Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: pengguna baru menambah pranala merah VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis
Baris 169:
[[Berkas:Tni-au su-30 1.jpg|jmpl|249x249px|[[Sukhoi Su-30]] TNI-AU.]]
 
Bila dilihat dari luasnya wilayah udara NKRI membentang dari ujung barat nol kilometer NKRI yaitu Pulau Weh hingga ujung timur NKRI yaitu Merauke yang mana hakekatnya luas wilayah udara NKRI adalah gabungan wilayah udara diatas daratan dan lautan NKRI, maka sangat berbanding terbalik dengan Kekuatan seluruh personel TNI AU saat ini hanya diperkirakan sekitar 37.000 orang. Jumlah tersebut bukan semuanya personel Militer, namun termasuk didalamnya personel PNS TNI AU yang pada hakekatnya hanya untuk dukungan tugas adminstrasi layanan perkantoran bukan untuk tugas tempur. Dihadapkan lagi pemenuhan DSPP disetiap Kotama masih jauh belum terpenuhi.
Validasi organisasi TNI AU diharapkan dapat segera mengadakan penyediaan prajurit untuk memenuhi DSP secara penuh, terutama prioritas adalah DSPP Kotama Operasi Tempur TNI AU beserta pendukungnya yaitu Wing-Wing Udara (Skadron-Skadron Udara didukung Skadron-Skadron Teknik), Korpaskhas/Korpasgat (Batalyon2 Pemukul, Batalyon2 Bantuan Tempur, Batalyon2 Hanud, dan Satuan tempur lain), dan Wing-Wing Radar (Satuan-Satuan Radar dan Satuan-Satuan Peluru Kendali).
Berdasarkan rencana pengembangan validasi organisasi kekuatan TNI-AU yang telah disusun, masing-masing kekuatan Kotama Operasi Tempur diharapkan segera dilaksanakan pemenuhan sesuai DSPP (Daftar Susunan Personal & Peralatan) Kotamaops baik dari segi jumlah personel maupun Alutsistanya untuk meningkatkan kesiapan tempur setiap saat dalam melaksanakan segala misi.
 
=== Kotama Operasional Tempur TNI AU :
# Wing-Wing Udara
Pemenuhan secara penuh DSPP Skadron Udara dan Skadron Teknik serta Penggelaran Skadron-Skadron Udara (Air Crew & Ground Crew) dan Skadron Teknik secara melekat di tiga komando wilayah udara (Koopsud). Pengembangan kekuatan Wing-Wing Udara di didukung dengan Skadron-Skadron Udara Strategis, Taktis, Intai, Angkut (ringan/sedang/berat), Heli (ringan/sedang/berat)dan UAV (serang/patroli).
# Korpaskhas/Korpasgat
Berdasarkan rencana pengembangan kekuatan TNI AU, rencana validasi organisasi kekuatan Korps Paskhas atau Korps Pasgat (Korpasgat) hendak ditingkatkan baik dari struktur organisasi, personel maupun alutsista. Korpaskhas/Korpasgat yaitu Komando Utama (Kotama) Pembinaan dan Operasional. Dalam pembinaan berkedudukan langsung di bawah KASAU, sedangkan dalam operasional berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI. Saat ini personel Korpaskhas/Korpasgat sekitar 7.000 orang. Pemenuhan secara penuh DSPP Korpaskhas/Korpasgat diharapkan dapat dilaksanakan, karena Korpaskhas/Korpasgat sebagai pasukan pemukul NKRI siap diterjunkan disegala misi sesuai perintah Panglima TNI.
Dalam rencana pengembangan, Korpaskhas/Korpasgat terbagi dalam tiga kesatuan induk (Pasgat 1,2,3) didalamnya masing-masing terdapat (Batalyon Matra, Brigade Komando dan Resimen Banpur) yang mana tiap kesatuan induk pasgat melekat di tiap komando wilayah udara (Koopdsud), 1 Satuan Anti Teror, 1 Satwalkol, 1 Brigade Pasgat berdiri sendiri (Ibukota), 1 Komando Latihan Pasgat, 1 Pangkalan Pasgat, Batalyon Hanud Titik di tiap Lanud Tipe A dan B, Satbak Hanud Titik di tiap Satrad, dan Sathanlan Pasgat di Tiap Lanud dan Bandara.
# Wing-Wing Radar
Pemenuhan secara penuh DSPP Satuan Radar serta Penggelarannya terbagi dalam tiga Komando Sektor Udara dan satu Komando Sektor Udara Ibukota. Dalam rencana pengembangan, Satuan Radar minimum sebanyak 32 Satrad yang terintegrasi dengan Satuan Rudal Jarak Menengah/Jauh sebagai penindaknya. Satuan Radar terdiri dari Radar Early Warning (EW) dan Radar Ground Control Intercep (GCI).
=== Kekuatan pasukan ===
TNI Angkatan Udara saat ini dperkuat oleh 2 Pasukan yang keduanya mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda yaitu terdiri dari: