀνομ-ία|website=www.perseus.tufts.edu|access-date=2019-01-01}}</ref> yaitu [[Awalan|prefiks]] [[privatif alfa]] (a-"tanpa") dan "nomos" (hukum). Pengguna bahasa Yunani membedakan "nomos" (νόμος, hukum) dan "arché" (ἀρχή; aturan pemula, aksiom, prinsip). Misalnya, [[penguasa monarki]] adalah pemerintah tunggal tetapi ia masih merupakan subjek, yaitu tidak bebas dari, hukum yang ada, i.e. nomos. Pada [[demokrasi]] [[negara kota]] yang asli, [[:en:Majority rule|aturan mayoritas]] adalah bagian arché karena berdasar pada kekuasaan, sistem kebiasaan, yang mungkin atau tidak mungkin menciptakan hukum, yaitu nomos. Maka dari itu, maksud awal anomieanomi adalah mendefinisikan apa saja atau siapa saja yang bertentangan atau di luar hukum, atau kondisi yang mana hukum yang berlaku tih it a sendiri idaktidak diterapkan, menghasilkan keadaan yang tidak sah atau tanpa hukum.
 
Pemahaman bahasa Inggris kontemporer terhadap "anomie" dapat mencakup fleksibilitas yang sangat besar atas "[[Norma (sosiologi)|norma]]" dan sebagian orang menggunakan ketiadaan norma untuk mencerminkan situasi yang mirip dengan [[Anarkisme|anarki]]. Namun, digunakan oleh Durkheim r kemudian, anomie adalah reaksi yang bertentangan terhadap atau pengunduran diri dari kontrol sosial masyarakat yang berkaitan dengan pengaturan, dan merupakan konsep yang sepenuhnya terpisah dari anarki, yangn tersusun atas ketiadaan peran penguasa dan pengikut.
 
== Anomie sebagai kekacauan pada diri individu ==
 
Pemahaman bahasa Inggris kontemporer terhadap "anomieanomi" dapat mencakup fleksibilitas yang sangat besar atas "[[Norma (sosiologi)|norma]]" dengan sangat fleksibel dan sebagian orang menggunakan ketiadaan norma untuk mencerminkan situasi yang mirip dengan [[Anarkisme|anarki]]. Namun, digunakansesuai olehpenggunaan Durkheim rdi kemudian hari, anomieanomi adalah reaksi yang bertentangan terhadap atau pengunduran diri dari [[kontrol sosial]] [[masyarakat]] yang berkaitan dengan pengaturan, dan merupakan konsep yang sepenuhnya terpisah dari anarki, yangnyang tersusun atas ketiadaan peran penguasa dan pengikutpengikutnya.
[[Émile Durkheim]], [[sosiolog]] perintis yang berasal dari [[Prancis]] [[abad ke-19]], mengadopsi kata ini dari filsuf Prancis [[Jean-Marie Guyau]] dan menggunakannya dalam bukunya ''Le Suicide'' (1897) yang menguraikan sebab-sebab sosial (bukan individual) [[bunuh diri]] untuk menggambarkan keadaan atau kekacauan dalam diri [[individu]], yang dicirikan oleh perubahan cepat standar atau nilai dalam masyarakat (sering disalahartikan sebagai ketiadaan norma), dan perasaan [[alienasi]] dan ketiadaan tujuan yang menyertainya. Anomie sangat umum terjadi apabila [[masyarakat]] sekitarnya mengalami perubahan-perubahan yang besar dalam situasi ekonomi, entah semakin baik atau semakin buruk, dan lebih umum lagi ketika ada kesenjangan besar antara teori-teori dan nilai-nilai ideologis yang umumnya diakui dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini bertentangan dengan teori bunuh diri sebelumnya yang mempertahankan bahwa bunuh diri ditimbulkan oleh peristiwa negatif dalam kehidupan individu dan [[Gangguan depresi mayor|depresi]] yang mengikutinya.
 
== AnomieAnomi sebagai kekacauan pada diri individu ==
Dalam pandangan Durkheim, agama-agama tradisional sering kali memberikan dasar bagi nilai-nilai bersama yang tidak dimiliki oleh individu yang mengalami anomie. Lebih jauh ia berpendapat bahwa [[pembagian kerja]] yang banyak terjadi dalam kehidupan ekonomi modern sejak [[Revolusi Industri]] menyebabkan individu mengejar tujuan-tujuan yang [[egois]] ketimbang kebaikan komunitas yang lebih luas.
 
