Penembakan masjid Christchurch: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.1 |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 61:
Dalam video yang disiarkan, pelaku mula-mula memarkirkan mobilnya di sebuah gang dekat Masjid Al Noor dan membawa sebuah senapan laras panjang sebelum akhirnya menembak pria di depan masjid yang menyapanya "''Hello brother''" (Halo, saudaraku),<ref>https://dunia.tempo.co/read/1185926/sebelum-tewas-ditembak-pria-muslim-ini-menyapa-hello-brother</ref><ref>{{cite web|url=https://www.aljazeera.com/news/2019/03/brother-muslim-worshipper-words-gunman-190315152715528.html|title='Hello brother': Muslim worshipper's 'last words' to gunman|date=15 March 2019|work=Al Jazzera}}</ref><ref>{{cite web|url=https://toronto.citynews.ca/2019/03/15/hello-brother-first-christchurch-mosque-victim-said-to-shooter/|work=Toronto City News|date=15 March 2019|title='Hello brother,' first Christchurch mosque victim said to shooter}}</ref> memasukki lorong masjid dan kemudian sampai ke ruang utama dimana para jamaah berlindung di sudut kiri dan kanan ruang utama dimana pelaku meneruskan penembakannya. Salah satu jamaah berniat untuk menerobosnya namun ikut tertembak. Pelaku kemudian kembali ke mobil sesambil melakukan tembakan lain di luar masjid dan mengambil senjata lain dimana ia langsung kembali ke ruang utama masjid untuk menembaki tumpukan kerumunan untuk memastikan keadaan mereka. Saat pelaku keluar masjid untuk kedua kalinya, pelaku menembaki seorang wanita dan kemudian kabur memakai mobilnya sebelum akhirnya dihadang oleh polisi.
Tantowi Yahya menyatakan bahwa ada 6 warga negara Indonesia yang sedang melaksanakan shalat jumat di masjid Al Noor,<ref>{{Cite news |url=https://dunia.tempo.co/read/1185514/6-wni-salat-jumat-saat-pelaku-menembaki-masjid-di-selandia-baru/full&view=ok|title=6 WNI Salat Jumat Saat Pelaku Menembaki Masjid di Selandia Baru|date=15 Maret 2019 |publisher=[[Tempo.co]]|language=Indonesia|access-date=15 Maret 2019}}</ref> dari lima warga negara Indonesia telah melaporkan ke KBRI [[Wellington]] bahwa mereka dalam keadaan sehat dan selamat namun salah satu warga negara Indonesia yang teridentifikasi sebagai Lilik Abdul Hamid hingga kini belum diketahui keberadaanya, <ref name="cnnindo-korban" /> pada 16 Maret 2019, Kementerian Luar Negeri RI melalui
=== Linwood Islamic Centre ===
|