Songket Palembang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: mengubah parameter nama di infobox Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Binks Naboo (bicara | kontrib) k Membatalkan 3 suntingan oleh 116.206.35.20 (bicara) ke revisi terakhir oleh 116.206.35.30 (TW) Tag: Pembatalan |
||
Baris 1:
[[Berkas:Aesan Gede Songket Palembang.jpg|jmpl|Songket Palembang yang dikenakan pada baju wanita Palembang yang disebut Aesan Gede.]]
'''Songket Palembang''' adalah salah satu karya budaya dari [[Sumatra Selatan]] yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada tahun 2013 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Karya budaya ini masuk ke dalam domain Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional dengan nomor pencatatan 201300009. Songket Palembang tidak hanya sekadar kain pelindung tubuh yang estetis namun memiliki makna adiluhung yaitu kemakmuran, kejayaan, dan keberanian.<ref>Songket Palembang https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=9</ref>
Baris 24 ⟶ 7:
== Sejarah ==
Keberadaan Songket Palembang telah dikenal sejak masa Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam. Bukti songket telah ada sejak masa kejayaan Sriwijaya dapat dilihat dalam arca di kompleks percandian Tanah Abang, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan. Pada masa itu, pekerjaan membuat songket merupakan suatu usaha sambilan bagi penduduk asli Palembang.
Menurut cerita lisan yang berkembang di masyarakat Palembang, awal mula kain songket berasal dari pedagang Cina yang membawa sutra, pedagang India dan timur tengah membawa emas sehingga terciptalah kain songket yang berlapis emas di tangan penduduk asli Palembang. Keberadaan tradisi kain songket di Indonesia juga kerap dikaitkan dengan masa kemakmuran dan kejayaan Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Palembang pada abad ke-7
== Ragam Songket Palembang ==
|