[[Émile Durkheim]], [[sosiolog]] perintis yang berasal dari [[Prancis]] [[abad ke-19]], mengadopsi kata ini dari filsuf Prancis [[Jean-Marie Guyau]] dan menggunakannya dalam bukunya ''Le Suicide'' (1897) yang menguraikan sebab-sebab sosial (bukan individual) [[bunuh diri]] untuk menggambarkan keadaan atau kekacauan dalam diri [[individu]], yang dicirikan oleh perubahan cepat standar atau nilai dalam masyarakat (sering disalahartikan sebagai ketiadaan norma), danserta perasaan [[alienasi]] dan ketiadaan tujuan yang menyertainya. AnomieAnomi sangat umum terjadi apabila [[masyarakat]] sekitarnya mengalami perubahan-perubahan yang besar dalam situasi ekonomi, entah semakin baik atau semakin buruk, dan lebih umum lagi ketika ada kesenjangan besar antara teori-teori dan nilai-nilai ideologisideologi yang umumnya diakui dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini bertentangan dengan teori bunuh diri sebelumnya yang mempertahankan bahwa bunuh diri ditimbulkan oleh peristiwa negatif dalam kehidupan individu dan [[Gangguan depresi mayor|depresi]] yang mengikutinya.
[[Robert King Merton]] juga mengadopsi gagasan tentang anomie dalam karyanya. Ia mendefinisikannya sebagai kesenjangan antara tujuan-tujuan sosial bersama dan cara-cara yang sah untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dengan kata lain, individu yang mengalami anomie akan berusaha mencapai tujuan-tujuan bersama suatu masyarakat tertentu tetapi tidak dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut dengan sah karena berbagai keterbatasan struktural masyarakat. Akibatnya, individu itu akan memperlihatkan [[perilaku menyimpang]] untuk memuaskan dirinya sendiri.
 
Dalam pandangan Durkheim, [[Agama|agama-agama]] tradisional sering kali memberikan dasar bagi nilai-nilai bersama yang tidak dimiliki oleh individu yang mengalami anomieanomi. Lebih jauh ia berpendapat bahwa [[pembagian kerja]] yang banyak terjadi dalam kehidupan ekonomi modern sejak [[Revolusi Industri]] menyebabkan individu mengejar tujuan-tujuan yang [[egois]] ketimbang kebaikan komunitas yang lebih luas.
Menurut sebuah survei akademik, uji psikometrik mengonfirmasi hubungan antara anomie dan [[ketidakjujuran akademik]] pada mahasiswa universitas, menunjukkan bahwa universitas perlu membantu perkembangan kode etik pada mahasiswa untuk mengekang hal ini.<ref>"The effect of anomie on academic dishonesty among university students" oleh Albert Caruana, B. Ramaseshan, Michael T. Ewing. ''International Journal of Educational Management'' (2000). Volume 14, isu 1. hal. 23–30.</ref> Dalam penelitian lain, anomie dipandang sebagai "faktor pendorong" dalam pariwisata.<ref>{{Cite journal|last=Dann|first=Graham M. S.|title=Anomie, ego-enhancement and tourism|url=https://www.academia.edu/1534649/Anomie_ego-enhancement_and_tourism|journal=Annals of Tourism Research|language=en|volume=4|issue=4|pages=184–194|issn=0160-7383}}</ref>
 
[[Robert King Merton]] juga mengadopsi gagasan tentang anomieanomi dalam karyanya. Ia mendefinisikannya sebagai kesenjangan antara tujuan-tujuan sosial bersama dan cara-cara yang sah untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dengan kata lain, individu yang mengalami anomieAnomi akan berusaha mencapai tujuan-tujuan bersama suatu masyarakat tertentu tetapi tidak dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut dengan sah karena berbagai keterbatasan struktural masyarakat. Akibatnya, individu itu akan memperlihatkan [[perilaku menyimpang]] untuk memuaskan dirinya sendiri. [[Friedrich Hayek]] dikenal menggunakan kata a''nomi'' dengan makna ini.
== Anomie sebagai kekacauan masyarakat ==
 
