Tutur Bwana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
FarhBot (bicara | kontrib)
k Bot: PUEBI ("atmosfir" menjadi "atmosfer")
Baris 20:
Kisah berpusat pada dua tokoh, yaitu Sang Kalasakti dan Sang Darmajati. Sang Kalasakti adalah sosok jagoan yang mengobrak-abrik [[kahyangan]], sedangkan Sang Darmajati adalah sosok dewa yang omniscience. Keduanya memiliki kesaktian yang sama dan sama-sama perkasa. Kalasakti memiliki senjata yang sifatnya merusak, tapi [[senjata]] Sang Darmajati sebaliknya, yaitu membawa ketenteraman. Keduanya bertarung di kahyangan dengan kesaktian yang setara.<ref name=":5" /><ref name=":0" />
 
Sang Darmajati bukan dewa sembaranga. Ialah yang menghidupkan segala dewa: [[Brahma]], [[Wisnu]], [[Iswara|Isora]], [[Mahadewa]], [[Syiwa|Siwah]], Ludra, Sangkara dan Sambuh. Demikian juga dewa [[Yama]], [[Baruna]], [[Kuwera|Kowera]], Besawarna, juga dihidupkan oleh Darmajati. Tidak luput juga Buta, [[Yaksa]], Picasa, dan seluruh bangsa [[raksasa]]. Darmajati pula yang menciptakan matahari, bulan dan atmosfiratmosfer. Ada dan tiadanya semua karena Darmajati. Demikian pula hidup-matinya Kalasakti ditentukan oleh Darmajati. Adegan membuhun Kalasakti digambarkan secara simbolis. Kalasakti menemui ajalnya setelah sepuluh pintu indranya (''dora sapuluh'') ditutup oleh Darmajati. Tiga unsur tak kasat mata (''dora tilu''), yaitu ''bayu'' (nafas, tenaga), ''sabda'' (ucapan, kata), dan ''hedap'' (pikiran, akal budi) juga ditutup oleh Darmajati.<ref name=":5" /><ref name=":0" />
 
Namun demikian, Sang Darmajati menghidupkan kembali Kalasakti, sebab ia merasa bahwa keberdaan Sang Kalasakti sangatlah penting untuk keseimbangan jagat. Ia kemudian membuka kembali kesepuluh pintu indra (''dora sapuluh'') dan tiga gerbang (''dora tilu'') dari Sang Kalasakti, sehingga Sang Kalasakti bangkit kembali. Sang Darmajati kembali naik ke sebuah tempat pertapaan yang disebut ''sang hang manik nirmala suda malinglang.'' Ia bersemayam dalam pertapaannya, ''sang hyang rahasea''.<ref name=":5" /><ref name=":0" />