Menurut sebuah survei akademik, uji psikometrik mengonfirmasi hubungan antara anomieanomi dan [[ketidakjujuran akademik]] pada mahasiswa universitas, menunjukkan bahwa universitas perlu membantu perkembangan kode etik pada mahasiswa untuk mengekang hal ini.<ref>"The effect of anomie on academic dishonesty among university students" oleh Albert Caruana, B. Ramaseshan, Michael T. Ewing. ''International Journal of Educational Management'' (2000). Volume 14, isu 1. hal. 23–30.</ref> Dalam penelitian lain, anomieanomi dipandang sebagai "faktor pendorong" dalam pariwisata.<ref>{{Cite journal|last=Dann|first=Graham M. S.|title=Anomie, ego-enhancement and tourism|url=https://www.academia.edu/1534649/Anomie_ego-enhancement_and_tourism|journal=Annals of Tourism Research|language=en|volume=4|issue=4|pages=184–194|issn=0160-7383}}</ref>
Kata ini (kadang-kadang juga dieja "anomy") telah digunakan untuk masyarakat atau kelompok manusia di dalam suatu masyarakat, yang mengalami kekacauan karena tidak adanya aturan-aturan yang diakui bersama yang eksplisit ataupun implisit mengenai perilaku yang baik, atau, lebih parah lagi, terhadap aturan-aturan yang berkuasa dalam meningkatkan isolasi atau bahkan saling memangsa dan bukan kerja sama.
 
== AnomieAnomi sebagai kekacauan masyarakat ==
[[Friedrich Hayek]] dikenal menggunakan kata ''anomie'' dengan makna ini.
 
Kata ini (kadang-kadang juga dieja "anomy") telah digunakan untuk masyarakat atau kelompok manusia di dalam suatu masyarakat, yang mengalami kekacauan karena tidak adanya aturan-aturan yang diakui bersama yang eksplisit ataupun implisit mengenai perilaku yang baik, atau, lebih parah lagi, terhadap aturan-aturan yang berkuasa dalam meningkatkan isolasi atau bahkan saling memangsa dan bukan kerja sama.{{Butuh rujukan}}
''Anomie'' sebagai kekacauan sosial tidak boleh disalahartikan sebagai "anarki". Kata "anarki" menunjukkan tidak adanya penguasa, hierarki, dan komando, sementara "anomie" menunjukkan tidak adanya aturan, struktur, dan organisasi. Banyak penentang [[anarkhisme|anarkisme]] mengklaim bahwa anarki belum tentu mengakibatkan anomie dan pemerintahan dengan hierarki sesungguhnya meningkatkan ketiadaan hukum, bukan keteraturan (lih. misalnya [[Discordianism#Law of Eristic Escalation|Law of Eristic Escalation]]). Sebagian penganut [[anarko-primitivisme]] berargumen bahwa masyarakat yang kompleks, khususnya masyarakat industrial dan pascaindustrial, secara langsung menyebabkan kondisi seperti anomie dengan mencabut determinasi diri dan grup rujukan yang relatif kecil, seperti kelompok, marga, atau suku dari individu.
 
Kamus [[Webster 1913]], sebuah versi yang lebih tua, melaporkan penggunaan kata "anomi" dalam pengertian "ketidakpedulian atau pelanggaran terhadap hukum".<ref>{{Cite journal|last=Roberts|first=A. H.|last2=Rokeach|first2=M.|date=1956|title=Anomie, authoritarianism, and prejudice: A replication|journal=American Journal of Sociology}}</ref> ''AnomieAnomi'' sebagai kekacauan sosial tidak boleh disalahartikan sebagai "anarki". Kata "anarki" menunjukkan tidak adanya penguasa, hierarki, dan komando, sementara "anomie" menunjukkan tidak adanya aturan, struktur, dan organisasikepemimpinan. Banyak penentangpendukung [[anarkhisme|anarkisme]] mengklaim bahwa anarki belum tentu mengakibatkan anomieanomi dan pemerintahan dengan [[hierarki]] sesungguhnya meningkatkan ketiadaan hukum, bukan keteraturan (lih. misalnya [[Discordianism#Law of Eristic Escalation|Law of Eristic Escalation]]). Sebagian penganut [[anarko-primitivisme]] berargumen bahwa masyarakat yang kompleks, khususnya masyarakat industrialindustri dan pascaindustrialpascaindustri, secara langsung menyebabkan kondisi seperti anomieanomi dengan mencabut determinasi diri dan grup rujukan yang relatif kecil, seperti kelompok, marga, atau suku, dari individu.
Kamus [[Webster 1913]], sebuah versi yang lebih tua, melaporkan penggunaan kata "anomie" dalam pengertian "ketidakpedulian atau pelanggaran terhadap hukum".
 
== AnomieAnomi dalam sastra dan film ==
Dalam novel [[eksistensialisme|eksistensialis]] karya [[Albert Camus]] ''[[Orang Asing (novel)|Orang Asing]]'', tokoh protagonisnya, [[Mersault]] bergumul untuk membangun suatu sistem nilai individualindividu sementara ia menanggapi hilangnya systemsistem yang lama. Ia berada dalam keadaan anomieanomi, seperti yang terlihat dalam apatismenya yang tampak dalam kalimat-kalimat pembukaannyapembuka: ''"Aujourd'hui, maman est morte. Ou peut-être hier, je ne sais pas."'' ("Hari ini ibunda meninggal. Atau mungkin kemarin, aku tak tahu.”)<ref>{{Cite book|last=White|first=Robert Winthrop|date=1963|url=http://archive.org/details/studyoflivesessa00whit|title=The study of lives; essays on personality in honor of Henry A. Murray|publisher=New York, Atherton Press|others=Internet Archive}}</ref> Camus mengungkapkan konflik Mersault dengan struktur nilai yang diberikan oleh agama tradisional dalam suatu dialog hampir pada bagian penutup bukunyabuku denganmelalui seorang [[pastur]] [[Katolik Roma|Katolik]] yang berseru, “Apakah engkau ingin hidupku tidak bermakna?”{{Butuh rujukan}}
 
[[Dostoevsky]], yang karyanya sering kali dianggap sebagai pendahulu filosofis bagi [[eksistensialisme]], sering kali mengungkapkan keprihatinan yang sama dalam novel-novelnya. Dalam ''[[The Brothers Karamazov]]'', tokoh Dimitri Karamazov bertanya kepada sahabatnya yang [[ateis]], Rakitin, "...tanpa Allah dan kehidupan kekal? Jadi segala sesuatunya sah, mereka dapat melakukan apa saja yang mereka sukai?’" [[Raskolnikov]], anti-hero''antihero'' dari novel Dostoevsky ''[[Kejahatan dan Hukuman]]'', mengungkapkan filsafatnya ke dalam tindakan ketika ia membunuh seorang juru gadai tua dan saudara perempuannya, dan belakangan merasionalisasikan tindakannya itu kepada dirinya sendiri dengan kata-kata, "... yang kubunuh bukanlah manusia, melainkan sebuah prinsip!" Dalam kata lain, segala bentuk tindakan dapat dinilai masuk akal, tak ada yang dinamakan petunjuk moral jika Tuhan dan kehidupan yang kekal tidak ada; hal ini berujung pada apati dan sikap berlepas diri.<ref>{{Cite web|last=NW|first=1615 L. St|last2=Washington|first2=Suite 800|date=2010-10-12|title=Can Civilization Survive Without God?|url=https://www.pewforum.org/2010/10/12/can-civilization-survive-without-god/|website=Pew Research Center's Religion & Public Life Project|language=en-US|access-date=2022-01-04|last3=Inquiries|first3=DC 20036 USA202-419-4300 {{!}} Main202-419-4349 {{!}} Fax202-419-4372 {{!}} Media}}</ref>
 
Yang lebih belakangan, protagonis dari film [[Taxi Driver]] karya [[Martin Scorsese]] dan protagonis dari [[Fight Club]], yang aslinya ditulis oleh [[Chuck Palahniuk]] dan belakangan dijadikan [[Fight Club (film)|film]], dapat dikatakan mengalami anomieanomi.
 
== Referensi ==
Baris 59 ⟶ 55:
 
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://durkheim.itgo.com/anomie.html "AnomieAnomi"] dibahas dalam Arsip Émile Durkheim.